• Home
  • Aqidah
    • Aqidah Ahlus Sunnah
    • Rukun Iman
    • Tauhid Asma’ was Sifat
  • Manhaj
  • Fiqh
    • Thoharoh
    • Rukun Islam
      • Sholat
      • Zakat dan Sedekah
      • Puasa
      • Haji dan Umroh
    • Sakit dan Jenazah
    • Kaidah Fikih
    • Ekonomi Islam
    • Fiqh Kontemporer
    • Hukuman dan Peradilan
    • Keluarga dan Wanita
  • Adab, Doa dan Dzikir
    • Adab / Etika
    • Doa dan Dzikir
      • Do’a dan Dzikir Online
    • Tazkiyatun Nufus
  • Hadits
    • Kitab Hadits
    • eBook Biografi
    • Online Biografi
  • Qur’an
    • Murottal
  • Tafsir
  • Lainnya
    • Faedah
    • Khutbah Jum’at dan Hari Raya
    • Kesehatan
    • Blogging and Web
    • Tips & Triks
  • Download
    • Download eBook Islam PDF
    • Download eBook Islam Word
  • Daftar Isi
  • Tentang Saya

Download eBook Islam

Tikaman Syi’ah Kepada Ahlul Bait

Nama eBook: Tikaman Syi’ah Kepada Ahlul Bait
Penulis: Ustadz Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah حفظه الله

Pengantar:

اَلْـحَمْدُ لِلَّهِ وَكَفَى وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى النَّبِـيِّ الْـمُصْطَفَى وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ، أَمَّ بَعْدُ

Telah banyak kami posting sebelumnya tentang Syi’ah dan bahaya mereka bagi umat Islam. Imam Syafi’i berkata tentang mereka: “Saya tidak mendapati seorang pun dari pengekor hawa nafsu yang lebih pendusta daripada kaum Rafidhah (Syi’ah).”

Ya mereka adalah pendusta dan menjadikan dusta sebagai ibadah. Dusta mereka yang paling besar adalah klaim Mereka adalah Pencinta Ahlul Bait Sejati dan dengannya mereka melariskan kesesatan kepada umat islam yang awam tentang agama. Padahal mereka sejatinya adalah orang yang paling benci kepada ahlul bait Rasulullah صلى الله عليه وسلم, benarkah itu? mungkin anda bertanya, kami kutipkan ringkasnya:

  1. Kepada para Istri Rasulullah صلى الله عليه وسلم, mereka mengeluarkannya dari ahlul bait dan menuduh Zina terutama kepada Ibunda Aisyah رضي الله عنها, Istri kesayangan Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
  2. Kebencian mereka kepada Ali رضي الله عنه, Amirul Mukminin, mereka berkata: “Tatkala Rasulullah صلى الله عليه وسلم hendak menikahkan Fatimah dengan Ali maka beliau membisikinya, maka Fatimah berkata, ‘Sesungguhnya para wanita Quraisy menceritakan kepadaku bahwa Ali adalah seorang laki-laki yang pendek, gemuk perutnya, panjang lengannya, tebal kakinya, yang tersingkap bagian depan rambutnya, besar kedua matanya, di kedua pundaknya terdapat tulang lunak seperti kepunyaan unta, jarang-jarang giginya, dan tidak punya harta.” [Selengkapnya …]

Aqidah, Manhaj Tagged: Ahlul Bait, Cinta, Syiah

Kemahasempurnaan Nama dan Sifat Allah

Nama eBook: Kesempurnaan di Atas Kesempurnaan dalam Nama dan Sifat Allah
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, M.A حفظه الله

Pengantar:

Allah سبحانه و تعالى menyifati nama-nama-Nya dalam al-Qur’an dengan al-husna (maha indah) yang berarti kemahaindahan yang mencapai puncak kesempurnaan, karena nama-nama tersebut mengandung sifat-sifat kesempurnaan yang tidak ada padanya celaan/kekurangan sedikitpun ditinjau dari semua sisi.

Allah ta’ala berfirman:

وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Hanya milik Allah-lah asma-ul husna (nama-nama yang maha indah), maka berdoalah kepada-Nya dengan nama-nama itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran) dalam (menyebut dan memahami) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka lakukan” (QS al-A’raaf:180)

Kemahasempurnaan yang paling tinggi ini ada pada masing-masing dari nama-nama dan sifat-sifat Allah سبحانه و تعالى secara tersendiri/ terpisah, sehingga jika dua dari nama-nama dan sifat-sifat-Nya digabungkan/ digandengkan, sebagaimana yang banyak terdapat dalam ayat-ayat al-Qur’an, tentu ini menunjukkan kemahasempurnaan lain dari penggandengan dua nama dan dua sifat tersebut. Inilah yang dinamakan oleh sebagian dari para ulama dengan “al-kamaalu fauqal kamaal” (kesempurnaan di atas kesempurnaan). [Selengkapnya …]

Tauhid Asma' was Sifat Tagged: Allah, Asmaul Husna, Nama, Sifat

Pacaran Dalam Timbangan Syari’at

Pengantar:

اَلْـحَمْدُ لِلَّهِ وَكَفَى وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى النَّبِـيِّ الْـمُصْطَفَى وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ، أَمَّ بَعْدُ

Pacaran adalah kata yang populer dikalangan negeri kita ini, “pacaran” dapat dikatakan yaitu hubungan pranikah antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom. Pacaran dalam kesehariannya telah dianggap lumrah dan wajar, bahkan orang tua merasa bangga kalau anak perempuannya memiliki seorang (beberapa?) pacar yang sering mengajak kencan dan merasa rendah bila anak perempuannya tidak ada yang mengencani.

Begitu lumrahnya pacaran tersebut sehingga bila ada yang menyalahkannya, maka orang itulah yang aneh lagi perlu dipertanyakan kewarasannya. Sebagian lainnya membuat nama lain untuk pacaran tersebut semisal ta’aruf (berkenalan) namun hakekatnya adalah sama atau minimal mendekatinya.

Padahal kita semua tahu bahwa pacaran adalah kunci menuju zina (baik hakiki maupun majaz), kalaulah kita ibaratkan zina adalah sebuah ruangan yang memiliki banyak pintu yang berlapis-lapis, maka orang yang berpacaran adalah orang yang telah memiliki semua kuncinya. Kapan saja ia bisa masuk. [Selengkapnya …]

Fiqh Tagged: Hukum, Islami, Pacaran, Ta'aruf

« Halaman Sebelumnya
Halaman Berikutnya »

Cari

Cara Membuka eBook CHM Klik disini

Arsip

Kategori

Tulisan Terakhir

  • Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Pengaruh Ibadah Dalam Kehidupan
  • Buruh dan Majikan Dalam Pandangan Islam

RSS Soal Jawab Agama Islam

  • Apa Definisi Anak Yatim
  • Menerima Darah Orang Kafir
  • Bolehkah Anak Kecil Satu Shaf Dengan Orang Dewasa
  • Sholat Orang yang Masbuq, Jika Imam Kelebihan Rakaat

RSS Doa dan Dzikir

  • Dzikir Adalah Penyelamat Dari Siksa Allah
  • Bacaan Ketika Akan Masuk WC dan Syarahnya dari Subulus Salam
  • Konsisten Dalam Ber-DZIKIR
  • Meminta Ampun dan Taubat