• Home
  • Aqidah
    • Aqidah Ahlus Sunnah
    • Rukun Iman
    • Tauhid Asma’ was Sifat
  • Manhaj
  • Fiqh
    • Thoharoh
    • Rukun Islam
      • Sholat
      • Zakat dan Sedekah
      • Puasa
      • Haji dan Umroh
    • Sakit dan Jenazah
    • Kaidah Fikih
    • Ekonomi Islam
    • Fiqh Kontemporer
    • Hukuman dan Peradilan
    • Keluarga dan Wanita
  • Adab, Doa dan Dzikir
    • Adab / Etika
    • Doa dan Dzikir
      • Do’a dan Dzikir Online
    • Tazkiyatun Nufus
  • Hadits
    • Kitab Hadits
    • eBook Biografi
    • Online Biografi
  • Qur’an
    • Murottal
  • Tafsir
  • Lainnya
    • Faedah
    • Khutbah Jum’at dan Hari Raya
    • Kesehatan
    • Blogging and Web
    • Tips & Triks
  • Download
    • Download eBook Islam PDF
    • Download eBook Islam Word
  • Daftar Isi
  • Tentang Saya

Download eBook Islam

Pacaran Dalam Timbangan Syari’at

Pengantar:

اَلْـحَمْدُ لِلَّهِ وَكَفَى وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى النَّبِـيِّ الْـمُصْطَفَى وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ، أَمَّ بَعْدُ

Pacaran adalah kata yang populer dikalangan negeri kita ini, “pacaran” dapat dikatakan yaitu hubungan pranikah antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom. Pacaran dalam kesehariannya telah dianggap lumrah dan wajar, bahkan orang tua merasa bangga kalau anak perempuannya memiliki seorang (beberapa?) pacar yang sering mengajak kencan dan merasa rendah bila anak perempuannya tidak ada yang mengencani.

Begitu lumrahnya pacaran tersebut sehingga bila ada yang menyalahkannya, maka orang itulah yang aneh lagi perlu dipertanyakan kewarasannya. Sebagian lainnya membuat nama lain untuk pacaran tersebut semisal ta’aruf (berkenalan) namun hakekatnya adalah sama atau minimal mendekatinya.

Padahal kita semua tahu bahwa pacaran adalah kunci menuju zina (baik hakiki maupun majaz), kalaulah kita ibaratkan zina adalah sebuah ruangan yang memiliki banyak pintu yang berlapis-lapis, maka orang yang berpacaran adalah orang yang telah memiliki semua kuncinya. Kapan saja ia bisa masuk. Bukankah saat berpacaran ia tidak lepas dari zina mata dengan bebas memandang? Bukankah dengan pacaran ia sering melembut-lembutkan suara di hadapan pacarnya? Bukankah orang yang berpacaran senantiasa memikirkan dan membayangkan keadaan pacarnya? Maka farjinya pun akan segera mengikutinya.

Dalam pacaran kalaulah Iblis tidak berhasil merusak agama seseorang dengan menjerumuskan mereka ke dalam gaya pacaran cipika-cipiki, mungkin cukuplah bagi Iblis untuk bisa tertawa dengan membuat mereka berpacaran lewat telepon, SMS atau yang lainnya. Yang cukup menyedihkan, terkadang gaya pacaran seperti ini dibungkus dengan agama seperti dengan pura-pura bertanya tentang masalah agama kepada lawan jenisnya, miss called atau SMS pacarnya untuk bangun shalat tahajud dan lain-lain.

InsyaAllah pada eBook ini akan dijelaskan haramnya pacaran dalam pandangan syari’at Islam dengan dalil yang memuaskan, disamping itu juga akan dijawab syubhat sebagian orang yang memberi lebel ‘Pacaran Islami’ dan berbagai manfaat lainnya…

Download:
Pacaran Dalam Timbangan Syari’at

Download CHM atau Download ZIP

Tulisan terkait:
Waspada Terhadap Zina
Jangan Dekati Zina
Hukum Pezina

Tulisan Terkait

  • Hukum Asuransi Konvensional
  • Ila’, Zihar dan Li’an
  • Hukum Sekitar Thalaq
  • Fiqih Media Sosial
  • Jual Beli Salam dan Syaratnya

Fiqh Tagged: Hukum, Islami, Pacaran, Ta'aruf

Cari

Cara Membuka eBook CHM Klik disini

Arsip

Kategori

Tulisan Terakhir

  • Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Pengaruh Ibadah Dalam Kehidupan
  • Buruh dan Majikan Dalam Pandangan Islam

RSS Soal Jawab Agama Islam

  • Apa Definisi Anak Yatim
  • Menerima Darah Orang Kafir
  • Bolehkah Anak Kecil Satu Shaf Dengan Orang Dewasa
  • Sholat Orang yang Masbuq, Jika Imam Kelebihan Rakaat

RSS Doa dan Dzikir

  • Dzikir Adalah Penyelamat Dari Siksa Allah
  • Bacaan Ketika Akan Masuk WC dan Syarahnya dari Subulus Salam
  • Konsisten Dalam Ber-DZIKIR
  • Meminta Ampun dan Taubat