• Home
  • Aqidah
    • Aqidah Ahlus Sunnah
    • Rukun Iman
    • Tauhid Asma’ was Sifat
  • Manhaj
  • Fiqh
    • Thoharoh
    • Rukun Islam
      • Sholat
      • Zakat dan Sedekah
      • Puasa
      • Haji dan Umroh
    • Sakit dan Jenazah
    • Kaidah Fikih
    • Ekonomi Islam
    • Fiqh Kontemporer
    • Hukuman dan Peradilan
    • Keluarga dan Wanita
  • Adab, Doa dan Dzikir
    • Adab / Etika
    • Doa dan Dzikir
      • Do’a dan Dzikir Online
    • Tazkiyatun Nufus
  • Hadits
    • Kitab Hadits
    • eBook Biografi
    • Online Biografi
  • Qur’an
    • Murottal
  • Tafsir
  • Lainnya
    • Faedah
    • Khutbah Jum’at dan Hari Raya
    • Kesehatan
    • Blogging and Web
    • Tips & Triks
  • Download
    • Download eBook Islam PDF
    • Download eBook Islam Word
  • Daftar Isi
  • Tentang Saya

Download eBook Islam

Defenisi dan Cakupan Ibadah

Nama eBook: Makna dan Cakupan Ibadah
Penulis: Ustadz Abu Ismail Muslim al-Atsari حفظه الله

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيَّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أما بعد:

Allah عزّوجلّ telah memberitakan kepada kita bahwa Dia menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya. Allah عزّوجلّ berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat/51:56)

Allah memberikan ujian dengan perintah ibadah, melaksanakan perintah, dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah  عزّوجلّ  berfirman:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا

“(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS. Al-Mulk/67: 2)

Secara Istilah “Ibadah adalah satu istilah yang menghimpun seluruh apa yang dicintai dan diridhai oleh Allah, baik berupa perkataan dan perbuatan, yang lahir dan yang batin.”

Ibadah dalam agama Islam mencakup ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah:

Ibadah mahdhah adalah perbuatan-perbuatan dan perkataan-perkataan yang asalnya memang merupakan ibadah, berdasarkan nash atau lainnya yang menunjukkan perkataan dan perbuatan tersebut haram dipersembahkan kepada selain Allah  عزّوجلّ.

Ibadah ghairu mahdhah adalah perbuatan-perbuatan dan perkataan-perkataan yang asalnya bukan ibadah, akan tetapi berubah menjadi ibadah dengan niat yang baik.

Demikian sekilas penjelasan tentang ibadah, dalam eBook dijelaskan lebih luas akan makna ibadah dan pembagian ibadah, sebab pentingnya kita mengetahui makna ibadah dan cakupannya, mari kita ilmu dan amalkan isi eBook ini sehingga kita bisa mengisi hidup kita dengan ibadah untuk bisa meraih ridha Allah…

Download:
Download CHMatau Download ZIPatau Download PDF atau Download Word

Manhaj Tagged: Defenisi, Ghairu Mahdhah, Ibadah, Mahdhah, Pembagian, Pengertian

Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Nama eBook: Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik
Penulis: Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawas, MA حفظه الله

الحمد لله رب العالمين. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أَمَّا بَعْدُ:

Tauhid, yaitu seorang hamba meyakini bahwa Allah Ta’ala adalah Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam Rububiyah (ketuhanan), Uluhiyah (ibadah), Asma` (nama-nama) dan Sifat-Nya.

Tauhid merupakan kewajiban pertama yang Allah عزّوجلّwajibkan kepada umat manusia, dan sebaliknya larangan pertama yang Allah larang kepada mereka adalah syirik. Hal ini sebagaimana firman Allah عزّوجلّ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ . الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah/2: 21-22)

Tauhid adalah jaminan keselamatan sedangkan syirik adalah jaminan kebinasaan, di dalam eBook ini penulis memaparkan beberapa keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik; dan diakhir tulisan penulis -semoga Allah menjaganya- berkata:

Setelah kita mengetahui betapa pentingnya perkara tauhid dan begitu bahayanya perbuatan syirik, maka kami mengajak kepada para da’i/mubaligh agar mengutamakan dalam da’wahnya perkara tauhid dan memperingatkan umat dari bahaya syirik. Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلمdan para shahabat beliau, bahkan para rasul seluruhnya. Allah عزّوجلّberfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”. (QS. An-Nahl/16: 36)

Download:

Download CHM atau Download ZIP atau Download PDF atau Download Word

Aqidah Tagged: Bahaya, Defenisi, Keutamaan, Pengertian, Syririk, Tauhid

Kamus Istilah Islam Edisi Kelima

Khazanah Istilah

eBook ini berisi penjelasan tentang istilah-istilah dari bahasa Arab yang sering dijumpai dalam literatur sya’ri. Pada edisi ini berhubungan erat dengan Ilmu Hadits, kami (Ibnu Majjah) mengutipnya dari terjemahan kitab Shahih At-Targhib Wa At-Tarhib karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah,  pada ‘Daftar Istilah Ilmiah’ oleh editor kitab tersebut, hal. 8-12, terbitan Pustaka Sahifa-Jakarta. Semoga bermanfaat.

No Kata Penjelasan
 1. Al-‘Adalah Potensi (baik) yang dapat membawa pemiliknya kepada takwa, dan (menyebabkannya mampu) menghindari hal-hal tercela dan segala hal yang dapat merusak nama baik dalam pandangan orang banyak. Predikat ini dapat diraih seseorang dengan syarat-syarat: Islam, baligh, berakal sehat, takwa, dan meninggalkan hal-hal yang merusak nama baik.Dalam definisi lain, rawi yang adil ialah: yang meninggalkan dosa-dosa besar dan tidak terus-menerus melakukan dosa-dosa kecil.
 2. Al-Jarh (at-Tajrih) Celaan yang dialamatkan pada rawi hadits yang dapat mengganggu (atau bahkan menghilangkan) bobot predikat “al-‘adalah” dan “hafalan yang bagus” dari dirinya.
 3. Al-Jarh wa at-Ta’dil Pernyataan adanya cela dan cacat, dan pernyataan adanya “al-‘adalah” dan “hafalan yang bagus” pada seorang rawi hadits.
 4. Al-Mutaba’ah Hadits yang para rawinya ikut serta meriwayatkannya bersama para rawi suatu hadits gharib, dari segi lafazh dan makna, atau makna saja; dari seorang sahabat yang sama.
 5. Ashhab as-Sunan Para ulama penyusun kitab-kitab “Sunan” yaitu: Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Majah.
 6. Ash-Shahihain Dua kitab shahih yaitu: Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim.
 7. Asy-Syaikhain Imam al-Bukhari dan Imam Muslim.
 8. At-Ta’dil Pernyataan adanya “al-‘Adalah” pada diri seorang rawi hadits.
 9. Hadits Ahad Hadits yang sanadnya tidak mencapai derajat mutawatir
 10. Hadits Dha’if Hadits yang tidak memenuhi syarat hadits hasan, dengan hilangnya salah satu syarat-syaratnya.
 11. Hadits Hasan Hadits yang sanadnya bersambung, yang diriwayatkan oleh rawi yang ‘adil dan memiliki hafalan yang sedang-sedang saja (khafif adh-Dhabt) dari rawi yang semisalnya sampai akhir sanadnya, serta tidak syadz dan tidak pula memiliki illat.
 12. Hadits Masyhur Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang rawi atau lebih dalam setiap tabaqah, tetapi belum mencapai derajat mutawatir.
 13. Hadits Matruk Hadits yang di dalam sanadnya terdapat rawi yang tertuduh sebagai pendusta.
 14. Hadits Maudhu’ Hadits dusta, palsu dan dibuat-buat yang dinisbahkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
 15. Hadits Munkar Hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang dha’if (lemah) dan bertentangan dengan riwayat rawi yang tsiqah (kredibel).
 16. Hadits Mutawatir Hadits yang diriwayatkan oleh banyak orang rawi dalam setiap tabaqah, sehingga mustahil mereka semua sepakat untuk berdusta.
 17. Hadits Shahih Hadits yang sanadnya bersambung, yang diriwayatkan oleh rawi yang ‘adil dan memiliki tamam adh-Dhabt (hafalan yang hebat) dari rawi yang semisalnya sampai akhir sanadnya, serta tidak syadz dan tidak pula memiliki illat.
 18. Ihalah Isyarat yang diberikan seorang muallif, berupa tempat yang perlu dirujuk berkaitan dengan hadits atau masalah bersangkutan.
 19. Illat Sebab yang samar yang terdapat di dalam hadits yang dapat merusak keshahihannya.
 20. Inqitha’ Terputusnya rangkaian sanad. Dalam sanadnya terdapat inqitha’, artinya: dalam sanad itu ada rangkaian yang terputus.
 21. Jahalah Tidak diketahui secara pasti, yang berkaitan dengan identitas dan jati diri seorang rawi.
 22. Layyin Lemah
 23. Lidzatihi Pada dirinya (karena faktor internal). Misalnya: Shahih Lidzatihi, ialah, hadits yang shahih berdasarkan persyaratan shahih yang ada di dalamnya, tanpa membutuhkan penguat atau faktor eksternal.
 24. Lighairihi Karena didukung yang lain (karena faktor eksternal). Misalnya: Shahih Lighairihi ialah hadits yang hakikatnya adalah hasan, dan karena didukung oleh hadits hasan yang lain, maka dia menjadi shahih lighairihi.
 25. Majhul Rawi yang tidak diriwayatkan darinya kecuali oleh seorang saja.
 26. Majhul al-‘Adalah Tidak diketahui kredibelitasnya.
 27. Majhul al-‘Ain Tidak diketahui identitasnya.
 28. Majhul al-Hal Tidak diketahui jati dirinya.
 29. Maqthu’ Riwayat yang disandarkan kepada tabi’in atau setelahnya, berupa ucapan atau perbuatan, baik sanadnya bersambung atau tidak bersambung.
 30. Marfu’ Yang disandarkan kepada Nabi صلى الله عليه وسلم baik ucapan, perbuatan, persetujuan (taqrir), atau sifat; baik sanadnya bersambung atau terputus.
 31. Mauquf (Riwayat) yang disandarkan kepada sahabat, baik perbuatan, ucapan atau taqrir. Atau riwayat yang sanadnya hanya sampai kepada sahabat, dan tidak sampai kepada Nabi صلى الله عليه وسلم, baik sanadnya bersambung ataupun terputus.
 32. Mu’allaq (Hadits) yang sanadnya terbuang dari awal, satu orang rawi atau lebih secara berturut-turut, bahkan sekalipun terbuang semuanya.
 33. Mubham Rawi yang tidak diketahui nama (identitas)nya.
 34. Mudallis Rawi yang melakukan tadlis.
 35. Mu’dhal Hadits yang di tengah sanadnya ada dua orang rawi atau lebih terbuang secara berturut-turut.
 36. Munqathi’ Hadits yang di tengah sanadnya ada rawi yang terbuang, satu orang atau lebih, secara tidak berurutan.
 37. Mursal (Hadits) yang sanadnya terbuang dari akhir sanadnya, sebelum tabi’in.Gambarannya, adalah apabila seorang tabi’in mengatakan, “Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, …” atau “Adalah Rasulullah صلى الله عليه وسلم melakukan ini dan itu …”.
 38. Nakarah Makna hadits yang bertentangan dengan makna riwayat yang lebih kuat. Bila dikatakan, “Dalam hadits tersebut terdapat nakarah” artinya, di dalamnya terdapat penggalan kalimat atau kata yang maknanya bertentangan dengan riwayat yang shahih.
 39. Syadz Apa yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang pada hakikatnya kredibel, tetapi riwayatnya tersebut bertentangan dengan riwayat rawi yang lebih utama dan lebih kredibel dari dirinya.
 40. Syahid Hadits yang para rawinya ikut serta meriwayatkannya bersama para rawi suatu hadits, dari segi lafazh dan makna, atau makna saja; dari sahabat yang berbeda.
 41. Tadh’if Pernyataan bahwa hadits atau rawi bersangkutan dha’if (lemah).
 42. Tadlis Menyembunyikan cela (cacat) yang terdapat di dalam sanad hadits, dan membaguskannya secara zhahir.
 43. Tahqiq Penelitian ilmiah secara seksama tentang suatu hadits, sehingga mencapai kebenaran yang paling tepat.
 44. Tahsin Pernyataan bahwa hadits bersangkutan adalah hasan.
 45. Takhrij Mengeluarkan suatu hadits dari sumber-sumbernya, berikut memberikan hukum atasnya; shahih atau dhaif.
 46. Ta’liq Komentar, atau penjelasan terhadap suatu potongan kalimat, atau derajat hadits dan sebagainya yang biasanya berbentuk cacatan kaki.
 47. Targhib Anjuran, atau dorongan, atau balasan baik.
 48. Tarhib Ancaman, atau balasan buruk.
 49. Tashhih Pernyataan shahih.
 50. Tsiqah Kredibel, di mana pada dirinya terkumpul sifat al-‘Adalah dan adh-Dhabt (hafalan yang bagus).

Download:
 Download PDF mirrorDownload PDFatau Download Word

Lainnya Tagged: Agama, Defenisi, Islam, Istilah, Kamus

« Halaman Sebelumnya
Halaman Berikutnya »

Cari

Cara Membuka eBook CHM Klik disini

Arsip

Kategori

Tulisan Terakhir

  • Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Pengaruh Ibadah Dalam Kehidupan
  • Buruh dan Majikan Dalam Pandangan Islam

RSS Soal Jawab Agama Islam

  • Apa Definisi Anak Yatim
  • Menerima Darah Orang Kafir
  • Bolehkah Anak Kecil Satu Shaf Dengan Orang Dewasa
  • Sholat Orang yang Masbuq, Jika Imam Kelebihan Rakaat

RSS Doa dan Dzikir

  • Dzikir Adalah Penyelamat Dari Siksa Allah
  • Bacaan Ketika Akan Masuk WC dan Syarahnya dari Subulus Salam
  • Konsisten Dalam Ber-DZIKIR
  • Meminta Ampun dan Taubat