1. Membaca Surat al-Kahfi akan diturunkan as-Sakiinah
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: كَانَ رَجُلٌ يَقْرَأُ سُورَةَ الْكَهْفِ وَإِلَى جَانِبِهِ حِصَانٌ مَرْبُوطٌ بِشَطَنَيْنِ فَتَغَشَّتْهُ سَحَابَةٌ فَجَعَلَتْ تَدْنُو وَتَدْنُو وَجَعَلَ فَرَسُهُ يَنْفِرُ. فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ. فَقَالَ: تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ
Dari al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu anhu, dia berkata, “Pernah seorang laki-laki membaca surah al-Kahfi dan di sampingnya ada kuda yang diikat dengan tali. Kuda tersebut dinaungi awan yang datang semakin dekat dan semakin dekat, maka kuda itu berusaha lari. Ketika pagi hari dia datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan menceritakan hal itu kepadanya. Beliau bersabda, ‘Itu adalah as-Sakiinah yang turun dengan sebab Al- Qur’an’.” (HR. Bukhari No. 5011 dan Muslim No. 795)
2. Surat Al-Kahfi akan melindungi dari fitnah Dajjal
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ الدَّجَّالِ. وفي رواية: مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ
Dari Abu Darda’ radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, niscaya dia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal. Dan di dalam riwayat lain disebutkan: “(sepuluh ayat) terakhir dari surat Al-Kahfi.” (HR. Muslim No. 809)
3. Membaca Surat al-Kahfi akan Disinari Cahaya
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ كَمَا أُنْزِلَتْ، كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ مَقَامِهِ إِلَى مَكَّةَ، وَمَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِهَا ثُمَّ خَرَجَ الدَّجَّالُ لَمْ يُسَلَّطْ عَلَيْهِ
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa membaca surat al-Kahfi sebagaimana diturunkannya, maka surat ini akan menjadi cahaya baginya pada hari Kiamat dari tempat tinggalnya hingga ke Makkah. Dan barangsiapa membaca sepuluh ayat terkahir dari surat Al-Kahfi lalu Dajjal keluar (datang), maka Dajjal tidak akan membahayakannya.”.
HR. Al-Hakim no. 2072 dan dia berkata “Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim, namun al-Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.”, hal ini disetujui imam adz-Dzahabi dalam al-Talkhish dan syaikh al-Albani berkata dalam ash-Shahihah no. 2651 “Hadits ini shahih”.
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ مِنْ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dia disinari oleh cahaya antara dirinya dengan Baitul ‘Atiq (Ka’bah)”.
Hadits ini diriwayatkan secara mauquf (sampai kepada sahabat) oleh Imam ad-Darimi dalam Sunan-nya No. 3450, pen-tahqiq-nya yakni Husain Salim Asad ad-Darani berkata ‘Shahihul Isnad sampai Abu Sa’id‘; Syaikh al-Albani men-shahih-kannya dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib No. 736 pada hadits yang diriwayatkan imam al-Hakim.