- Bab wajibnya puasa Ramadan
- Bab keutamaan puasa
- Bab puasa adalah penebus dosa
- Bab pintu Rayyan untuk orang-orang yang berpuasa
- Bab apakah dikatakan Ramadan saja atau bulan Ramadan dan siapa saja yang berpendapat bahwa semuanya diperbolehkan
- Bab siapa saja yang berpuasa Ramadan karena iman, mengharap pahala, dan niat
- Bab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam paling dermawan pada bulan Ramadan
- Bab siapa saja yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan berbuatdusta ketika puasa
- Bab apakah boleh mengatakan bahwa saya sedang berpuasa apabila ia dicela
- Bab puasa bagi siapa saja yang mengkhawatirkan kebujangan atas dirinya
- Bab sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apabila kalian telah melihat hilal, maka berpuasalah Dan apabila kalian melihatnya lagi, maka Idulfitri-lah”
- Bab dua bulan hari raya tidak berkurang
- Bab sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kami tidak bisa menulis dan tidak bisa menghitung”
- Bab jangan mendahului Ramadhan dengan puasa satu atau dua hari
- Bab firman Allah jalla dzikruh: أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَآئِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ عَلِمَ اللّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُواْ مَا كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ
- Bab firman Allah ta’ala: وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّواْ الصِّيَامَ إِلَى الَّليْلِ
- Bab sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jangan sampai azan Bilal menghentikan kalian dari sahur kalian”
- Bab mengakhirkan makan sahur
- Bab ukuran berapa jarak waktu antara makan sahur dengan salat subuh
- Bab berkah makan sahur tetapi tidak diwajibkan
- Bab apabila berniat puasa pada siang hari
- Bab orang yang puasa ketika masuk waktu subuh masih junub
- Bab mempergauli istri bagi orang yang berpuasa
- Bab mencium bagi orang yang berpuasa
- Bab mandi orang yang berpuasa
- Bab orang berpuasa jika makan atau minum dalam keadaan lupa
- Bab siwak yang basah dan yang kering bagi orang yang berpuasa
- Bab sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apabila berwudu, hendaknya ia masukkan air ke hidungnya” dan beliau tidak membedakan antara orang yang berpuasa dan tidak
- Bab apabila ada yang berjimak di siang hari bulan Ramadan
- Apabila ada yang berjimak di siang hari Ramadan dan ia tidak memiliki apa-apa, maka ia diberi sedekah agar ia dapat membayar kafarat
- Bab orang yang berjimak di siang hari Ramadan, apakah ia boleh memberi makan keluarganya dari kafarat apabila mereka sendiri membutuhkan
- Bab bekam dan muntah bagi orang yang berpuasa
- Bab puasa dan tidak berpuasa ketika safar
- Bab apabila sudah berpuasa beberapa hari di bulan Ramadan kemudian melakukan safar
- Bab
- Bab ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada orang yang diberi teduhan dan cuaca sangat panas: Tidak termasuk kebajikan, puasa ketika safar
- Bab sebagian sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mencela yang lain dalam puasa dan berbuka
- Bab barang siapa yang berbuka ketika safar supaya orang-orang melihatnya
- Bab “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidiah” (QS Al-Baqarah: )
- Bab kapan mengganti puasa Ramadan
- Bab wanita haid tidak melakukan puasa dan salat
- Bab barangsiapa meninggal padahal masih punya kewajiban puasa
- Bab kapan bolehnya seorang yang berpuasa berbuka
- Bab berbuka dengan apa saja yang mudah baginya, dengan air atau selainnya
- Bab menyegerakan berbuka
- Bab apabila sudah berbuka puasa di bulan Ramadan, ternyata matahari tampak kembali
- Bab puasanya anak-anak
- Bab puasa wishal, dan barang siapa yang mengatakan: Tidak ada puasa di malam hari
- Bab hukuman bagi siapa saja yang sering melakukan puasa wishal
- Bab puasa wishal sampai waktu sahur
- Bab siapa saja yang bersumpah agar saudaranya berbuka dari puasa sunah dan tidak berpendapat wajibnya kada apabila berbuka itu lebih cocok baginya
- Bab puasa Syakban
Jihad Melawan Perdukunan
Nama Ebook: Jihad Melawan Perdukunan
Penulis: Ustadz Abu Abaidah as-Sidawi
الْـحَمْدُ للهِ رَبِ الْعَالَمِيْنَ. وَصَّلَّاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَ صْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ:
Fenomena perdukunan di negeri ini sudah sangat mengenaskan. Operasi mereka sekarang pun sudah tidak lagi sembunyi-sembunyi, tetapi sudah terang-terangan bak matahari di siang hari. Kian hari mereka semakin gencar menjajakan perdukunan syirik mereka melalui berbagai media baik elektronik maupun cetak, mulai televisi, koran, hingga internet tanpa tedeng aling-aling lagi.
Masyarakat pun semakin banyak yang terkecoh. Banyak di antara mereka yang silau pada dukun sebab banyak dukun sekarang yang bergaya ustadz, habib, dan kiai, sehingga banyak di antara masyarakat kita menggandrungi para dukun serta mengetuk pintu mereka, mulai dari pejabat, artis, pedagang, karyawan, bujangan dan segala kalangan.
anyak di antara mereka tergopoh-gopoh datang mengetuk pintu para dukun, menghiba bantuannya. Inilah sebuah fenomena nyata di tengah-tengah kita yang menunjukkan betapa menjamurnya dunia klenik dan perdukunan di negeri kita. Realita ini sungguh aneh tapi nyata. Coba bayangkan, di zaman yang serba teknologi dan alat canggih ini ternyata klenik, mistik, dan perdukunan masih begitu lengket, bahkan pada tokoh-tokoh nasional dan pejabat tinggi. Yang maju memang teknologinya, tetapi mental dan otaknya masih terbelakang.
Semoga kita semua terhindar dari ‘PERDUKUNAN’ dari segala sisi, karena ia salah satu amalan yang merupakan dosa besar yang boleh jadi mengeluarkan seseorang dari Islam. Adapun tema bahasan dalam eBook ini adalah:
- Faktor larisnya Perdukunan di Indonesia
- Definisi Dukun
- Tanda-Tanda Dukun
- Dukun hitam Dukun Putih
- Beda Dukun dan Sihir Dengan Karomah
- Bahaya Dukun dan Perdukunan
- Hukum Mendatangi Dukun
- Jihad Melawan Perdukunan
Menggali Tafsir dan Faedah Ayat Puasa
Nama eBook: Menggali Tafsir dan Faedah Ayat Puasa
Penyusun: Ustadz Aris Munandar
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. al-Baqarah/2:183)
Sebagaimana kita ketahui bersama, di antara perintah Allah adalah berpuasa di bulan Ramadhan yang dengan izin Allah kita tengah jalani. Tentu kita berharap kepada Allah agar kita termasuk orang-orang yang menjalani dan memanfaatkan bulan tersebut dengan baik, sehingga Ramadhan tahun ini bukan hanya sekedar nama bulan, namun benar-benar menjadi “Ramadhan” bagi kita semua.
Ramadhan dalam bahasa Arab artinya adalah panas terik yang membakar. Ramadhan dinamakan demikian karena bulan Ramadhan itu membakar dosa orang-orang yang bisa memanfaatkan bulan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Dimungkinkan maksud Nabi dengan Ramadhan membakar dosa adalah puasa Ramadhan itu membakar agar nama Ramadhan itu selaras dengan artinya.
Jadi yang terpenting bukanlah sebatas berjumpa dengan Ramadhan saja, namun yang tak kalah penting adalah bagaimanakah agar Allah dapat berkahi kita pada bulan Ramadhan tersebut, sehingga kita menjadi orang-orang yang terbakar dosa-dosa dan terhapus berbagai macam kesalahannya di bulan tersebut, dengan melakukan berbagai macam amal istimewa yang dituntunkan oleh Allah.
Mari kita renungkan firman Allah berkaitan dengan kewajiban puasa Ramadhan, satu ayat yang sangat terkenal. Boleh jadi kita semua hafal ayat tersebut dengan baik. Itulah firman Allah di Surat Al-Baqarah ayat yang ke 183, mari kita simak…