• Home
  • Aqidah
    • Aqidah Ahlus Sunnah
    • Rukun Iman
    • Tauhid Asma’ was Sifat
  • Manhaj
  • Fiqh
    • Thoharoh
    • Rukun Islam
      • Sholat
      • Zakat dan Sedekah
      • Puasa
      • Haji dan Umroh
    • Sakit dan Jenazah
    • Kaidah Fikih
    • Ekonomi Islam
    • Fiqh Kontemporer
    • Hukuman dan Peradilan
    • Keluarga dan Wanita
  • Adab, Doa dan Dzikir
    • Adab / Etika
    • Doa dan Dzikir
      • Do’a dan Dzikir Online
    • Tazkiyatun Nufus
  • Hadits
    • Kitab Hadits
    • eBook Biografi
    • Online Biografi
  • Qur’an
    • Murottal
  • Tafsir
  • Lainnya
    • Faedah
    • Khutbah Jum’at dan Hari Raya
    • Kesehatan
    • Blogging and Web
    • Tips & Triks
  • Download
    • Download eBook Islam PDF
    • Download eBook Islam Word
  • Daftar Isi
  • Tentang Saya

Download eBook Islam

Hukum Shalat dan Thaharah Bagi Orang Sakit

Nama Ebook: Hukum Bersuci dan Shalat Bagi Orang Sakit
Penulis : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz رحمه الله

Pengantar:

Ebook ini adalah penjelasan Imam Abdul Aziz bin Baz tentang tata cara bersuci dan shalat bagi orang yang sakit, sungguh Islam adalah agama yang sempurna, dalam keadaan tertentu kita diberi rukhsah [keringanan] seperti dalam perjalanan dan sakit, Allah عزّوجلّ berfirman:

وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ

“Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan” (Al-Hajj: 78).

Download:

Download CHM mirror-1 Download CHM mirror-2 Download CHM

Tulisan Terkait:
Fiqih Ibadah di Saat Safar + Shalat di Pesawat
Sifat Whudu’ Nabi
Tuntunan Thaharah dan Sifat Shalat
Sifat Shalat Nabi oleh Syaikh bin Baz
Sifat Shalat Nabi Bergambar oleh Syaikh Ibnu Jibrin
Sujud Sahwi
Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat
Tatabbu’ Rukhsoh Adalah Awal Kehancuran
Berlebih-lebihan dalam Agama

Sholat, Thoharoh Tagged: Arkanil Islam, Bersuci Bagi Orang Sakit, Fiqh, Keringanan dalam Islam, Rukun Islam, Shalat, Shalat Bagi Orang Sakit, Thaharah

Tafsir Surat Al-Falaq dan An-Naas

Nama Ebook: Tafsir Surat Al-Falaq dan An-Naas (Al-Mu’awwidzatain)
Penulis : Dr.Ibrahim bin Sulaiman al-Huwaimil

Pengantar:

Alhamdulillah, kembali kami dapat memposting tafsir 2 surat dalam Al-Qur’an yakni Surat Al-Falaq dan An-Naas, adalah Rasulullah bersabda:

أَلَمْ تَر آيَاتٍ أُنْزِلَتْ هَذِهِ اللَّيْلَةَ لَمْ يُرَ مِثلُهُن قَطُّ ؟ قُلْ أَعُوذُ برَبِّ الفَلَقِ ، وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

“Tidakkah kamu mengetahui bahwa pada malam ini telah diturunkan beberapa ayat yang tidak pernah sama sekali dilihat ada yang semisalnya; Qul `A’uudzu bi rabbil falaq dan Qul `A’uudzu bi Rabbinnaas.” (HR. Muslim)

Download:
Download CHM

Lihat tafsir lainnya di kategori Tafsir

Tafsir Tagged: Al-Muawwidzatain, ebook tafsir, Surat An-Naas, Tafsir, Tafsir Surat Al-Falaq, Tafsir Surat An-Naas

Fatwa Ulama Tentang Jama’ah Tablig

Nama ebook: Fatwa Ulama Sunnah Tentang Jamaah Tabligh
Penulis: Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali
Format File: chm, ukuran file: 62,7 kb, download disini

Deskripsi:

Ebook ini adalah tulisan dari pakar hadits, guru besar di Universitas Islam Madinah., beliau mengumpulkan fatwa-fatwa para ulama besar ahlus sunnah tentang jama’ah tabligh dan menjelaskannya. kami kutipkan penjelasan/ komentar Syaikh Rabi’ terhadap fatwa terakhir Syaikh bin Baz terhadap jama’ah tabligh:

Syaikh bin Baz berkata:

“Maka tidak boleh khuruj (keluar) bersama mereka [jamaah tabligh], kecuali orang yang mempunyai ilmu dan pemahaman tentang akidah yang shahih yang dipegang teguh oleh ahli sunnah wal jamaah, sehingga ia bisa membimbing dan menasehati mereka serta bekerja sama dengan mereka untuk melakukan kebajikan.”

Penyusun [Syeikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali] mengatakan :

Semoga Allah merahmati Syeikh [bin Baz], kalaulah mereka itu mau menerima nasehat, dan bimbingan dari ahli ilmu, tentulah tidak ada halangan untuk keluar (khuruj) bersama mereka, akan tetapi realita yang membuktikan bahwasanya mereka tidak mau menerima nasehat dan tidak mau meninggalkan kebatilan mereka. Disebabkan ta’asub (fanatik) dan sikap menuruti hawan nafsu mereka yang bersangatan.

Kalaulah mereka menerima nasehat-nasehat para ulama, niscaya mereka telah meninggalkan manhaj mereka yang batil dan pastilah mereka telah menempuh jalan ahli tauhid dan sunnah.

Jika seandainya permasalahannya seperti itu, maka tidaklah boleh khuruj (keluar) bersama mereka, sebagaimana sikap itu merupakan sikap manhaj salafusholeh yang berpengang kepada kitab dan sunnah dalam mentahdzir (memperingatkan) dari ahli bid’ah dan dari bergaul serta bermajlis dengan mereka, karena hal itu adalah menambah banyaknya keanggotaan mereka, dan membantu dan memperkuat bersebarnya kesesatan mereka, dan hal itu adalah pengkhianatan terhadap agama Islam dan kaum muslimin, terpedaya oleh mereka dan kerja sama dalam melakukan dosa dan melampaui batas.

Apalagi mereka itu melakukan bai’at berdasarkan atas 4 macam tarikat (ajaran) sufi yang di dalamnya terdapat keyakinan hululiyah (Allah menepati makhluk) dan wahdatul wujud (Allah dan makhluk satu) serta syirik dan bid’ah.

Download Fatwa Ulama Sunnah Tentang Jama’ah Tabligh
Tulisan Terkait:
Tiga Landasan Utama Manhaj Salaf
Hukum Ghuluw dalam Agama
Syirik Dalam Pandangan Mazhab Syafi’i
Kesempurnaan Islam dan Bahaya Bid’ah
Pandangan Imam Syafi’i Tentang Dzikir Berjama’ah

Manhaj Tagged: Fatwa Ulama Tentang Jama'ah Tabligh, Jamaah Tabligh, khuruj, Pendapat Ulama Tentang Jama'ah Tabligh, Penjelasan Ulama Terhadap Jama'ah Tabligh, Sesatnya Jama'ah Tabligh

« Halaman Sebelumnya
Halaman Berikutnya »

Cari

Cara Membuka eBook CHM Klik disini

Arsip

Kategori

Tulisan Terakhir

  • Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Pengaruh Ibadah Dalam Kehidupan
  • Buruh dan Majikan Dalam Pandangan Islam

RSS Soal Jawab Agama Islam

  • Apa Definisi Anak Yatim
  • Menerima Darah Orang Kafir
  • Bolehkah Anak Kecil Satu Shaf Dengan Orang Dewasa
  • Sholat Orang yang Masbuq, Jika Imam Kelebihan Rakaat

RSS Doa dan Dzikir

  • Dzikir Adalah Penyelamat Dari Siksa Allah
  • Bacaan Ketika Akan Masuk WC dan Syarahnya dari Subulus Salam
  • Konsisten Dalam Ber-DZIKIR
  • Meminta Ampun dan Taubat