Wudhu’: Defenisi, Dalil dan Keutamaannya
Nama Ebook: Wudhu’: Defenisi, Dalil dan Keutamaannya
Penulis : Syaikh Fahd bin Abdurrahman asy-Syuwayyib
الحمد لله رب العالمين. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أَمَّا بَعْدُ:
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَينِ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki (QS. al-Maidah/5:6)
Wudhu’ secara bahasa, bila dibaca dengan dlammah wudhuu’u (الوُضُوء) artinya adalah pekerjaan wudhu’, atau mengambil air wudhu. Bila dengan fath-hah wadhuu’u (الوَضُوء) artinya adalah air wudhu’, dan juga wudhu’ itu adalah mashdar dan terkadang yang dimaksudkan dari keduanya ialah air wudhu’. Dikatakan “tawadla’tu lishaalati” (تَوَضَّأْتُ لِلصَّلَاةِ) artinya “aku berwudhu untuk shalat”.
Secara syari’at arti wudhu’ ialah menggunakan air yang suci untuk mencuci anggota-anggota tertentu yang sudah diterangkan dan disyariatkan Allah Subhanallahu wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إذَا تَوَضَّأَ العَبْدُ الـمُسْلِمُ أَو الـمُؤمِنُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنِهِ مَعَ الـمَاءِ أَو مَعَ آخِرِ قَطْرِ الـمَاءِ فإذا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِن يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الـمَاءِ أو مَعَ آخِرِ قَطْرِ الـمَاءِ فإذا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مَعَ الـمَاءِ أو مَعَ آخِرِ قَطْرِ الـمَاءِ حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيَّا مِنَ الذُّنُوبِ
Apabila seorang hamba muslim, atau hamba mukmin berwudhu maka (ketika) ia membasuh mukanya, keluarlah setiap dosa pandangan yang dilakukan matanya dari wajahnya bersama air atau bersama tetes air yang terakhir; Maka ketika ia mencuci kedua tangannya keluarlah setiap dosa yang telah dianiaya tangannya dari keduanya bersama air atau tetes air yang terakhir; Maka ketika ia mencuci kedua kakinya, keluarlah setiap dosa yang dilangkahkan kakinya bersama air atau tetes air terakhir sehingga ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa.
Silahkan membaca eBook ini dengan mendownloadnya, semoga bermanfaat dan dapat memotivasi kita semakin dekat kepada Allah Ta’ala, amin…
Kamus Istilah Islam Edisi Keenam
Khazanah Istilah
Syaikh Fahd bin Abdurrahman asy-Syuwayyib
eBook ini berisi penjelasan tentang istilah-istilah dari bahasa Arab yang sering dijumpai dalam literatur sya’ri. Pada edisi ini kami (Ibnu Majjah) mengutipnya dari terjemahan buku Sifat Wudlu’ Nabi Shallalahu ‘Alaihi Wassalam karya Fahd bin Abdurrahman asy-Syuwayyib dengan penerjemah Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Cet. IV 1423H/2002M, terbitan Penerbit Darul Qalam, Jakarta. Kami mengutip perkataan penulis dan catatan kaki penerjemah. Semoga bermanfaat.
No | Kata | Penjelasan atau persamaan |
1. |
الوُضُوء Wudlu’ |
|
2. |
الرِبَاط Ribath |
|
3. |
Tauru |
Tauru (التَّوْر) artinya bejana kecil yang dipakai untuk berwudlu’ |
4. | Mud | Mud (مُدّ) adalah satu jenis takaran yang isinya kurang lebih 6 ons atau sepenuh cidukan dua tapak tangan yang sedang. |
5. | Sha’ |
1 sha’ = 4 mud; 1 mud = ukuran 1 1/3 rithl. Dinamakan demikian karena air yang diambil sepenuh kedua telapak tangan manusia. |
6. | Niat |
|
7. | Madlmadlah | Madlmadlah (مَضْمُضَة) artinya adalah berkumur‐kumur. |
8. | Istinsyaq | Istinsyaq (إِسْتَنْشَقَ) memasukkan air ke dalam hidung lalu menghirupnya dengan sekali nafas sampai ke dalam hidung yang paling ujung |
9 | Istintsaar |
|
10. | Siwak |
|
11. | Siku |
Ta’rif (definisi) siku ialah tempat persambungan antara tulang hasta (lengan bawah) dengan lengan atas (Lihat Al-Qaamusul Muhith). |
12. | Muwaalaat |
Muwaalaat artinya berturut‐turut membasuh anggota demi anggota wudhu’. Berturut‐turut maksudnya agar jangan sampai orang yang berwudlu itu menyela wudlu’nya dengan pekerjaan lain yang menurut kebiasaan dianggap telah menyimpang daripadanya. |