• Home
  • Aqidah
    • Aqidah Ahlus Sunnah
    • Rukun Iman
    • Tauhid Asma’ was Sifat
  • Manhaj
  • Fiqh
    • Thoharoh
    • Rukun Islam
      • Sholat
      • Zakat dan Sedekah
      • Puasa
      • Haji dan Umroh
    • Sakit dan Jenazah
    • Kaidah Fikih
    • Ekonomi Islam
    • Fiqh Kontemporer
    • Hukuman dan Peradilan
    • Keluarga dan Wanita
  • Adab, Doa dan Dzikir
    • Adab / Etika
    • Doa dan Dzikir
      • Do’a dan Dzikir Online
    • Tazkiyatun Nufus
  • Hadits
    • Kitab Hadits
    • eBook Biografi
    • Online Biografi
  • Qur’an
    • Murottal
  • Tafsir
  • Lainnya
    • Faedah
    • Khutbah Jum’at dan Hari Raya
    • Kesehatan
    • Blogging and Web
    • Tips & Triks
  • Download
    • Download eBook Islam PDF
    • Download eBook Islam Word
  • Daftar Isi
  • Tentang Saya

Download eBook Islam

Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله محمد، وعلى آله وأصحابه أجمعين، أما بعد

Sebagaimana telah kita Pahami bahwa seseorang yang berada dalam keadaan darurat, yang menyebabkannya harus mengonsumi sesuatu yang haram, maka ia diberikan udzur untuk melakukannya. Misalnya, orang yang sangat lapar dan tidak ada makanan yang didapatkan kecuali daging bangkai maka dalam keadaan itu diperbolehkan baginya untuk memakan daging tersebut sekedarnya. Allah عزّوجلّ berfirman:

فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلا عَادٍ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ

Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas maka tidak ada dosa baginya. (QS. Al-Baqarah/2:173)

Namun demikiantimbul pertanyaan apabila perbuatan seseorang mengambil atau mengkonsumsi perkara yang haram itu menyebabkan hilang atau rusaknya harta orang lain? Apakah ia wajib menggantinya ataukah tidak? Inilah yang dibahas dalam kaidah:

الاِضْطِرَارُ لاَ يُبْطِلُ حَقَّ الغَيْرِ

Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain

Semoga kita dapat memahami kaidah ini, dan semoga Allah عزّوجلّ melapangkan dan melindungi kaum muslimin, amin…

Download:
Download CHM atau Download ZIP dan Download PDF atau Download Word

Kaidah Fikih Tagged: Darurat, Fikih, Islam, Kaidah, Ushul

10 Faedah Tentang Ushul Fiqih

Nama eBook: 10 Faedah Tentang Ushul Fiqih
Penulis: Ustadz Abu Ubaidah as-Sidawi حفظه الله

Pengantar:

Alhamdulillah, selanjutnya shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan juga kepada keluarga, sahabatnya dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga suatu yang pasti, amma ba’du…

Dikesempatan yang mulia ini kami ketengahkan Fawaid tentang Ushul Fiqiih, dihalaman muka ini kami sampaikan 2 faedah:

Fadah 3. Apa Itu Makruh

Makruh secara bahasa adalah setiap yang dibenci. Alloh berfirman:

وَلَكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ

Tetapi Alloh tidak menyukai keberangkatan mereka, Maka Alloh melemahkan keinginan mereka. (QS. at-Taubah [9]: 46)

Ketahuilah bahwa lafadz “makruh” menurut al-Qur’an dan Sunnah serta lisan salaf maksudnya adalah haram. Bukan seperti istilah orang-orang belakangan yaitu larangan yang bila ditinggalkan dapat pahala dan bila dikerjakan maka tidak berdosa. Hal itu sesuai dengan definisi secara bahasa, karena haram juga dibenci oleh Alloh dan Rosul-Nya. Alloh عزّوجلّ berfirman setelah menyebutkan hal-hal yang diharamkan:

كُلُّ ذَلِكَ كَانَ سَيِّئُهُ عِنْدَ رَبِّكَ مَكْرُوهًا

Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Robb-mu. (QS. al-Isro'[17]: 38)

[Selengkapnya …]

Kaidah Fikih Tagged: Defenisi, Fikih, Ilmu, Makruh, Manfaat, Ushul

Kaidah Fikih: Menanggung Amanat Ketika Ada Kerusakan

Nama eBook: Menanggung Amanat Ketika Ada Kerusakan
Penulis: Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf حفظه الله

Pengantar:

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, Shalawat dan salam kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم, keluarga dan sahabatnya dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.

Dalam hidup dan kehidupan kita sebagai makhluk sosial akan selalu bersinggungan dengan Titip-Menitip, Pinjam-Meminjam dan Sewa-Menyewa, dalam mu’amalah tersebut akan ada benda/sesuatu yang menjadi objek-nya. Objek tersebut boleh jadi rusak atau hilang, bila ini terjadi siapakah yang menanggung kerusakan tersebut, maka berikut ini kaidah yang dapat mengatasi masalah tersebut:

الأَمِيْنُ لاَ يَضْمَنُ تَلَفَ الْعَيْنِ بِلاَ تَعَدٍّ وَلاَ تَفْرِيْطٍ وَالظَّالِمُ يَضْمَنُ مَطْلَقًا

Orang yang diberi amanat tidak menanggung ganti rugi kerusakan barang tanpa tindakan melampaui batas dan kesembronoan, sedangkan orang yang zalim menanggung ganti rugi secara mutlak.

Seperti sebelumnya Kaidah Fiqh ini disusun mulai dari makna kaidah sampai contoh penerapannya, semoga Allah ta’ala selalu menjaga kita semua dalam menjaga segala amanat, amin…

Download:
Kaidah Fiqih: Menanggung Amanat Ketika Ada Kerusakan

Download PDF atau Download WordmirrorDownload PDFatauDownload Word

Kaidah Fikih Tagged: Amanat, Fikih, Kaidah, Ushul

Halaman Berikutnya »

Cari

Cara Membuka eBook CHM Klik disini

Arsip

Kategori

Tulisan Terakhir

  • Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Pengaruh Ibadah Dalam Kehidupan
  • Buruh dan Majikan Dalam Pandangan Islam

RSS Soal Jawab Agama Islam

  • Apa Definisi Anak Yatim
  • Menerima Darah Orang Kafir
  • Bolehkah Anak Kecil Satu Shaf Dengan Orang Dewasa
  • Sholat Orang yang Masbuq, Jika Imam Kelebihan Rakaat

RSS Doa dan Dzikir

  • Dzikir Adalah Penyelamat Dari Siksa Allah
  • Bacaan Ketika Akan Masuk WC dan Syarahnya dari Subulus Salam
  • Konsisten Dalam Ber-DZIKIR
  • Meminta Ampun dan Taubat