إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيَّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أما بعد
Allah Tabaraka wa Ta’ala menjaga agama ini dari berbagai penyelewengan yang dilakukan oleh berbagai orang dari latar belakang yang beragam dengan berbagai maksud pula.
Agama Islam adalah apa yang di firman Allah dan apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam dan diamalkan olehnya bersama para sahabatnya, selain yang demikian hanyalah igauan belaka.
Menjaga hadits dari Nabi shallahu ‘alaihi wasallam adalah salah satu jihad yang utama, bagaimana tidak… tanpa mengetahui mana hadits yang benar-benar dari beliau maka agama ini akan hilang dan orang bisa berbuat sesukanya dengan menisbatkan hal tersebut kepada Nabi shallahu ‘alaihi wasallam.
Untuk mengetahui keshahihan sebuah hadits para ulama telah meletakkan berbagai aturan yang dikenal dengan ulumul hadits (mustholah hadits). Ilmu hadits salah satu ilmu yang paling luas cakupannya diantara ilmu syari’at, ilmu ini mempunyai banyak cabang dengan berbagai istilah yang mesti diketahui maknanya.
Salah satu kitab ringkas yang menghimpun keterangan dalam ilmu hadits yang diakui dan dikaji para ulama dari masa kemasa adalah Nukhbatul Fikar karya al-Imam al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani.
Menghadirkan dalam bahasa kita Indonesia cukup sulit karena banyaknya bahasan dan istilah yang tidak mudah mencari padanannya dalam bahasa kita, walau demikian tetap kami share terjemahan ini -dengan segala kekurangan-, semoga memberi manfaat setidaknya mengenalkan kepada kita akan ilmu hadits yang mulia ini.