Nama eBook: Aku Bukanlah yang Terbaik
Penulis: Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman حفظه الله
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيَّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أما بعد
Pada pendahuluan eBook ini penulis berkata:
Awalnya, semua terasa indah. Namun, ketika badai mulai menyapa, batu karang ujian menghadang, petir-petir kemarahan menyambar, awan pekat menyelimuti, akhirnya tangis pilu mengiris hati pun meledak tidak terbendung. Itulah manis pahit kehidupan. Semuanya harus diterima sebagai sunatullah. Kadang kita menangis dan terkadang kita tertawa. Semua itu berada di bawah kehendak Allah عزّوجلّ.
“Tak ada gading yang tak retak.” Mungkin peribahasa ini sudah sering terlintas di telinga kita. Kandungan peribahasa ini sering kita jumpai dalam kehidupan kita, apalagi dalam kehidupan berumah tangga yang penuh dengan problem.
Kehidupan berumah tangga akan indah jika masing-masing anggotanya mendapat ketenteraman. Sementara itu, ketenteraman akan terwujud jika sesama anggota keluarga saling menghargai dan memahami tugas masing-masing. Namun, tatkala hal tersebut tidak ada, maka lubang kehancuran ada di depan mata.
Bagaimana caranya agar kita bisa memahami kekurangan masing-masing pasangan? Ikuti ulasan berikut ini, jawabannya akan Anda temukan.