الحمد لله رب العالمين. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله :وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أَمَّا بَعْدُ:
Bagi siapa pun yang mempelajari Al-Quran secara mendalam maka pasti ia pernah mendengar istilah Qira’at Sab’ah, atau Qira’at ‘Asyrah, yang kurang lebih bermakna tujuh atau sepuluh bacaan Al-Quran yang diakui dan memiliki sanad bersambung sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam. Biasanya, dalam kajian tentang qira’at ini akan muncul empat istilah kunci. Sebagian orang terkadang sukar membedakannya, dan kemudian tercampur-aduk begitu saja. Empat istilah tersebut adalah qira’ah, riwayah, thariq dan wajh.
Secara ringkas bacaan Al-Quran yang dinisbatkan kepada seorang imam tertentu disebut qira’at, lalu apa yang dinisbatkan kepada seseorang yang menukil riwayatnya dari imam tersebut secara langsung disebut riwayat, kemudian apa yang disandarkan kepada orang lain yang meriwayatkan bacaan sesudah mereka disebut dengan thariq, sedangkan perbedaan-perbedaan yang mungkin ada di dalam riwayat dari satu orang imam tertentu dalam cara membaca kata atau ayat yang sama disebut dengan wajh.
Di Indonesia, bahkan di belahan dunia Islam, mayoritas kaum muslimin mambaca Al-Quran berdasarkan Riwayat Hafsh An ‘Ashim Min Thariqi Asy-Syathibiyyah, yakni Riwayat Hafsh dari Imam Ashim melalui jalur Asy-Syathibiyyah, dan ini dapat dilihat oleh kita sebagaimana telah diposting dalam kategori murottal.
Maka di sini bisa kita pahami bahwa Imam Hafsh adalah seorang rawi (perawi qira’at Al-Quran), sedangkan Imam ‘Ashim adalah seorang qari’ yang mana bacaan tersebut disandarkan kepadanya, dan Asy-Syathibiyah adalah pemilik thariq. Dan Thariq Asy-Syathibiyah ini telah disebutkan oleh Imam Asy-Syatibi dalam mandzumahnya yang bernama: “Hirzul Amani Wa Wajhut Tahani” yang mencakup sebanyak 1173 bait sya’ir. Namun mandzumah tersebut lebih dikenal dengan sebutan “Mandzumah Asy-Syathibiyyah” yang dinisbatkan oleh para ulama qira’at kepada penulisnya, yakni Imam Asy-Syathibi.
Demikian secara ringkas isi eBook kita kali ini, didalamnya akan disebutkan dengan ringkas qira’at sab’ah, keistimewaan riwayat Hafsh ‘an Ashim, biografi Imam Ashim dan Imam Hafsh, selamat menyimak.