الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، والصلاة والسلام على إمام المرسلين، نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:
Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali -semoga Allah menjaganya- dalam kitabnya Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihin pada kitab Adab sebelum mensyarah ayat-ayat dan hadits-hadits dalam kitab Imam an-Nawawi tersebut menuliskan:
Di dalam kitabnya Madaarijus Saalikiin (11/375-391), Ibnu Qayyim al-Jauziyyah رحمه الله mengatakan:
Yang dimaksud dengan adab adalah kumpulan berbagai kriteria kebaikan pada diri seorang hamba, la merupakan ilmu perbaikan lidah, percakapan, dan penempatannya sesuai sasaran, perbaikan terhadap kata-kata, serta pemeliharaan dari kesalahan dan ketergelinciran.
Adab ini terdiri dari tiga macam, yaitu: Adab kepada Allah, kepada Rasul-Nya dan syari’at-Nya, dan adab bersama sesama makhluk.
Adab kepada Allah-pun terdiri dari tiga macam, yaitu:
Pertama : Memelihara hubungan dengan-Nya agar tidak tercampuri dengan kekurangan.
Kedua : Memelihara hati agar tidak berpaling kepada selain Dia.
Ketiga : Memelihara keinginan agar tidak bergantung kepada hal-hal yang memancing amarah-Nya.