• Home
  • Aqidah
    • Aqidah Ahlus Sunnah
    • Rukun Iman
    • Tauhid Asma’ was Sifat
  • Manhaj
  • Fiqh
    • Thoharoh
    • Rukun Islam
      • Sholat
      • Zakat dan Sedekah
      • Puasa
      • Haji dan Umroh
    • Sakit dan Jenazah
    • Kaidah Fikih
    • Ekonomi Islam
    • Fiqh Kontemporer
    • Hukuman dan Peradilan
    • Keluarga dan Wanita
  • Adab, Doa dan Dzikir
    • Adab / Etika
    • Doa dan Dzikir
      • Do’a dan Dzikir Online
    • Tazkiyatun Nufus
  • Hadits
    • Kitab Hadits
    • eBook Biografi
    • Online Biografi
  • Qur’an
    • Murottal
  • Tafsir
  • Lainnya
    • Faedah
    • Khutbah Jum’at dan Hari Raya
    • Kesehatan
    • Blogging and Web
    • Tips & Triks
  • Download
    • Download eBook Islam PDF
    • Download eBook Islam Word
  • Daftar Isi
  • Tentang Saya

Download eBook Islam

eBook PDF IbnuMajjah Part XIX

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله محمد، وعلى آله وأصحابه أجمعين، أما بعد

Alhamdulillah, kembali pada kesempatan yang mulia ini kita memposting link download eBook-eBook Islam dalam format PDF bagian kesembilanbelas yang mana sebelumnya telah diposting pada Blog kita ini, semoga bermanfaat…

No Nama eBook
Download
1 Petunjuk Nabi Akan Kokok Ayam Jantan Klik untuk Download
2 Hadits Palsu: Bersusah Payah Mencari Rezeki Klik untuk Download
3 Nama Allah Al-Hakiim Klik untuk Download
4 Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik Klik untuk Download
5 Fikih Jinayat Klik untuk Download
6 Pengakuan Adalah Hujjah yang Terbatas Klik untuk Download
7 Nama Allah: Al Qaabidh dan Al Baasith Klik untuk Download
8 Makna dan Cakupan Ibadah Klik untuk Download
9 Khutbah Jum’at: Agar Tidak Serumah Dengan Setan Klik untuk Download
10 Tiga Nama Allah Yang Indah Klik untuk Download
11 Siksa Neraka Klik untuk Download
12 Hukum Air Mustamal Klik untuk Download
13 Bid’ah Bid’ah di Bulan Ramadhan Klik untuk Download
14 Pembunuhan Dengan Sengaja Klik untuk Download
15 Nama Allah: Al-Kaafi, Al-Waasi dan Al-Ilaah Klik untuk Download
16 Dampak Buruk dan Bahaya Nifak Klik untuk Download
17 Nifak Defenisi dan Jenisnya Klik untuk Download
18 Pembunuhan Karena Keliru Klik untuk Download
19 Syarat Ibadah Diterima Klik untuk Download
20 Kriteria Makanan Halal dan Haram Klik untuk Download

 

Download eBook Islam PDF Tagged: Agama, Buku, Cetak, Islam, PDF, Referensi

Khutbah: Bahaya Menghina Agama

ِAlhamdulillah, kita memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya yang telah memberi kita berbagai nikmat yang sangat banyak lagi tak terhitung banyaknya, kemudian shalawat beserta salam  bagi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.

Dewasa ini banyak manusia termasuk kaum -yang mengaku ia seorang muslim- memperolok-olok dan menghina agama islam; dan banyak pula dari kaum -yang mengaku ia seorang muslim- membela para penghina agama islam; lihatlah kisah berikut:

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kembali dari Perang Tabuk, di mana beliau dan juga para sahabat mendapatkan cobaan yang berat, salah seorang munafik berkata di suatu majlis mereka, “Tidak pernah kami melihat seperti ahli Quran kita! Mereka itu orang yang paling rakus perutnya, paling dusta lidahnya, dan paling pengecut tatkala berjumpa musuh!” Lalu seseorang di dalam majlis tersebut berkata, “Engkau dusta! Akan tetapi engkau ini adalah seorang munafik! Sungguh, akan aku beritahukan hal ini kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam” Namun wahyu telah mendahului kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan turunlah ayat al-Quran berkenaan dengan hal itu. Orang yang melecehkan tersebut pun datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, meminta maaf atas hal tersebut. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sama sekali tidak melihat atau menoleh kepada orang tersebut. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam hanya sekedar mengucapkan,

أَبِاللّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ. لاَ تَعْتَذِرُواْ قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman… (QS. At-Taubah/9: 65-66)

Semoga kaum muslimin kembali dan masuk kepada agamanya secara kaffah (menyeluruh), meningkatkan rasa kasih sayang diantara mereka dan keras terhadap kafirin…

Download:
Download PDF mirrorDownload PDF

Khutbah Jum'at dan Hari Raya Tagged: Agama, Awas, Hukuman, Islam, Menghina

Kamus Istilah Islam Edisi Kelima

Khazanah Istilah

eBook ini berisi penjelasan tentang istilah-istilah dari bahasa Arab yang sering dijumpai dalam literatur sya’ri. Pada edisi ini berhubungan erat dengan Ilmu Hadits, kami (Ibnu Majjah) mengutipnya dari terjemahan kitab Shahih At-Targhib Wa At-Tarhib karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah,  pada ‘Daftar Istilah Ilmiah’ oleh editor kitab tersebut, hal. 8-12, terbitan Pustaka Sahifa-Jakarta. Semoga bermanfaat.

No Kata Penjelasan
 1. Al-‘Adalah Potensi (baik) yang dapat membawa pemiliknya kepada takwa, dan (menyebabkannya mampu) menghindari hal-hal tercela dan segala hal yang dapat merusak nama baik dalam pandangan orang banyak. Predikat ini dapat diraih seseorang dengan syarat-syarat: Islam, baligh, berakal sehat, takwa, dan meninggalkan hal-hal yang merusak nama baik.Dalam definisi lain, rawi yang adil ialah: yang meninggalkan dosa-dosa besar dan tidak terus-menerus melakukan dosa-dosa kecil.
 2. Al-Jarh (at-Tajrih) Celaan yang dialamatkan pada rawi hadits yang dapat mengganggu (atau bahkan menghilangkan) bobot predikat “al-‘adalah” dan “hafalan yang bagus” dari dirinya.
 3. Al-Jarh wa at-Ta’dil Pernyataan adanya cela dan cacat, dan pernyataan adanya “al-‘adalah” dan “hafalan yang bagus” pada seorang rawi hadits.
 4. Al-Mutaba’ah Hadits yang para rawinya ikut serta meriwayatkannya bersama para rawi suatu hadits gharib, dari segi lafazh dan makna, atau makna saja; dari seorang sahabat yang sama.
 5. Ashhab as-Sunan Para ulama penyusun kitab-kitab “Sunan” yaitu: Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Majah.
 6. Ash-Shahihain Dua kitab shahih yaitu: Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim.
 7. Asy-Syaikhain Imam al-Bukhari dan Imam Muslim.
 8. At-Ta’dil Pernyataan adanya “al-‘Adalah” pada diri seorang rawi hadits.
 9. Hadits Ahad Hadits yang sanadnya tidak mencapai derajat mutawatir
 10. Hadits Dha’if Hadits yang tidak memenuhi syarat hadits hasan, dengan hilangnya salah satu syarat-syaratnya.
 11. Hadits Hasan Hadits yang sanadnya bersambung, yang diriwayatkan oleh rawi yang ‘adil dan memiliki hafalan yang sedang-sedang saja (khafif adh-Dhabt) dari rawi yang semisalnya sampai akhir sanadnya, serta tidak syadz dan tidak pula memiliki illat.
 12. Hadits Masyhur Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang rawi atau lebih dalam setiap tabaqah, tetapi belum mencapai derajat mutawatir.
 13. Hadits Matruk Hadits yang di dalam sanadnya terdapat rawi yang tertuduh sebagai pendusta.
 14. Hadits Maudhu’ Hadits dusta, palsu dan dibuat-buat yang dinisbahkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
 15. Hadits Munkar Hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang dha’if (lemah) dan bertentangan dengan riwayat rawi yang tsiqah (kredibel).
 16. Hadits Mutawatir Hadits yang diriwayatkan oleh banyak orang rawi dalam setiap tabaqah, sehingga mustahil mereka semua sepakat untuk berdusta.
 17. Hadits Shahih Hadits yang sanadnya bersambung, yang diriwayatkan oleh rawi yang ‘adil dan memiliki tamam adh-Dhabt (hafalan yang hebat) dari rawi yang semisalnya sampai akhir sanadnya, serta tidak syadz dan tidak pula memiliki illat.
 18. Ihalah Isyarat yang diberikan seorang muallif, berupa tempat yang perlu dirujuk berkaitan dengan hadits atau masalah bersangkutan.
 19. Illat Sebab yang samar yang terdapat di dalam hadits yang dapat merusak keshahihannya.
 20. Inqitha’ Terputusnya rangkaian sanad. Dalam sanadnya terdapat inqitha’, artinya: dalam sanad itu ada rangkaian yang terputus.
 21. Jahalah Tidak diketahui secara pasti, yang berkaitan dengan identitas dan jati diri seorang rawi.
 22. Layyin Lemah
 23. Lidzatihi Pada dirinya (karena faktor internal). Misalnya: Shahih Lidzatihi, ialah, hadits yang shahih berdasarkan persyaratan shahih yang ada di dalamnya, tanpa membutuhkan penguat atau faktor eksternal.
 24. Lighairihi Karena didukung yang lain (karena faktor eksternal). Misalnya: Shahih Lighairihi ialah hadits yang hakikatnya adalah hasan, dan karena didukung oleh hadits hasan yang lain, maka dia menjadi shahih lighairihi.
 25. Majhul Rawi yang tidak diriwayatkan darinya kecuali oleh seorang saja.
 26. Majhul al-‘Adalah Tidak diketahui kredibelitasnya.
 27. Majhul al-‘Ain Tidak diketahui identitasnya.
 28. Majhul al-Hal Tidak diketahui jati dirinya.
 29. Maqthu’ Riwayat yang disandarkan kepada tabi’in atau setelahnya, berupa ucapan atau perbuatan, baik sanadnya bersambung atau tidak bersambung.
 30. Marfu’ Yang disandarkan kepada Nabi صلى الله عليه وسلم baik ucapan, perbuatan, persetujuan (taqrir), atau sifat; baik sanadnya bersambung atau terputus.
 31. Mauquf (Riwayat) yang disandarkan kepada sahabat, baik perbuatan, ucapan atau taqrir. Atau riwayat yang sanadnya hanya sampai kepada sahabat, dan tidak sampai kepada Nabi صلى الله عليه وسلم, baik sanadnya bersambung ataupun terputus.
 32. Mu’allaq (Hadits) yang sanadnya terbuang dari awal, satu orang rawi atau lebih secara berturut-turut, bahkan sekalipun terbuang semuanya.
 33. Mubham Rawi yang tidak diketahui nama (identitas)nya.
 34. Mudallis Rawi yang melakukan tadlis.
 35. Mu’dhal Hadits yang di tengah sanadnya ada dua orang rawi atau lebih terbuang secara berturut-turut.
 36. Munqathi’ Hadits yang di tengah sanadnya ada rawi yang terbuang, satu orang atau lebih, secara tidak berurutan.
 37. Mursal (Hadits) yang sanadnya terbuang dari akhir sanadnya, sebelum tabi’in.Gambarannya, adalah apabila seorang tabi’in mengatakan, “Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, …” atau “Adalah Rasulullah صلى الله عليه وسلم melakukan ini dan itu …”.
 38. Nakarah Makna hadits yang bertentangan dengan makna riwayat yang lebih kuat. Bila dikatakan, “Dalam hadits tersebut terdapat nakarah” artinya, di dalamnya terdapat penggalan kalimat atau kata yang maknanya bertentangan dengan riwayat yang shahih.
 39. Syadz Apa yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang pada hakikatnya kredibel, tetapi riwayatnya tersebut bertentangan dengan riwayat rawi yang lebih utama dan lebih kredibel dari dirinya.
 40. Syahid Hadits yang para rawinya ikut serta meriwayatkannya bersama para rawi suatu hadits, dari segi lafazh dan makna, atau makna saja; dari sahabat yang berbeda.
 41. Tadh’if Pernyataan bahwa hadits atau rawi bersangkutan dha’if (lemah).
 42. Tadlis Menyembunyikan cela (cacat) yang terdapat di dalam sanad hadits, dan membaguskannya secara zhahir.
 43. Tahqiq Penelitian ilmiah secara seksama tentang suatu hadits, sehingga mencapai kebenaran yang paling tepat.
 44. Tahsin Pernyataan bahwa hadits bersangkutan adalah hasan.
 45. Takhrij Mengeluarkan suatu hadits dari sumber-sumbernya, berikut memberikan hukum atasnya; shahih atau dhaif.
 46. Ta’liq Komentar, atau penjelasan terhadap suatu potongan kalimat, atau derajat hadits dan sebagainya yang biasanya berbentuk cacatan kaki.
 47. Targhib Anjuran, atau dorongan, atau balasan baik.
 48. Tarhib Ancaman, atau balasan buruk.
 49. Tashhih Pernyataan shahih.
 50. Tsiqah Kredibel, di mana pada dirinya terkumpul sifat al-‘Adalah dan adh-Dhabt (hafalan yang bagus).

Download:
 Download PDF mirrorDownload PDFatau Download Word

Lainnya Tagged: Agama, Defenisi, Islam, Istilah, Kamus

« Halaman Sebelumnya
Halaman Berikutnya »

Cari

Cara Membuka eBook CHM Klik disini

Arsip

Kategori

Tulisan Terakhir

  • Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Pengaruh Ibadah Dalam Kehidupan
  • Buruh dan Majikan Dalam Pandangan Islam

RSS Soal Jawab Agama Islam

  • Apa Definisi Anak Yatim
  • Menerima Darah Orang Kafir
  • Bolehkah Anak Kecil Satu Shaf Dengan Orang Dewasa
  • Sholat Orang yang Masbuq, Jika Imam Kelebihan Rakaat

RSS Doa dan Dzikir

  • Dzikir Adalah Penyelamat Dari Siksa Allah
  • Bacaan Ketika Akan Masuk WC dan Syarahnya dari Subulus Salam
  • Konsisten Dalam Ber-DZIKIR
  • Meminta Ampun dan Taubat