• Home
  • Aqidah
    • Aqidah Ahlus Sunnah
    • Rukun Iman
    • Tauhid Asma’ was Sifat
  • Manhaj
  • Fiqh
    • Thoharoh
    • Rukun Islam
      • Sholat
      • Zakat dan Sedekah
      • Puasa
      • Haji dan Umroh
    • Sakit dan Jenazah
    • Kaidah Fikih
    • Ekonomi Islam
    • Fiqh Kontemporer
    • Hukuman dan Peradilan
    • Keluarga dan Wanita
  • Adab, Doa dan Dzikir
    • Adab / Etika
    • Doa dan Dzikir
      • Do’a dan Dzikir Online
    • Tazkiyatun Nufus
  • Hadits
    • Kitab Hadits
    • eBook Biografi
    • Online Biografi
  • Qur’an
    • Murottal
  • Tafsir
  • Lainnya
    • Faedah
    • Khutbah Jum’at dan Hari Raya
    • Kesehatan
    • Blogging and Web
    • Tips & Triks
  • Download
    • Download eBook Islam PDF
    • Download eBook Islam Word
  • Daftar Isi
  • Tentang Saya

Download eBook Islam

Biografi Imam Empat

Nama ebook: Biografi Imam Empat (Imam al-Arba’ah)
Format File: chm, ukuran file: 73,8 kb

Pengantar:

Kali ini kami menurunkan ebook tentang biografi Imam yang Empat atau Imam al-Arba’ah, atas kehendak Allah madzhab mereka merupakan madzhab yang terbanyak dianut oleh kaum muslimin. Biografi mereka sarat dengan pelajaran terutama ketekunan mereka dalam menuntut agama ini sesuai dengan sunnah dan mereka berpegang teguh dengan pemahaman tersebut, sehingga tak satupun dari mereka yang tidak mengalami cobaan kerena sikap tersebut, nama mereka mulia dan semoga Allah memasukkan mereka dan kita kedalam Jannah-Nya yang luasnya seluas langit dan bumi, amin…

Isi ebook Biografi Imam Empat meliputi:

  1. Biografi Imam Abu Hanifah
  2. Biografi Imam Malik bin Anas
  3. Biografi Imam Syafi’i
  4. Biografi Imam Ahmad bin Hambal

Download:
Download CHM mirror Download CHM

eBook Biografi Tagged: al-Imam al-Arba'ah, Biografi Imam Abu Hanifah, Biografi Imam Ahmad bin Hambal, Biografi Imam Empat, Biografi Imam Malik, Biografi Imam Syafi'i, Imam Empat, Imam Hambali, Perjalanan Hidup Imam Empat, Sunnah

Hukum Ucapan “Selamat Natal” dan Merayakan Tahun Baru

Nama ebook: Hukum Ucapan “Selamat Natal” dan Merayakan Tahun Baru
Format File: chm, ukuran file: 68,1 kb, download disini atau disini

Pengantar:

Fenomena yang terjadi di Negeri kita ini, yang sangat kita sayangkan bersama dimana banyak orang Islam memberi ucapan selamat natal kepada kaum kristen/ nasrani., Tengok pula perayaan tahun baru masehi, naudzubillah yang memperingati dan merayakannya mayoritas ummat Islam, padahal semua itu diharamkan. Kami menurunkan fatwa dan tulisan para ulama ahlus sunnah yakni: Al-Lajnah Ad-Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta, Syaikh Ibn Utsaimin dan Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan. Dilembar depan ini kami kutipkan [sebagian] fatwa Ibn Utsaimin ketika ditanya tentang ucapan “Selamat Natal” sebagai berikut:

“Mengucapkan selamat kepada orang-orang kafir dengan ucapan selamat natal atau ucapan-ucapan lainnya yang berkaitan dengan perayaan agama mereka hukumnya haram, hukum ini telah disepakati. Sebagaimana kutipan dari Ibnul Qayyim dalam bukunya Ahkam Ahl Adz-Dzimmah, yang mana beliau menyebutkan, Adapun ucapan selamat terhadap simbol-simbol kekufuran secara khusus, disepakati hukumnya haram. misalnya, mengucapkan selamat atas hari raya atau puasa mereka dengan mengatakan, ‘Hari yang diberkahi bagimu’ atau ‘Selamat merayakan hari raya ini’ dan sebagainya. Yang demikian ini, kendati si pengucapnya terlepas dari kekufuran, tapi perbuatan ini termasuk yang diharamkan, yaitu setara dengan ucapan selamat atas sujudnya terhadap salib, bahkan dosanya lebih besar di sisi Allah dan kemurkaan Allah lebih besar daripada ucapan selamat terhadap peminum khamr, pembunuh, pezina atau lainnya, karena banyak orang yang tidak mantap agamanya terjerumus dalam hal ini dan tidak mengetahui keburukan perbuatannya. Barangsiapa mengucapkan selamat kepada seorang hamba karena kemaksiatan, bid’ah atau kekufuran, berarti ia telah mengundang kemurkaan dan kemarahan Allah.’ Demikian ungkapan beliau.

Haramnya mengucapkan selamat kepada kaum kuffar sehubungan dengan hari raya agama mereka, sebagaimana dipaparkan oleh Ibnul Qayyim, karena dalam hal ini terkandung pengakuan terhadap simbol-simbol kekufuran dan rela terhadap hal itu pada mereka walaupun tidak rela hal itu pada dirinya sendiri. Kendati demikian, seorang muslim diharamkan untuk rela terhadap simbol-simbol kekufuran atau mengucapkan selamat terhadap simbol-simbol tersebut atau lainnya, karena Allah سبحانه و تعالى tidak meridhainya, sebagaimana firmanNya:

إِن تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ

“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hambaNya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” [QS. Az-Zumar: 7]

Dalam ayat lain disebutkan:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu “ [QS. Al-Ma’idah : 3]

Maka, mengucapkan selamat kepada mereka hukumnya haram, baik itu ikut serta dalam pelaksanaannya maupun tidak.

Jika mereka mengucapkan selamat hari raya mereka kepada kita, hendaknya kita tidak menjawabnya, karena itu bukan hari raya kita, bahkan hari raya itu tidak diridhai Allah سبحانه و تعالى, baik itu merupakan bid’ah atau memang ditetapkan dalam agama mereka………………

Baca selengkapnya dengan mendownload:
Hukum Ucapan “Selamat Natal” dan Merayakan Tahun Baru atau mirror

Tulisan Terkait:
Fatwa MUI: Haramnya Perayaan Natal Bersama
Hukum Perayaan Valentine’s Day
Kompilasi Keutamaan Bulan Muharram dan Puasa Asyura

Aqidah Tagged: Aqidah, Happy New Year, Haramnya Natal Bersama, Haramnya Perayaan Tahun Baru, Hukum Ucapan Selamat Natal, Merayakan Tahun Baru Masehi, Perayaan Tahun Baru, Tahun Baru, Wala' dan Bara'

Keutamaan Bulan Muharram (Suro) dan Puasa Asyura

Nama Ebook: Kompilasi Keutamaan Bulan Muharram dan Puasa Asyura
Format File: chm, Ukuran file: 295,5 kb, Download disini

Deskripsi:
Ebook ini merupakan gabungan beberapa tulisan dan fatwa tentang bulan Muharram [sebagian kita mengenalnya dengan sebutan bulan suro] dan puasa Asyura, adapun isi ebook ini adalah:
I.   Keutamaan Bulan Muharram

  1. Syukur atas Usia yang diberikan Allah
  2. Muhasabah (introspeksi diri) dan Istighfar
  3. Mengenang Hijrah Rasulullah
  4. Kalender Hijriyah adalah Kalender Ibadah Kita
  5. Beberapa Keutamaan dan Peristiwa di Bulan Muharram

a. Bulan Haram
b. Bulan Allah
c. Sunnah Berpuasa
d. Bagaimana Berpuasa di bulan Asyura ?
e. Diantara Peristiwa di Bulan Muharram
f. Adat Istiadat di Tanah Air

II.  Puasa ‘Asyura

Hukum Puasa ‘Asyura
Hikmah Puasa ‘Asyura dan Puasa Tanggal Sembilannya
Keutamaan Puasa ‘Asyura
Urutan Derajat Puasa ‘Asyura
Mana Derajat Yang Paling Utama ?
Apakah Terdapat Kekhususan Lain Pada Hari ‘Asyura
Beberapa Bid’ah Pada Hari ‘Asyura

III. Keutamaan Puasa Hari Asyura (10 Muharram)
IV.  Fatwa-fatwa

Hukum Memberi Ucapan Selamat Tahun Baru Hijriyah
Hukum Menyiapkan Makanan Pada Tanggal Dua Puluh Tujuh Rajab, Nisyfu Sya’ban Dan Hari Asyura
Hukum Puasa Asyura
Keutamaan Puasa Asyura dibarengi hari lainnya
Hukum Puasa Sunnah Bagi Wanita Bersuami, Apakah Suami Berhak Melarang Puasa Syawal ?

Download Kompilasi Keutamaan Bulan Muharram dan Puasa Asyura
Tulisan terkait
Suro dan Asyuro’
Puasa Hari Asyura

Hadits, Manhaj, Shiyam Tagged: Asyuro' Puasa Asyura, Bid'ah Hari Suro, bid'ah-bid'ah, Bulan Suro, Keutamaan Bulan Muharram, Keutamaan Puasa Asyuro, Peristiwa karbala, Puasa Suro, suro

« Halaman Sebelumnya
Halaman Berikutnya »

Cari

Cara Membuka eBook CHM Klik disini

Arsip

Kategori

Tulisan Terakhir

  • Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Pengaruh Ibadah Dalam Kehidupan
  • Buruh dan Majikan Dalam Pandangan Islam

RSS Soal Jawab Agama Islam

  • Apa Definisi Anak Yatim
  • Menerima Darah Orang Kafir
  • Bolehkah Anak Kecil Satu Shaf Dengan Orang Dewasa
  • Sholat Orang yang Masbuq, Jika Imam Kelebihan Rakaat

RSS Doa dan Dzikir

  • Dzikir Adalah Penyelamat Dari Siksa Allah
  • Bacaan Ketika Akan Masuk WC dan Syarahnya dari Subulus Salam
  • Konsisten Dalam Ber-DZIKIR
  • Meminta Ampun dan Taubat