• Home
  • Aqidah
    • Aqidah Ahlus Sunnah
    • Rukun Iman
    • Tauhid Asma’ was Sifat
  • Manhaj
  • Fiqh
    • Thoharoh
    • Rukun Islam
      • Sholat
      • Zakat dan Sedekah
      • Puasa
      • Haji dan Umroh
    • Sakit dan Jenazah
    • Kaidah Fikih
    • Ekonomi Islam
    • Fiqh Kontemporer
    • Hukuman dan Peradilan
    • Keluarga dan Wanita
  • Adab, Doa dan Dzikir
    • Adab / Etika
    • Doa dan Dzikir
      • Do’a dan Dzikir Online
    • Tazkiyatun Nufus
  • Hadits
    • Kitab Hadits
    • eBook Biografi
    • Online Biografi
  • Qur’an
    • Murottal
  • Tafsir
  • Lainnya
    • Faedah
    • Khutbah Jum’at dan Hari Raya
    • Kesehatan
    • Blogging and Web
    • Tips & Triks
  • Download
    • Download eBook Islam PDF
    • Download eBook Islam Word
  • Daftar Isi
  • Tentang Saya

Download eBook Islam

Jangan Gegabah MemVonis Kafir

Nama Ebook: Jangan Gegabah Memvonis Kafir
Editor: Ustadz Abu Abaidah as-Sidawi

الْـحَمْدُ للهِ رَبِ الْعَالَمِيْنَ. وَصَّلَّاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَ صْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ:

Setiap muslim, sekalipun yang awam, insya Allah mengerti bahwa membunuh merupakan salah satu perbuatan dosa besar yang dilarang dalam agama Islam.

Namun, bagaimana jadinya jika ada orang ahli ibadah yang meyakini bahwa membunuh kaum muslimin, merampok harta mereka, dan menodai kehormatan wanita muslimah termasuk satu bentuk ibadah yang paling agung?

Para pelaku pengeboman yang belakangan ini cukup marak di berbagai penjuru dunia, dan banyak kaum muslimin yang menjadi korban tindak pengeboman tersebut. Apakah ketika mereka menjalankan tindak kriminal itu, mereka menganggapnya sebagai perbuatan dosa? Atau justru sebuah ibadah mulia yang diyakini akan mengantar pelakunya ke derajat paling tinggi di surga bersama para syuhada?!

Mengapa mereka meyakini tindak kejahatan itu sebagai amal shalih? Apakah seluruhnya itu dilakukan tanpa adanya latar belakang ideologi tertentu? Ideologi rusak yang mendalangi tindak kejahatan di atas itulah, yang sedang disoroti buku yang sekarang berada di tangan pembaca kali ini. Ya, ideologi itu adalah: “ideologi asal vonis kafr”! Dalang utama di balik kejahatan yang marak belakangan ini.

Tidak diragukan lagi bahwa takfir (penjatuhan vonis kafr) merupakan istilah syar’i, namun amat disayangkan, tidak sedikit oknum yang memanfaatkannya untuk mewujudkan niat-niat buruk mereka. Maka istilah tersebut harus dijelaskan dengan gamblang, beserta kaidah-kaidahnya. Selain itu, ideologi yang keliru tentangnya harus diluruskan juga.

Api hura-hura yang diakibatkan ideologi ini harus segera dipadamkan. Caranya: dengan menemukan sumber api tersebut, yaitu: “ideologi asal vonis kafr”, lalu memadamkannya terlebih dahulu sebelum menyibukkan diri dengan solusi-solusi lain.

Namun, meluruskan sebuah ideologi atau pemikiran yang menyimpang, bukan suatu pekerjaan yang mudah! Karena para pengusungnya telah menganggapnya sebagai ruh jiwa dan jalan hidup. Kita harus bisa membuat pengusungnya sadar dan bisa menerima dengan legowo bahwa ideologi yang sedang dia anut adalah keliru. Dan hal itu, dengan izin Allah Ta’ala, hanya bisa di hadapi dengan menggunakan ilmu yang murni dan benar, yang disampaikan dengan cara yang santun.

Simak ulasan penulis -semoga Allah menjagnya- dalam eBook ini dan kita berdo’a semoga negeri kita Indonesia ini dijaga Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Download:
Download PDFmirrorDownload PDF

Manhaj Tagged: Bom Bunuh Diri, Jihad yang Salah, Sekte Khawarij, Sekte Tafkiri, Serampangan Vonis Kafir

Sikap Seorang Muslim Terhadap Harta

Nama Ebook: Sikap Seorang Muslim Terhadap Harta
Editor: Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc,MA

الْـحَمْدُ للهِ رَبِ الْعَالَمِيْنَ. وَصَّلَّاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَ صْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ:

Topik yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah bagaimana sikap seorang muslim terhadap harta. Sesungguhnya kita ketahui bahwa harta adalah suatu perkara yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjalani kehidupannya. Terkadang harta itu diberkahi oleh Allah ‘Azza wa Jalla sehingga mengantarakan seorang muslim tersebut semakin bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Dan sebaliknya, sering pula harta membawa seorang muslim untuk semakin jauh dari Rabb-nya. Oleh karenanya perlu untuk kita ketahui bagaimana sikap yang benar terhadap harta.
Terdapat beberapa hal-hal yang penting terkait dengan menyikapi harta. Di antaranya adalah:

  1. Harta secara dzat tidak dicela dan tidak dipuji,
  2. Pujian bukan hanya pada kemiskinan, kekayaan juga dipuji,
  3. Ingatlah, bahwa memburu harta adalah sesuatu yang tidak akan pernah selesai dan tidak ada tujuan yang bisa dicapai,
  4. Tatkala seseorang tergiur untuk merasakan manisnya dunia, dia harus sadar bahwa manisnya dunia tidak ada bandingannya dengan manisnya akhirat,
  5. Harta seseorang merupakan titipan Allah dan bukan milik seseorang secara mutlak,
  6. Syariat tidak menganjurkan kita miskin dan meninggalkan mencari harta,
  7. Keutamaan orang kaya,
  8. Barangsiapa yang berinfak di jalan Allah ‘Azza wa Jalla, maka Allah ‘Azza wa Jalla akan menambahkan rezekinya

Ikuti ulasan lengkapnya dalam eBook ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, dan kita berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla meneguhkan kita dalam menjalani agama ini, amin…

Download:
Download PDFmirrorDownload PDF

Ekonomi Islam, Tazkiyatun Nufus Tagged: Defenisi Harta, Harta, Islam dan Harta, Keutamaan Kaya

Tingkatan Kaum Muslimin

Nama Ebook: Tingkatan Kaum Muslimin
Penulis : Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ. جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤاً وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ.

“Kemudian Kami wariskan kitab suci kepada manusiamanusia pilihan kami di antara hamba-hamba Kami. Di antara mereka ada yang dzalim terhadap dirinya sendiri, ada yang pertengahan, dan ada yang terdepan dalam kebaikan atas izin Allah. Itulah karunia yang besar. Mereka diberikan surga-surga yang menjadi tempat tinggal mereka. Mereka memasukinya, kemudian diberi perhiasan di dalam surga berupa gelang-gelang dari emas dan permata, serta pakaian di dalamnya dari sutera.” (QS. Faathir/35: 32-33)

Dari ayat yang mulia ini Allah Ta’ala membagi umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi tiga bagian yakni:

  1. Kelompok pertama adalah orang-orang yang dzalim terhadap dirinya sendiri. Mereka itulah orang-orang yang melakukan maksiat namun tidak sampai derajat syirik akbar.
  2. Kelompok kedua adalah pertengahan atau disebut dengan muqtasidun, yaitu orang-orang yang semangat dalam melaksanakan kewajiban dan meninggalkan keharaman, namun terkadang masih melakukan sebagian yang makruh dan meninggalkan sebagian yang mustahab.
  3. Kelompok ketiga adalah kelompok terdepan atau disebut as sabiqun, yaitu orang-orang yang bersegera dan terdepan dalam kebaikan. Kelompok ketiga inilah kelompok yang paling tinggi derajatnya karena mereka bersegara dalam kebaikan.

Dari ketiga kelompok tersebut hanya 2 kelompok yang menjadi kekasih Allah, yakni as sabiqun yang disebut juga al muqorrobun dan al muqtasidun yang disebut juga dengan ashabul yamiin.

Download:
Download PDF mirror Download PDF

Tazkiyatun Nufus Tagged: Ashabul Yamiin, Kelompok Ummat Islam, Tingkatan Kaum Muslimin, Ummat Nabi Muhammad

« Halaman Sebelumnya
Halaman Berikutnya »

Cari

Cara Membuka eBook CHM Klik disini

Arsip

Kategori

Tulisan Terakhir

  • Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Pengaruh Ibadah Dalam Kehidupan
  • Buruh dan Majikan Dalam Pandangan Islam

RSS Soal Jawab Agama Islam

  • Apa Definisi Anak Yatim
  • Menerima Darah Orang Kafir
  • Bolehkah Anak Kecil Satu Shaf Dengan Orang Dewasa
  • Sholat Orang yang Masbuq, Jika Imam Kelebihan Rakaat

RSS Doa dan Dzikir

  • Dzikir Adalah Penyelamat Dari Siksa Allah
  • Bacaan Ketika Akan Masuk WC dan Syarahnya dari Subulus Salam
  • Konsisten Dalam Ber-DZIKIR
  • Meminta Ampun dan Taubat