• Home
  • Aqidah
    • Aqidah Ahlus Sunnah
    • Rukun Iman
    • Tauhid Asma’ was Sifat
  • Manhaj
  • Fiqh
    • Thoharoh
    • Rukun Islam
      • Sholat
      • Zakat dan Sedekah
      • Puasa
      • Haji dan Umroh
    • Sakit dan Jenazah
    • Kaidah Fikih
    • Ekonomi Islam
    • Fiqh Kontemporer
    • Hukuman dan Peradilan
    • Keluarga dan Wanita
  • Adab, Doa dan Dzikir
    • Adab / Etika
    • Doa dan Dzikir
      • Do’a dan Dzikir Online
    • Tazkiyatun Nufus
  • Hadits
    • Kitab Hadits
    • eBook Biografi
    • Online Biografi
  • Qur’an
    • Murottal
  • Tafsir
  • Lainnya
    • Faedah
    • Khutbah Jum’at dan Hari Raya
    • Kesehatan
    • Blogging and Web
    • Tips & Triks
  • Download
    • Download eBook Islam PDF
    • Download eBook Islam Word
  • Daftar Isi
  • Tentang Saya

Download eBook Islam

Tiga Landasan Utama Manhaj Salaf

Nama Ebook: Tiga Landasan Utama Manhaj Salaf
Penulis : Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani رحمه الله
Format File: chm, ukuran File:34,5 kb,  Download/ unduh: disini

Ringkasan:
Syaikh Al-Albani رحمه الله yang dikenal sebagai pembaharu dan ahli hadits abad ini, menuturkan landasan manhaj salaf, yakni Al-Qur’an, Sunnah yang Shahih yang mana keduanya harus dipahami sebagaimana salafush shaleh memahaminya.
Tanpa syarat ketiga yakni memahami Al-Qur’an dan Sunnah sebagaimana salafush shaleh memahaminya, maka kita akan mungkin tersalah dan tergelincir amat jauh; hal inilah [tidak berpegang pada pemahaman salafush shaleh] yang menyebabkan sesatnya banyak firqah seperti Khawarij, Mu’tazilah, Murjiah, Qadariyyah dan firqah paling sesat [yang mereka mengaku juga sebagai islam] yakni Ahmadiyyah Al-Qadyaniyyah yang mengatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi dan akan banyak nabi setelahnya-kita berlindung kepada Allah dari kesesatan yang nyata ini-
Sungguh kebenaran hanya ada pada Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman Salafush Shaleh……..

Download  dan baca selengkapnya Tiga Landasan Utama Manhaj Salaf

Manhaj Tagged: Dakwah Salafi, Landasan Manhaj Salaf, Salafi, Salafiyyun, Salafus Shaleh, Standar Kebenaran Islam

Menyikapi Perbedaan Pendapat [Ulama] Dengan Benar

[1]Jika seorang muslim mendapati banyak fatwa dalam suatu permasalahan maka bagaimana sikapnya yang benar dengan perbedaan pendapat ini? Jawabannya, tidak boleh dia mencari-cari rukhshoh para fuqoha dan dia wajib mengikuti pendapat yang benar dalam permasalahan tersebut.

Lalu apakah yang harus dia lakukan? Jawabannya, selayaknya pilihannya itu berdasarkan timbangan yang pasti, yang bisa digunakan untuk mengetahui pendapat yang rojih (kuat) dari pendapat yang marjuh (lemah). Timbangan ini adalah firman Alloh سبحانه و تعالي:

فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً

Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Alloh (al-Qur’an) dan Rosul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Alloh dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. an-Nisa’ [4]: 59)

Sebab itu, pendapat mana saja yang sesuai dengan al-Kitab dan as-sunnah adalah benar. Sebaliknya, pen­dapat yang menyelisihi al-Kitab dan as-sunnah batil.

Wajib atas seorang muslim yang mampu meneliti untuk memilih pendapat yang sesuai dengan dalil yang kuat. Imam Ibnu Abdil Barr  رحمه الله berkata: “Yang wajib dalam menyikapi perselisihan para ulama adalah mencari dalil dari al-Kitab dan as-sunnah serta ijma’ dan qiyas yang berdasarkan ushul (kai­dah-kaidah pokok) yang bersumber dari semua itu, tidak bisa tidak. Dan jika dalil-dalil (khilaf tersebut) adalah sama-sama kuat maka wajib untuk memilih pendapat yang paling menyerupai dengan apa-apa yang telah kita sebutkan dengan Kitab dan Sunnah. Apabila dalil-dalil (khilaf tersebut) tidak jelas maka wajib untuk tawaqquf (menahan diri). Apabila se­seorang terpaksa mengamalkan salah satu pendapat (dari khilaf tersebut) pada kondisi yang khusus pada dirinya maka ia boleh taqlid sebagaimana dibolehkan bagi orang awam.” (Jami’ Bayanil-Ilmi hlm. 903)

Wajib atas seorang muslim untuk meminta fatwa kepada orang yang telah terpenuhi syarat-syarat untuk berfatwa, baik dalam hal ilmu maupun waro’ (kehati-hatian). Janganlah dia bertanya kepada orang yang yang mengeluarkan fatwa dengan kebodohan dan kebohongan. Janganlah pula dia bertanya ke­pada orang-orang yang tasahul (bermudah-mudah) dalam berfatwa, yaitu yang suka memberi fatwa de­ngan rukhshoh dan kilah (penipuan terselubung). Mereka tidak boleh dimintai fatwa.

Demikian pula, wajib atas pencari kebenaran un­tuk ber-isti’anah (mohon pertolongan) kepada Alloh سبحانه و تعالي dan tunduk kepada-Nya dengan berdo’a agar Alloh سبحانه و تعالي menunjukinya menuju kebenaran. Dan hen­daklah dia berdo’a dengan do’a Nabi صلي الله عليه وسلم:

اللَّهُمَّ! رَبَّ جِبْرَائِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرِافِيْلَ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ  عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْمَا كَانُوا فِيْهِ يَخْتَلِفُونَ  اِهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إَنَّكَ تَهْدَي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ

“Ya Alloh, Robb Jibril, Mikail, dan Isrofil. Yang menciptakan langit dan bumi, yang mengetahui perkara ghaib dan yang tampak, Engkau menghakimi hamba-hamba-Mu pada apa-apa yang mereka perselisihkan. Tun­jukkanlah kepadaku kebenaran dari apa-apa yang mereka perselisihkan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau menunjuki siapa saja yang Engkau kehendaki menuju ja­lan yang lurus.” (HR. Muslim: 1/534 dari Aisyah رضي الله عنها)

Jika khilaf sangat kuat sehingga seorang muslim tidak mampu mengetahui mana yang benar, maka dia (boleh) bertaqlid kepada orang yang dia percayai ilmu dan din-nya dan tidaklah dia dibebani dengan beban yang lebih dari ini. Imam al-Khotib al-Baghdadi رحمه الله berkata dalam al-Faqih wal-Mutafaqqih (3/348): “Jika seseorang berkata: ‘Bagaimana pendapatmu terhadap orang awam yang meminta fatwa, jika ada dua orang yang memberinya fatwa, sedangkan ke­dua orang tersebut berselisih, dia boleh taqlid?’ Maka dijawab, untuk perkara ini ada dua sisi: pertama, jika orang awam tersebut luas akalnya dan baik pema­hamannya maka ia wajib bertanya kepada dua orang yang berselisih tersebut tentang madzhab (pendapat) mereka beserta hujjah mereka lalu dia mengambil pendapat yang paling kuat menurut dia. Namun jika akalnya kurang tentang hal ini dan pemahamannya tidak baik maka dia boleh taqlid kepada pendapat yang paling baik menurut dia di antara kedua orang tersebut. Ada yang berpendapat bahwa dia boleh mengambil yang dia kehendaki dari orang-orang yang berfatwa, dan ini adalah yang shohih karena dia bukan ahli ijtihad —sehingga yang bisa dia lakukan hanyalah merujuk kepada perkataan seorang ulama yang dipercaya dan dia telah melakukan hal itu— maka hal itu telah mencukupinya. Wallohu A’lam.”

Baca offline…., Download Menyikapi Perbedaan Pendapat [Ulama] Dengan Benar.doc ukuran file 34,5 kb


[1] Ini adalah penggalan dari artikel dengan judul Tatabbu’ Rukhosh Adalah Awal Kehancuran oleh Arif Fathul Ulum bin Ahmad Syaifullah dalam Majalah Al-Furqon Edisi 06, th. Ke-8, 1430 H

Manhaj Tagged: Mencari-cari Keringanan Dalam Agama, Perbedaan Pendapat Ulama, Sikap Terhadap Perbedaan Ulama

Bom Syahid atau Bom Bunuh Diri

Nama Ebook: Bom Syahid atau Bom Bunuh Diri
Penulis : Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah
Format File: chm, Ukuran File: 63,6 kb, Download/ unduh: disini
Format File: doc, Ukuran File: 95 kb, Download/ unduh: disini

Deskripsi:

Satu hal yang menyedihkan akhir-akhir ini adalah perkembangan jama’ah tafkir (khawarij modren) yang melakukan aksi terorisme dengan melakukan pemboman dimana-mana termasuk di negeri yang mayoritas ummatnya Islam, mereka menganggap hal tersebut adalah bom syahid dengan meledakkan diri sendiri kepada target sasaran. Apakah hal tersebut benar dari timbangan syariat Islam, silahkan baca ebook ini…

Download ebook Bom Syahid atau Bom Bunuh Diri chm dan doc
Tulisan Terkait:
Berlebih-lebihan dalam Agama

Aqidah, Manhaj Tagged: Aqidah, Bom Syahid atau Bom Bunuh Diri, Fiqh, Jama'ah Tafkir, Jihad

« Halaman Sebelumnya

Cari

Cara Membuka eBook CHM Klik disini

Arsip

Kategori

Tulisan Terakhir

  • Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Pengaruh Ibadah Dalam Kehidupan
  • Buruh dan Majikan Dalam Pandangan Islam
  • Panduan Shalat Rawatib

RSS Soal Jawab Agama Islam

  • Apa Definisi Anak Yatim
  • Menerima Darah Orang Kafir
  • Bolehkah Anak Kecil Satu Shaf Dengan Orang Dewasa
  • Sholat Orang yang Masbuq, Jika Imam Kelebihan Rakaat

RSS Doa dan Dzikir

  • Dzikir Adalah Penyelamat Dari Siksa Allah
  • Bacaan Ketika Akan Masuk WC dan Syarahnya dari Subulus Salam
  • Konsisten Dalam Ber-DZIKIR
  • Meminta Ampun dan Taubat