- Bab keutamaan bulan Ramadan
- Bab wajib berpuasa Ramadhan karena melihat hilal dan berbuka karena melihat hilal dan jika tertutup awan pada awal berpuasa atau akhir berpuasa, maka disempurnakan hitungan bulan menjadi tiga puluh hari
- Bab: “Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan puasa satu atau dua hari”
- Bab satu bulan bisa dua puluh sembilan hari
- Bab penjelasan bahwa setiap negeri memiliki rukyat sendiri dan bahwa apabila mereka telah melihat hilal, maka hukumnya tidak berlaku bagi negeri yang jauh dari mereka
- Bab tenggang waktu hilal untuk dapat dilihat
- Bab penjelasan makna sabda Nabi shallallahu ta’ala ‘alaihi wa sallam, “Dua bulan hari raya tidak berkurang”
- Bab penjelasan bahwa mulainya puasa terjadi dengan terbitnya fajar, bahwa boleh baginya untuk makan atau selainnya sampai fajar terbit, penjelasan sifat fajar yang berkaitan dengan hukum-hukum mulainya puasa dan masuknya waktu salat Subuh serta selain itu
- Bab keutamaan sahur, penekanan disukainya sahur, dan disukai mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka
- Bab penjelasan waktu selesainya puasa dan keluarnya waktu siang
- Bab larangan menyambung puasa
- Bab penjelasan bahwa mencium ketika puasa tidak diharamkan bagi siapa saja yang tidak terangsang syahwatnya
- Bab sahnya puasa siapa saja yang masih dalam keadaan junub ketika fajar terbit
- Bab kerasnya pengharaman jimak di siang hari bulan Ramadan bagi orang yang berpuasa, wajibnya kafarat yang besar padanya, dan bahwa kafarat tersebut wajib bagi orang yang memiliki kelapangan maupun kesulitan serta tetap menjadi tanggungan orang yang kesulitan sampai dia mampu
- Bab bolehnya puasa atau tidak puasa di bulan Ramadan bagi orang yang menempuh perjalanan selain maksiat apabila jarak perjalanannya dua marhalah atau lebih dan bahwa lebih utama bagi siapa saja yang mampu tanpa ada kesulitan untuk berpuasa dan lebih utama bagi siapa saja yang kepayahan untuk tidak berpuasa
- Bab pahala orang yang berbuka ketika perjalanan apabila dia menangani suatu pekerjaan
- Bab pilihan untuk berpuasa atau tidak ketika safar
- Bab disukai tidak berpuasa bagi orang yang haji pada hari Arafah
- Bab puasa hari Asyura
- Bab hari apa saja disyariatkan puasa Asyura
- Bab barang siapa sudah makan di hari Asyura maka ia menahan diri di sisa hari
- Bab larangan puasa di hari Idulfitri dan Iduladha
- Bab pengharaman puasa hari-hari tasyriq
- Bab dibencinya puasa hari Jumat secara bersendirian
- Bab penjelasan penghapusan hukum firman Allah taala, “Dan wajib bagi orangorang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidiah” (QS Al-Baqarah: ) dengan firman-Nya, “Karena itu, barang siapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu” (QS Al-Baqarah: )
- Bab kada puasa Ramadan di bulan Syakban
- Bab qadha` puasa bagi mayit
- Bab orang yang sedang berpuasa diundang makan, agar mengucapkan: Sesungguhnya aku berpuasa
- Bab menjaga lisan bagi orang yang berpuasa
- Bab keutamaan puasa
- Bab keutamaan berpuasa di jalan Allah bagi siapa saja yang mampu asal tidak ada kemudaratan dan tidak ada pengabaian tugas
- Bab bolehnya puasa sunah dengan niat di siang hari sebelum matahari mulai turun dan bolehnya berbuka bagi orang yang berpuasa sunah tanpa ada uzur
- Bab makan, minum, dan jima’nya orang yang lupa tidak membatalkan puasa
- Bab puasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di selain bulan Ramadan dan disukainya untuk tidak melewatkan satu bulan dari puasa
- Bab larangan dari puasa sepanjang tahun bagi siapa saja yang dimudaratkan karenanya atau yang mengakibatkan luput dari suatu hak atau bagi yang tidak berbuka pada dua hari raya dan hari tasyrik, serta penjelasan lebih utamanya puasa satu hari dan tidak berpuasa satu hari
- Bab disukainya puasa tiga hari pada setiap bulan, puasa hari Arafah, Asyura, Senin, dan Kamis
- Bab puasa di akhir bulan Syakban
- Bab keutamaan puasa bulan Muharam
- Bab disukainya puasa enam hari di bulan Syawwal mengiringi puasa Ramadhan
- Bab keutamaan lailatulkadar, anjuran untuk mencarinya, dan penjelasan saatnya dan waktu-waktu yang paling diharapkan untuk mencarinya
Terjemah Kitab Puasa dari Shahih Bukhari
- Bab wajibnya puasa Ramadan
- Bab keutamaan puasa
- Bab puasa adalah penebus dosa
- Bab pintu Rayyan untuk orang-orang yang berpuasa
- Bab apakah dikatakan Ramadan saja atau bulan Ramadan dan siapa saja yang berpendapat bahwa semuanya diperbolehkan
- Bab siapa saja yang berpuasa Ramadan karena iman, mengharap pahala, dan niat
- Bab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam paling dermawan pada bulan Ramadan
- Bab siapa saja yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan berbuatdusta ketika puasa
- Bab apakah boleh mengatakan bahwa saya sedang berpuasa apabila ia dicela
- Bab puasa bagi siapa saja yang mengkhawatirkan kebujangan atas dirinya
- Bab sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apabila kalian telah melihat hilal, maka berpuasalah Dan apabila kalian melihatnya lagi, maka Idulfitri-lah”
- Bab dua bulan hari raya tidak berkurang
- Bab sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kami tidak bisa menulis dan tidak bisa menghitung”
- Bab jangan mendahului Ramadhan dengan puasa satu atau dua hari
- Bab firman Allah jalla dzikruh: أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَآئِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ عَلِمَ اللّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُواْ مَا كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ
- Bab firman Allah ta’ala: وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّواْ الصِّيَامَ إِلَى الَّليْلِ
- Bab sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jangan sampai azan Bilal menghentikan kalian dari sahur kalian”
- Bab mengakhirkan makan sahur
- Bab ukuran berapa jarak waktu antara makan sahur dengan salat subuh
- Bab berkah makan sahur tetapi tidak diwajibkan
- Bab apabila berniat puasa pada siang hari
- Bab orang yang puasa ketika masuk waktu subuh masih junub
- Bab mempergauli istri bagi orang yang berpuasa
- Bab mencium bagi orang yang berpuasa
- Bab mandi orang yang berpuasa
- Bab orang berpuasa jika makan atau minum dalam keadaan lupa
- Bab siwak yang basah dan yang kering bagi orang yang berpuasa
- Bab sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apabila berwudu, hendaknya ia masukkan air ke hidungnya” dan beliau tidak membedakan antara orang yang berpuasa dan tidak
- Bab apabila ada yang berjimak di siang hari bulan Ramadan
- Apabila ada yang berjimak di siang hari Ramadan dan ia tidak memiliki apa-apa, maka ia diberi sedekah agar ia dapat membayar kafarat
- Bab orang yang berjimak di siang hari Ramadan, apakah ia boleh memberi makan keluarganya dari kafarat apabila mereka sendiri membutuhkan
- Bab bekam dan muntah bagi orang yang berpuasa
- Bab puasa dan tidak berpuasa ketika safar
- Bab apabila sudah berpuasa beberapa hari di bulan Ramadan kemudian melakukan safar
- Bab
- Bab ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada orang yang diberi teduhan dan cuaca sangat panas: Tidak termasuk kebajikan, puasa ketika safar
- Bab sebagian sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mencela yang lain dalam puasa dan berbuka
- Bab barang siapa yang berbuka ketika safar supaya orang-orang melihatnya
- Bab “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidiah” (QS Al-Baqarah: )
- Bab kapan mengganti puasa Ramadan
- Bab wanita haid tidak melakukan puasa dan salat
- Bab barangsiapa meninggal padahal masih punya kewajiban puasa
- Bab kapan bolehnya seorang yang berpuasa berbuka
- Bab berbuka dengan apa saja yang mudah baginya, dengan air atau selainnya
- Bab menyegerakan berbuka
- Bab apabila sudah berbuka puasa di bulan Ramadan, ternyata matahari tampak kembali
- Bab puasanya anak-anak
- Bab puasa wishal, dan barang siapa yang mengatakan: Tidak ada puasa di malam hari
- Bab hukuman bagi siapa saja yang sering melakukan puasa wishal
- Bab puasa wishal sampai waktu sahur
- Bab siapa saja yang bersumpah agar saudaranya berbuka dari puasa sunah dan tidak berpendapat wajibnya kada apabila berbuka itu lebih cocok baginya
- Bab puasa Syakban
Menggali Tafsir dan Faedah Ayat Puasa
Nama eBook: Menggali Tafsir dan Faedah Ayat Puasa
Penyusun: Ustadz Aris Munandar
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. al-Baqarah/2:183)
Sebagaimana kita ketahui bersama, di antara perintah Allah adalah berpuasa di bulan Ramadhan yang dengan izin Allah kita tengah jalani. Tentu kita berharap kepada Allah agar kita termasuk orang-orang yang menjalani dan memanfaatkan bulan tersebut dengan baik, sehingga Ramadhan tahun ini bukan hanya sekedar nama bulan, namun benar-benar menjadi “Ramadhan” bagi kita semua.
Ramadhan dalam bahasa Arab artinya adalah panas terik yang membakar. Ramadhan dinamakan demikian karena bulan Ramadhan itu membakar dosa orang-orang yang bisa memanfaatkan bulan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Dimungkinkan maksud Nabi dengan Ramadhan membakar dosa adalah puasa Ramadhan itu membakar agar nama Ramadhan itu selaras dengan artinya.
Jadi yang terpenting bukanlah sebatas berjumpa dengan Ramadhan saja, namun yang tak kalah penting adalah bagaimanakah agar Allah dapat berkahi kita pada bulan Ramadhan tersebut, sehingga kita menjadi orang-orang yang terbakar dosa-dosa dan terhapus berbagai macam kesalahannya di bulan tersebut, dengan melakukan berbagai macam amal istimewa yang dituntunkan oleh Allah.
Mari kita renungkan firman Allah berkaitan dengan kewajiban puasa Ramadhan, satu ayat yang sangat terkenal. Boleh jadi kita semua hafal ayat tersebut dengan baik. Itulah firman Allah di Surat Al-Baqarah ayat yang ke 183, mari kita simak…