Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan agama kita, Yang melengkapkan nikmat-Nya kepada kita, Yang menjadikan kita -umat Islam- umat yang terbaik, Yang membangkitkan seorang Rasul dari kalangan kita yang membacakan ayat-ayat Allah serta menyucikan kita dan mengajarkan kepada kita Al-Kitab (Al Quran) dan Hikmah (As-Sunnah)
Semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi yang diutus Allah sebagai rahmat bagi segenap alam, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, demikian juga kepada seluruh keluarga dan shahabatnya. Amma badu:
Dan dalam karya tulisan (eBook) ini, seorang muslim akan menemukan dasar-dasar akidah islamiah, asas-asasnya yang terpenting dan fondasi-fondasi serta rambu-rambunya yang paling nyata yang mesti diketahuinya Semuanya akan diperkuat dengan dalil-dalil dan bukti-bukti Sebuah buku yang merangkum “LANDASAN-LANDASAN IMAN DI BAWAH CAHAYA AL KITAB DAN AS SUNNAH”, yang merupakan dasar yang agung, warisan peninggalan para rasul. Semuanya adalah dasar yang sangat nyata, di mana setiap orang berakal, baik besar maupun kecil dapat memahaminya dalam waktu dan masa yang sesingkat-singkatnya, dan segala taufiq berada di Tangan Allah semata.
Penyusunan buku ini adalah: Dr. Shaleh bin Sa’ad as Suhaimy, Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin al-‘Abbad dan Dr. Ibrahim bin ’Amir ar Ruhaily. Sedangkan tim muraja’ah-nya: Prof. Dr. Ali bin Nasher Faqihy dan Prof. Dr. Ahmad bin ‘Athiyah al Ghamidy.
Penerjemah buku ini ke dalam bahasa Indonesia adalah Dr. Dasman Yahya Ma’aly, dan yang merevisi (muraja’ah) dan mentashih terjemahan ini Dr. Aspri Rahmat Azai dan Dr. Muhammad Arifin bin Badri, -semoga Allah menjaga mereka semua-.
Dan akhirnya kita berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mudah-mudahan buku ini bermanfa’at bagi semua kaum muslimin, amin..
Adapun isi buku ini adalah sebagai berikut:
Kata Pengantar
Mukaddimah
Pendahuluan
BAB PERTAMA: BERIMAN KEPADA ALLAH
PASAL PERTAMA: TAUHID RUBUBIYAH
Pembahasan Pertama: Makna Dan Dalil-dalilnya; Al Quran, Sunnah, Akal dan Fitrah
Pertama: Definisi Tauhid Rububiyah
Kedua: Dalil-dalil Tauhid Rububiyah
Pembahasan Kedua: Mengakui Tauhid Rububiyah Saja Tidak Menyelamatkan Seseorang Dari Azab
Pembahasan Ketiga: Fenomena Penyimpangan Dalam Tauhid Rububiyah
PASAL KEDUA: TAUHID ULUHIYAH
Pembahasan Pertama: Dalil-dalil Dan Urgensi Tauhid Uluhiyah
Sub Bahasan Pertama: Dalil-dalil Tauhid Uluhiyah
Sub Bahasan Kedua: Urgensi Tauhid Uluhiyah Dan Kedudukannya Sebagai Landasan Dakwah Para Rasul
Sub Bahasan Ketiga: Tauhid Uluhiyah Merupakan Pokok Pertentangan Para Rasul Dengan Umat Mereka
Pembahasan Kedua: Kewajiban Mengesakan Allah Dalam Ibadah
Sub Bahasan Pertama: Makna dan Fundamen Ibadah
Ibadah Tidak Diterima Kecuali Dengan Dua Syarat:
Sub Bahasan Kedua: Macam-macam Ibadah
Pembahasan Ketiga: Sikap Preventif Nabi Dalam Masalah Tauhid,
Sub Bahasan Pertama: Ar Ruqyah (Jampi-jampian)
Definisi Ar Ruqyah
Hukum Ar Ruqyah
Syarat-syarat Ar Ruqyah
Jampi-jampian Yang Dilarang
Sub Bahasan Kedua: Jimat-jimat (Tamimah)
Definisi Tamimah
Hukum Tamimah
Sub Bahasan Ketiga: Memakai Halqah (Gelang atau Cincin), Benang Dan Sejenisnya
Hukum Memakai Halqah, Benang Dan Semisalnya
Sub Bahasan Keempat: Mengharapkan Berkah Pohon-pohon, Batu-batu Dan Seumpamanya
Sub Bahasan Kelima: Beberapa Larangan Yang Berkaitan Dengan Kuburan
Larangan Mengucapkan ” Hujran” Ketika Berziarah Ke Kuburan
Menyembelih Dan Berkorban Di Samping Kuburan
Meninggikan Kuburan, Mengapur, Menulis, Membina Dan Duduk-duduk Di Atasnya
Mendirikan Sholat Menghadap Ke Kuburan Atau Di Sampingnya
Membangun Masjid Di Atas Kuburan
Menjadikan Kuburan Sebagai Tempat Upacara Ritual (‘Ied)
Melakukan Perjalanan (Musafir) Untuk Ziarah Kubur
Sub Bahasan Keenam: Tawassul (Menjadikan Perantara),
Definisi Tawassul
Makna Al Wasilah (Jalan) Dalam Al Quran Al Karim
Pembagian Tawassul
Tawassul yang disyariatkan
Tawassul Yang Dilarang
Beberapa Syubhat Dalam Masalah Tawassul
Sub Bahasan Ketujuh: Sikap Berlebih-lebihan (Ghuluw)
Definisi Ghuluw
Hukum Ghuluw (Sikap Berlebih-lebihan)
Pembahasan Keempat: Macam-macam Syirik Dan Kekufuran
Sub Bahasan Pertama: Syirik (Menyekutukan Allah)
Definisi Syirik
Dalil Dan Penjelasan Tentang Bahaya Dan Tercelanya
Perbuatan Syirik (Menyekutukan Allah)
Latar Belakang Terjadinya Perbuatan Syirik
Macam-Macam Syirik
Syirik Besar (Akbar)
Syirik Kecil (Syirik Ashghar)
Perbedaan Antara Syirik Besar dan Syirik Kecil
Sub Bahasan Kedua: Kekufuran
Defenisi Kufur
Macam-Macam Kekufuran
Pertama: Kekufuran Akbar (Besar)
Kemunafikan (Nifaq) Itu Ada Dua Macam
Kedua: Kekufuran Ashghar (Kecil)
Pembahasan Kelima: Mengaku Memiliki Ilmu Ghaib
Sihir
Ilmu Nujum (Meramal)
Mengusir Burung Dan Membuat Garis Di Tanah
Perdukunan (Al Kahanah)
Menuliskan Huruf Aba Jaad
Membaca (Mantera) Di Telapak Tangan, Mangkuk Dan Bejana Lainnya
Memanggil Arwah (Orang Yang Sudah Meninggal)
Menentukan Nasib Dengan Burung (Tathayyur)
PASAL KETIGA: TAUHID ASMA’ DAN SIFAT
Pendahuluan: Beriman Kepada Asma’ Dan Sifat Serta Pengaruhnya Terhadap Pribadi Muslim
Pembahasan Pertama: Definisi Tauhid Asma Dan Sifat Serta Dalil-dalilnya
Pertama: Definisi Tauhid Asma Dan Sifat
Kedua: Metode Dalam Menetapkan Asma’ Dan Sifat Allah
Ketiga: Dalil-dalil Metode ini
Pembahasan Kedua: Beberapa Contoh Konkrit Nama-Nama Dan Sifat-sifat Allah Berdasarkan Al Kitab Dan As Sunnah
Al Hayyu wal Qayyum (Maha Hidup Dan Maha Mengurus)
Al Hamiid (Yang Maha Terpuji)
Ar Rahman dan Ar Rahim (Maha Pengasih dan Maha Penyayang)
Al Halim (Maha Penyantun)
Qudrat (Maha Kuasa)
Al Hayat (Maha Hidup)
Al Ilmu (Maha Mengetahui)
Al Iradah (Maha Berkehendak)
Al ‘Uluw (Maha Tinggi)
Al lstiwaa’ (Bersemayam)
Al Kalam (Berkata-kata/ Berbicara)
Al Wajh (Wajah)
Al Yadaan (Dua Tangan)
Alv Ainan (Dua Mata)
Al Qadam (Kaki)
Pembahasan Ketiga: Beberapa Kaedah Dalam Bab Asma Dan Sifat
BAB KEDUA: RUKUN-RUKUN IMAN YANG LAIN
PASAL PERTAMA: BERIMAN KEPADA MALAIKAT
Pembahasan Pertama: Mengenal (Definisi) Malaikat, Asal Penciptaan, Sifat (Karakter) Dan Keistimewaannya
Mengenal Malaikat
Asal Kejadian Malaikat
Sifat-sifat Malaikat
Keistimewaan Malaikat
Pembahasan Kedua: Kedudukan Iman Kepada Malaikat,
Metode Dan Dalilnya
Kedudukan Iman Kepada Malaikat
Metode Beriman Kepada Malaikat
Pembahasan Ketiga: Tugas-tugas Malaikat
Faedah Beriman Kepada Malaikat
PASAL KEDUA: BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB SAMAWY
Pendahuluan
Definisi Wahyu Menurut Bahasa (Etimology)
Definisi Wahyu Menurut Syar’at
Jenis-jenis Wahyu
Pembahasan Pertama: Hukum Dan Dalil Beriman Kepada Kitab-kitab
Definisi Al Kitab
Hukum Beriman Kepada Kitab-kitab
Faedah Beriman Kepada Kitab
Pembahasan Kedua: Metode Beriman Kepada Kitab-kitab
Pembahasan Ketiga: Penyelewengan Taurat, Injil Serta Kitab-Kitab Yang Lain Dan Keutuhan (Kemurnian) Al Quran
Penyelewengan Ahli Kitab Terhadap Firman Allah
Dalil Tentang Pengubahan Taurat Dan Injil
Al Quran Terpelihara Dari Pengubahan Karena Jaminan Allah
Pembahasan Keempat: Beriman Kepada Al Quran Dan Keistimewaannya
Definisi Al Quran, Hadits Qudsy Dan Hadits Nabawy
Keistimewaan Beriman Kepada Al Quran
PASAL KETIGA: BERIMAN KEPADA RASUL-RASUL
Pembahasan Pertama: Hukum Beriman Kepada Para Rasul Serta Dalilnya
Manfa’at Beriman Kepada Para Rasul
Pembahasan Kedua: Definisi Nabi Dan Rasul Serta Perbedaan Antara Keduanya
Perbedaan Antara Nabi Dan Rasul
Pembahasan Ketiga: Metode Beriman Kepada Para Rasul
Pembahasan Keempat: Kewajiban Kita Kepada Para Rasul
Pembahasan Kelima: Rasul-rasul Ulul ‘Azmi
Pembahasan Keenam: Keistimewaan Dan Hak Nabi (Muhammad) Shallallahu ‘alaihi wasallam Atas Umatnya
Pertama: Keistimewaan Nabi Shallallahu ‘alaihiwasallam
Kedua: Hak-hak Nabi Shallallahu valaihi wasallam Atas Umatnya
Ketiga: Melihat Nabi Di Dalam Mimpi Dengan Sebenarnya
Pembahasan Ketujuh: Nabi Muhammad Penutup Kerasulan
Pembahasan Kedelapan: Isra’nya Rasulullah, Hakikat Dan Dalilnya
Definisi Isra’ Menurut Bahasa Dan Syari’at
Hakikat Isra’ Dan Dalilnya
Peristiwa Mi’raj Dan Hakikatnya
Peringatan
Pembahasan Kesembilan: Kehidupan Para Nabi ‘Alaihimussalam
Pembahasan Kesepuluh: Mu’jizat Para Nabi Dan Perbedaannya Dengan Keramat Para Wali
Definisi Mu’jizat
Beberapa Contoh Mu’jizat Para Nabi
Definisi Keramat (Karomah)
Perbedaan Antara Mu’jizat Dan Keramat
Hukum Mempercayai Mu’jizat Dan Keramat
Pembahasan Kesebelas: Wali Dan Kewalian Dalam Islam
Definisi Wali Dan Kewalian (Al Wilayah)
Perbedaan Martabat Para Wali
Pembagian Wali-wali Allah
Wali-wali Tidak Mempunyai Pakaian Khusus Atau Penampilan Tertentu
Keyakinan Berlebihan Terhadap Para Wali
PASAL KEEMPAT: BERIMAN KEPADA HARI KEMUDIAN
Pembahasan Pertama: Tanda-tanda Hari Kiamat Dan Pembagiannya
Definisi Tanda-tanda Kiamat
Pembagian Tanda-tanda Hari Kiamat
Pembahasan Kedua: Nikmat Dan Azab Kubur
Sub Bahasan Pertama: Meyakini Nikmat Dan Azab Kubur
Sub Bahasan Kedua: Nikmat Dan Siksa Kubur Dirasakan Oleh Ruh Dan Jasad
Sub Bahasan Ketiga: Beriman Kepada Malaikat Munkar Dan Nakir
Pembahasan Ketiga: Beriman Kepada Hari Kebangkitan
Sub Bahasan Pertama: Makna Dan Hakikat Kebangkitan
Sub Bahasan Kedua: Dalil Adanya Hari Kebangkitan
Sub Bahasan Ketiga: Hari Pengumpulan Manusia
Sub Bahasan Keempat: Haudh (Kolam Nabi), Sifat Dan Dalilnya,
Sub Bahasan Kelima: Timbangan (Mizan); Sifat Dan Dalilnya
Sub Bahasan Keenam: Syafa’at; Definisi, Jenis Dan Dalilnya
Pembagian Syafa’at
Sub Bahasan Ketujuh: Shirath (Titian/ Jembatan); Sifat Dan Dalilnya,
Sub Bahasan Kedelapan: Surga Dan Neraka, Sifat (Kriteria), Metode Beriman Kepada Keduanya Serta Dalil-dalilnya
Implementasi Iman Kepada Surga Dan Neraka
Pengaruh Beriman Kepada Hari Kemudian
PASAL KELIMA: BERIMAN KEPADA QADHA’ DAN QADAR
Pembahasan Pertama: Definisi Qadha’ Dan Qadar, Dalil-dalil Keberadaan Serta Perbedaan Di Antara Keduanya
Definisi Qadha’ Dan Qadar
Perbedaan Antara Qadha’ Dan Qadar,
Dalil-dalil Keberadaan Qadar
Pembahasan Kedua: Tingkatan-tingkatan Qadar
Pengaruh Positif Beriman Kepada Qadar
BAB KETIGA: BEBERAPA MASALAH AKIDAH
PASAL PERTAMA: ISLAM, IMAN DAN IHSAN
Pembahasan Pertama: Al Islam
Definisi Al Islam
Rukun-Rukun Islam
Makna Syahadatain
Pembahasan Kedua: Makna Iman, Rukun-rukunnya Dan Hukum Pelaku Dosa Besar
Rukun-Rukun Iman Dan Dalil-Dalinya
Bertambah Dan Berkurangnya Keimanan
Kedudukan Orang Yang Berdosa Besar
Penjelasan Bahwa Pelaku Dosa Besar Tidak Kafir
Pembahasan Ketiga: Al Ihsan
Dalil-dalilnya
Pembahasan Keempat: Hubungan Antara Islam, Iman Dan Ihsan
PASAL KEDUA: WALA’ DAN BARA’; MAKNA DAN KAEDAH-KAEDAHNYA
Definisi Wala Dan Bara’
Wala’ Dan Bara’ Adalah Kosekwensi Tauhid
Kedudukan Wala’ Dan Bara’ Dalam Agama
Perbedaan Antara Mudahanah (Sikap Menjilat) Dengan Mudaaraah (Mengambil Hati) Dan Pengaruhnya Terhadap Wala’ Dan Bara’
Beberapa Contoh Wala’ Dan Bara’
Hukum Loyal Kepada Orang Durhaka (Fasiq) Dan Ahli Bid’ah
Apakah Berinteraksi Dengan Orang Kafir Dalam Urusan Dunia Termasuk Dalam Lingkup Wala’ Dan Bara’?
PASAL KETIGA: HAK-HAK PARA SAHABAT DAN KEWAJIBAN UMAT TERHADAP MEREKA
Pembahasan Pertama: Definisi Sahabat Serta Kewajiban Cinta Dan Loyal Kepada Mereka
Pembahasan Kedua: Keutamaan Dan Kredibilitas Para Sahabat Serta Larangan Membicarakan Perselisihan Yang Pernah Terjadi Di Antara Mereka Berdasarkan Dalil Syar’i
Keutamaan Para Sahabat
Larangan Membicarakan Perselisihan Yang Terjadi Di Antara Sahabat Dan Hukum Mencela Mereka
Pembahasan Ketiga: Ahlul Bait Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
Mengenali (Definisi) Ahlul Bait
Dalil-dalil Tentang Keutamaan Ahlul Bait
Istri-istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam Termasuk Ahlul Bait
Wasiat Menjaga (Keutamaan Dan Kedudukan) Ahlul Bait
Pembahasan Keempat: Al Khulafa’ Al Raasyidiin (Para Khalifah Yang Mendapat Petunjuk)
Kedudukan Khulafa’ Ar Rasyidin Dan Kewajiban Mengikuti Mereka
Keutamaan Khulafa’ Ar Rasyidin
Pembahasan Kelima: Sepuluh Orang (Sahabat) Yang Dijamin Masuk Surga
PASAL KEEMPAT: KEWAJIBAN UMAT KEPADA PARA PEMEMPIN DAN MASYARAKAT UMUM SERTA KEWAJIBAN MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN
Kewajiban Kepada Para Pemimpin
PASAL KELIMA: BERPEGANG TEGUH KEPADA KITAB DAN SUNNAH SERTA DALIL-DALIL YANG MEWAJIBKANNYA
Pembahasan Pertama: Makna Berpegang Teguh Kepada Kitab Dan Sunnah Serta Dalilnya
Pembahasan Kedua: Bersikap Hati-hati Terhadap Bid’ah
Bahaya Bid’ah
Latar Belakang Terjadinya Bid’ah
Bahaya Bid’ah
Pembahasan Ketiga: Tercelanya Perpecahan Dan Perselisihan
Dalil-Dalil Yang Mencela Perpecahan
Perselisihan Dan Perpecahan Latar Belakang Hancurnya Umat-umat Terdahulu
Apakah Perselisihan (Perbedaan) Pendapat Itu Rahmat?
Kiat Menghindari Perpecahan Dan Perbedaan Pendapat