الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله محمد، وعلى آله وأصحابه أجمعين، أما بعد:
Hijrahnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum dari Makkah ke Madinah, menyebabkan sebagain dari kaum muhajirin tidak memiliki tempat tinggal dan harta, karena semua harta mereka tinggal di Makkah dan mereka tinggalkan semua itu demi agamanya, walaupun kaum anshar telah berusaha membantu mereka, namun tetap ada yang tak dapat tempat berteduh; untuk hal ini Rasulullah membuat Shuffah diteras masjid Nabawi bekas kiblat ke Syam.
Pada gilirannya shuffah tersebut tidak hanya bagi kaum fakir, tapi juga bagi para utusan yang datang ke Madinah untuk masuk Islam, ahli shuffah terkenal dengan kezuhutan, ahli ibadah, ahli ilmu dan para pejuang. Rasulullah sangat memperhatikan mereka, tak heran dari didikan Rasulullah -sebagimana sahabat lain- mereka mencatatkan kegemilangan dalam Islam.
eBook kita kali ini membahas tentang ahli shuffah yang dikutip dari buku Shahih Sirah Nabawiyah karya Dr. Akram Dhiya’ al-Umuri yang meliputi latar belakang dan kapan didirikannya shuffah, penghuni, jumlah dan nama-nama ahli shuffah, makanan dan pakaian mereka serta semangat mereka dalam menuntu ilmu agama, beribadah dan berjihat.
Setelah link download eBook, kami sertakan secara online dalam laman ini nama-nama sebagian sahabat radhiyallahu ‘anhum yang tercatat sebagai ahli shuffah, selamat mendownload dan selamat membaca…
Nama-Nama Ahli Shuffah
- Abu Hurairah -beliau menisbatkan diri kepada Shuffah-.
- Abu Dzar Al-Ghifari – beliau menisbatkan diri kepada Shuffah.
- Watsilah bin Al-Atsqaa’.
- Qais bin Thuhfah Al-Ghifari -beliau menisbatkan diri kepada Shuffah-.
- Ka’ab bin Malik Al-Anshari.
- Said bin Amir bin Hudzaim Al-Jumahi.
- Salman Al-Farisi.
- Asma’ bin Haritsah bin Said Al-Aslami.
- Handzhalah bin Abi Amir Al-Anshari – yang dimandikan malaikat ketika mati syahid -.
- Hazim bin Harmalah.
- Haritsah bin An-Nu’man Al-Anshari An-Najjari.
- Hudzaifah bin Usaid bin Suraihah Al-Anshari.
- Hudzaifah Ibnul Yaman, ia termasuk kalangan Muhajirin yang bersekutu dengan Anshar, untuk itu ia dianggap salah seorang dari mereka.
- Jariyah bin Jamil bin Subbah bin Qurath.
- Ju’ail bin Suraqah Adh-Dhamari.
- Jurhud bin Khuwailid atau bin Razah Al-Aslami.
- Rifa’ah Abu Lubabah Al-Anshari, dikatakan ia bernama Basyir bin Abdul Mundzir dari Bani Amr Ibnu Auf.
- Abdullah Dzul Bajadain.
- Dukain bin Said Al-Muzani atau Al-Khats’ami.
- Khubaib bin Yasaaf Ibnu ‘Anabah.
- Khuraim bin Aus Ath-Tha’i.
- Khuraim bin Fatik Al-Asadi.
- Khunais bin Hudzafah As-Sahmi.
- Khabbab bin Al-Arts.
- Al-Hakam bin Umair Ats-Tsimali.
- Harmalah bin Ayyas atau Harmalah bin Abdullah Al-Anbari.
- Zaid bin Al-Khaththab.
- Abdullah bin Mas’ud.
- Ath-Thafawi Ad-Dausi.
- Thalhah bin Amr An-Nadhari.
- Shafwan bin Baidha’ Al-Fihri.
- Shuhaib bin Sinan Ar-Rumi.
- Saddad bin Usaid.
- Syaqran-bekas budak Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
- As-Saib bin Khallad.
- Salim bin Umair.
- Salim bin Ubaid Al-Asyja’i.
- Safinah-bekas budak Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
- Salim-bekas budak Abu Hudzaifah.
- Abu Razin.
- Al-Aghar Al-Muzani.
- Bilal bin Rabah.
- AbBarra’bin Malik AbAnshari.
- Tsauban-bekas budak Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
- Tsabit bin Wadi’ah AbAnshari.
- Tsaqif bin Amr Ibnu Syamit Al-Asadi.
- Sa’ad bin Malik (Abu Said Al-Khudri).
- Al-‘Irbadh bin Sariyah.
- Ghurfah Al-Azdi.
- Abdurrahman bin Qurth.
- Abbad bin Khalid Al-Ghifari.