Nama eBook: Hadits Palsu: Keutamaan Mencium Kening Ibu
Penulis: Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc حفظه الله
Bismillah. Segala puji bagi Allah, Robb semesta alam. Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, serta orang-orang yang selalu istiqomah dalam memegang teguh ajarannya yang murni hingga akhir zaman.
Berbakti kepada orang tua terutama ibu adalah kewajiban yang diperintahkan agama kepada setiap muslim, salah satu contohnya adalah hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه dia mengatakan, “Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan bertanya:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ ثُمَّ أُمُّكَ ثُمَّ أُمُّكَ ثُمَّ أَبُوكَ ثُمَّ أَدْنَاكَ
Wahai Rasulullah! Siapakah orang yang paling berhak atau pantas untuk mendapat perlakuan baik (dariku)? Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, lalu setelah itu ayahmu, kemudian orang-orang yang terdekat denganmu.” (HR. Muslim)
Sangat banyak hadits dan riwayat dari salafush sholeh tentang keutamaan berbakti kepada orang tua terutama ibu, hanya saja banyak pula hadits-hadits lemah atau palsu dalam hal ini, diantaranya:
رُوِيَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسِ رضي الله عنهمَا أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: مَنْ قَبَّلَ بَيْنَ عَيْنَيْ أُمِّهِ كَانَ لَهُ سَتْرًا مِنَ النَّارِ
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas رضي الله عنهما bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Barangsiapa mencium (kening) di antara kedua mata ibunya maka itu akan menjadi penghalang baginya dari api Neraka.”
Simak keterangan dalam eBook ini tentang alasan bahwa hadits ini adalah palsu dan semoga kita bukan orang yang melariskan hadits lemah apatah lagi hadits dan kisah palsu, karena tempat kembalinya adalah neraka…