Nama eBook: Sifat al-‘Uluw Bagi Allah (Bag.2)
Penulis: Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, MA حفظه الله
Pengantar:
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Alloh Yang Mahatinggi di atas segala makhluk-Nya. Kemudian ucapan sholawat dan salam buat nabi kita yang mulia, Nabi Muhammad yang telah mi’roj (naik) menghadap Alloh dalam rangka menjemput perintah sholat wajib yang lima waktu, amma ba’du:
Penulis -semoga Allah menjaganya- telah menyebutkan dalil-dalil al-Qur’an yang menjadi landasan para ulama ahlus sunnah akan sifat ‘uluw bagi Allah, kemudian dalam eBook ini penulis menyampaikan dalil-dalil dari as-Sunnah (hadits) yang menetapkan sifat al-‘Uluw bagi Allah Tabaraka wa Ta’ala, diantaranya adalah kisah mi’roj nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami kutip perkataan penulis:
Rosululloh صلى الله عليه وسلم mengisahkan tentang perjalanan mi’raj beliau mulia dari langit yang pertama sampai naik ke langit yang ketujuh dan terus naik ke Sidrotul Muntaha, di sana beliau menerima perintah sholat yang lima waktu secara langsung dari Alloh (tanpa melalui Malaikat Jibril).
Ini adalah dalil sangat kuat dan valid yang menyatakan bahwa Alloh berada di atas seluruh makhluk-Nya. Sebagaimana terdapat dalam penggalan hadits tersebut:
ثُمَّ عَرَجَ بِى حَتَّى ظَهَرْتُ لِمُسْتَوًى أَسْمَعُ فِيهِ صَرِيفَ الأَقْلاَمِ, فَفَرَضَ اللَّهُ عَلَى أُمَّتِى خَمْسِينَ صَلاَةً – قَالَ – فَرَجَعْتُ بِذَلِكَ حَتَّى أَمُرَّ بِمُوسَى فَقَالَ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ مَاذَا فَرَضَ رَبُّكَ عَلَى أُمَّتِكَ – قَالَ – قُلْتُ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسِينَ صَلاَةً. قَالَ لِى مُوسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَرَاجِعْ رَبَّكَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لاَ تُطِيقُ ذَلِكَ…
“Kemudian aku dibawa naik lagi sampai aku mendengar goresan aqlam (pena-pena). Lalu Alloh mewajibkan atas umatku lima puluh sholat. Maka aku kembali sampai aku melewati Musa Dia bertanya, ‘Apa yang diwajibkan Robbmu atas umatmu?’ Aku jawab, ‘Dia mewajibkan lima puluh sholat atas mereka.’ Maka Musa berkata, ‘Kembalilah kepada Robbmu (mohon keringanan), sesungguhnya umatmu tidak mampu melakukan hal itu….” (HR. Muslim)
Kisah isro’ dan mi’roj adalah dalil yang paling valid dalam hal ini, yaitu bahwa Alloh berada di atas seluruh makhluk. Peristiwa mi’roj adalah merupakan mukjizat yang agung bagi Nabi صلى الله عليه وسلم, ketika beliau dipanggil untuk menerima perintah sholat di tempat yang paling mulia yaitu di Sidrotul Muntaha di atas langit yang tujuh. Kalau ada yang mengatakan bahwa kedekatan Muhammad صلى الله عليه وسلم dengan Alloh saat berada di Sidrotul Muntaha di atas langit yang tujuh sama dengan Nabi Yunus yang berada dalam perut ikan, sesungguhnya orang tersebut tidak mengakui keutamaan dan kemuliaan yang diberikan Alloh kepada Rosululloh صلى الله عليه وسلم.
Suatu hal yang aneh tapi nyata dan amat mengherankan kita adalah ketika orang yang sering merayakan peristiwa isro’ dan mi’roj tidak mengakui bahwa Alloh berada di arah yang Maha Tinggi di atas seluruh makhluk.
Semoga Alloh senantiasa menetapkan kita di atas kebenaran, amin…
Download: