Nama eBook: Hak-Hak Jalan
Penulis: Ustadz Abu Humaid Arif Syarifuddin حفظه الله
Alhamdulilah, shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Islam adalah ajaran paripurna yang mengajarkan kepada umatnya tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk yang berkaitan dengan hak-hak jalan dan adab-adab ketika duduk-duduk di tempat-tempat yang biasa dilewati oleh khalayak manusia, hal ini sekaligus menunjukan, kebaikan dan keindahan ajaran Islam, yakni apabila hal-hal tersebut diamalkan oleh manusia, niscaya akan mendatangkan kedamaian dan ketentraman dalam kehidupan mereka di dunia, adab tersebut sebagaimana disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْفِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىكَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَاإِيَّاكُمْ وَالْجُلُوسَ عَلَى الطُّرُقَاتِ، فَقَالُوا: مَا لَنَا بُدٌّ إِنَّمَا هِيَ مَجَالِسُنَا نَتَحَدَّثُ فِيهَا، قَالَ: فَإِذَا أَبَيْتُمْ إِلَّا الْمَجَالِسَ فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهَا، قَالُوا: وَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ، قَالَ: غَضُّ الْبَصَرِ وَكَفُّ الْأَذَى وَرَدُّ السَّلَامِ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ
“Janganlah kalian duduk-duduk di (tepi) jalanan,” mereka (para sahabat) berkata, “Sesungguhnya kami perlu duduk-duduk untuk berbincang-bincang.” Beliau berkata, “Jika kalian tidak bisa melainkan harus duduk-duduk, maka berilah hak jalan tersebut,” mereka bertanya, “Apa hak jalan tersebut, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, [1] “Menundukkan (membatasi) pandangan, [2] tidak mengganggu (menyakiti orang), [3] menjawab salam, [4] memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikianlah bimbingan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang hak-hak jalan dan adab-adab ketika duduk-duduk di tempat-tempat yang biasa dilewati oleh manusia, dalam eBook ini penulis menjelaskan hadits ini dengan cukup panjang lebar dan diakhirnya ia mengutip dari al-Imam Ibnu Hajar al-Asqalani asy-Syafi’i rahimahullah tentang adab-adab atau hak-hak jalan yang lain sebagai berikut:
- Berkata yang baik. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Abu Thalhah Radhiyallahu ‘anhu.
- Memberi petunjuk jalan kepada musafir dan menjawab orang yang bersin jika dia bertahmid sebagaimana terkandung dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu.
- Menolong orang yang kesusahan dan menunjukkan jalan bagi orang yang tersesat, sebagaimana tertuang dalam hadits Umar Radhiyallahu ‘anhu dalam riwayat Abu Dawud , demikian juga dalam Mursal Yahya bin Ya’mur dan dalam riwayat al Bazzar.
- Menolong orang yang terzhalimi dan menebarkan salam, seperti dijelaskan dalam hadits al Barra’ Radhiyallahu ‘anhu dalam riwayat Ahmad dan At Tirmidzi.
- Membantu orang yang membawa beban berat, sebagaimana tertuang dalam hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma dalam riwayat al Bazzar.
- Banyak berdzikir kepada Allah, sebagaimana teriwayatkan dalam hadits Sahl bin Hanif Radhiyallahu ‘anhu dalam riwayat ath Thabarani.
- Membimbing orang yang bingung, seperti yang terpaparkan dalam hadits Wahsyi bin Harb Radhiyallahu ‘anhu dalam riwayat Ath Thabarani.