Alhamdulillah, kita memuji dan bersyukur kapada Allah عزّوجلّ atas segala nimat yang dianugerahkan-Nya kepada kita, kemudian shalawat dan salam teruntuk Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم yang mana beliau adalah teladan kita dalam mengarungi kehidupan dunia ini agar selamat sampai ketujuan… Amma ba’du:
Dikesempatan ini kita ketengahkan Kaedah Fikih yang berhubungan dengan menjadikan beliau صلى الله عليه وسلم sebagai teladan yakni:
كُلُّ فِعْلٍ تَوَفَّرَ سَبَبُهُ عَلَى عَهْدِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم وَلَـمْ يَفْعَلْهُ فَالْـمَشْرُوْعُ تَرْكُهُ
Setiap perbuatan yang sebabnya ada dizaman Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam , namun Beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak mengerjakan perbuatan tersebut maka yang disyariatkan adalah meninggalkan perbuatan (yang tidak dilakukan) itu.
Kaidah ini menjelaskan bahwa perbuatan yang seharusnya bisa dan mudah dikerjakan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم, namun Beliau صلى الله عليه وسلم tidak melakukannya tanpa unsur paksaan, maka kita juga harus meninggalkan perbuatan itu dalam rangka beribadah kepada Allah عزّوجلّ. Karena apabila perbuatan tersebut disyariatkan tentu Nabi صلى الله عليه وسلم tidak meninggalkannya.
Dalam eBook ini akan dijelaskan kaidah ini dengan contoh-contohnya yang mana intinya ketika seseorang mendapati suatu amalan yang diklaim sebagai amalan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah عزّوجلّ, maka hendaklah ia melihat apakah amalan itu pernah dilakukan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم? Jika Beliau صلى الله عليه وسلم pernah melakukannya atau memerintahkannya maka tidak ada masalah jika dia mengamalkannya. Namun. jika ternyata tidak pernah dilakukan Nabi صلى الله عليه وسلم dan tidak pernah Beliau perintahkan padahal sebab pendorongnya telah ada maka hal itu menunjukkan bahwa yang disyariatkan adalah meninggalkan amalan tersebut.
Download: