Nama eBook: Panduan Praktis Berhari Raya
Disusun oleh: Ustadz Arief Syarifuddin حفظه الله
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan untuk umat ini musim-musim (momen-momen) kebaikan dan pahala di sepanjang tahunnya. Hikmahnya agar keutamaan dan pahala tersebut terus mengalir bagi umat ini. Ini merupakan karunia dan kenikmatan yang amat besar setelah nikmat Islam dan iman yang wajib untuk disyukuri.
Tidak terasa kita telah di penghujung Ramadhan 1435 H (saat tulisan ini diposting), manakala bulan Ramadhan yang merupakan salah satu di antara bulan-bulan musim kebaikan yang teragung itu berlalu dengan terbitnya hilal awal malam bulan Syawal, maka tibalah hari esok yang dinanti oleh umat Islam. Hari di mana setiap Muslim yang telah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan itu memperoleh salah satu dari dua kebahagiaan yang telah dijanjikan oleh Allah عزّوجلّ melalui lisan Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم. Itulah hari ‘ledul Fithri, hari raya dan hari berbuka. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَ حُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Dan orang yang berpuasa itu akan memperoleh dua kebahagiaan: apabila berbuka ia bahagia dengan berbukanya dan apabila berjumpa Rabbnya ia bahagia dengan (pahala) puasanya. (Muttafaq ‘alaih)
Namun kebahagiaan pada hari raya ini tidak boleh dimaknai sebagai hari berlepas diri dari ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya yang kemudian diisi dengan berfoya-foya. Tidak demikian cara yang ditunjukkan oleh panutan kita yaituRasulullah صلى الله عليه وسلم. Kita boleh berbahagia pada hari tersebut, tapi tidak boleh berlebihan. Hendaknya kita tetap memperhatikan adab-adabnya sehingga kebahagiaan tersebut akan berbuah pahala.
Berikut kami bawakan dalam eBook ini secara ringkas panduan praktis dalam berhari raya agar dapat menuai pahala, amin…