Alhamdulillah, selanjutnya shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, keluarga, sahabatnya dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat, amma ba’du:
Salah satu yang djelaskan para ulama dimana didalamnya terdapat variasi amalan yang dibolehkan adalah dzikir-dzikir dalam sholat diantaranya adalah do’a-do’a ketika ruku’ dan sujud, syaikh Muhammad Nashir al-Albani dalam bukunya yang fenomonel Sifat Sholat Nabi صلى الله عليه وسلم menyebutkan 7 (tujuh) do’a ketika ruku’ dan 12 (dua belas) do’a ketika sujud yang kami turunkan sebagiannya dilaman ini. Dalam eBook disertai syarah sebagian do’a-do’a tersebut yang kami salin dari kitab syarah Hisnul Muslim, semoga bermanfaat…
1. DOA-DO’A RUKU’
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ
“Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung”. (dibaca 3 x)
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِـحَمْدِهِ
“Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung dan segala puji bagi-Nya”. (dibaca 3 x)
سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ، رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوْحِ
“Mahasuci lagi Maha Kudus, Tuhan semua malaikat dan Ruh”
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ
“Mahasuci Engkau, wahai Tuhan. Segala puji bagi-Mu. Ya Allah! Ampunilah aku.”
سُبْحَانَ ذِي الْـجَبَرُوْتِ وَاْلـمَلَكُوْتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
“Mahasuci tuhan yang memiliki keperkasaan, segala kekuasan, kebesaran dan keagungan”.[]
2. DOA-DOA SUJUD
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى
“Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi”. (dibaca 3 x)
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِـحَمْدِهِ
“Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya”. (dibaca 3 x)
سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ، رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوْحِ
“Mahasuci lagi Maha Kudus, Tuhan semua malaikat dan Ruh”
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ
“Mahasuci Engkau, wahai Tuhan. Segala puji bagi-Mu. Ya Allah! Ampunilah aku.”
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ، وَدِقَّهُ وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ
“Ya Allah, ampunilah seluruh dosaku, baik yang kecil maupun yang besar, baik yang dahulu maupun yang akan datang, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi”.
سَجَدَلَكَ سَوَادِيْ وَخَيَالِي، وَآمَنَ بِكَ فُؤَادِي، أَبُوْءُ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، هَذِيْ يَدِيْ وَمَاجَنَيْتُ عَلَى نَفْسِيْ
“Bersujud kepada-Mu pikiranku dan agan-anganku dan beriman kepada-Mu hatiku. Aku mengharapkan nikmat-Mu kepadaku. Inilah kedua tanganku dan semua keselahan yang aku datang menyerahkan diriku dengan semua kesalahanku”.
سُبْحَانَ ذِي الْـجَبَرُوْتِ وَاْلـمَلَكُوْتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
“Mahasuci tuhan yang memiliki keperkasaan, segala kekuasan, kebesaran dan keagungan”.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، لآإِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
“Mahasuci Engkau, ya Allah, Segala puji bagi-Mu. Tiada tuhan kecuali Engkau”.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَاأَسْرَرْتُ وَمَاأَعْلَنْتُ
“Ya Allah, ampunilah aku atas segala dosa yang kulakukan secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan”.
Baca pula:
Kaidah Fiqih: Menggabungkan 2 Ibadah Sejenis