Alhamdulillah, puji beserta syukur kepada Allah Rabb semesta alam, selanjutnya shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, keluarga, sahabatnya dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari berbangkit, amma ba’du:
Melanjutkan eBook Doa dan Dzikir khususnya doa dan dzikir dalam sholat, maka pada kesempatan ini kami ketengahkan doa iftitah dan syarahnya, bacaan ta’awwudz, al-Fatihah dan surat yang dibaca nabi setelah al-Fatihah, dilaman muka ini kami sebutkan sebagian doa iftitah dan ta’awwudz:
1. DOA IFTITAH
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اَللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ
“Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran, Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahan-ku dengan es, air, dan salju.”
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلاَ إِلَـهَ غَيْرُكَ
“Mahasuci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Mahaberkah akan nama-Mu, Mahatinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tiada Ilah yang berhak disembah selain Engkau.”
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ، إِنَّ صَلاَتِيْ، وَنُسُكِيْ، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكَ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. أَنْتَ رَبِّيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِيْ وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذُنُوْبِيْ جَمِيْعًا إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ. وَاهْدِنِيْ لأَحْسَنِ اْلأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِيْ لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَا، لاَ يَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ، وَالْخَيْرُ كُلُّهُ بِيَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Aku menghadap kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi, dengan memegang agama yang lurus dan aku tidak tergolong orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah). Ya Allah, Engkau adalah Raja, tiada Tuhan (yang berhak untuk disembah), kecuali Engkau. Engkau Tuhanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menganiaya diriku, aku mengakui dosaku (yang telah kulakukan). Oleh karena itu, ampunilah seluruh dosa-dosaku, sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa, kecuali Engkau. Tunjukkan aku pada akhlak yang terbaik, tidak akan ada yang bisa menunjukkan kepadanya, kecuali Engkau. Hindarkan aku dari akhlak yang jahat, tidak akan ada yang bisa menjauhkan aku daripadanya, kecuali Engkau. Aku penuhi panggilan-Mu dan bahagia dengan panggilan-Mu tersebut, seluruh kebaikan di kedua tangan-Mu, dan keburukan tidak ditujukan kepada-Mu. Aku hidup dengan pertolongan dan rahmat-Mu, dan kepada-Mu (aku kembali). Mahasuci Engkau dan Maha-tinggi. Aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
2. BACAAN TA’AWWUDZ
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
“Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk; dari semburannya (yang menyebabkan gila), dari kesombongannya dan dari hembusannya (yang menyebabkan kerusakan akhlaq).
أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk, dari tiupan, kesombongan, dan godaannya”.
Baca pula:
Kaidah Fiqih: Menggabungkan 2 Ibadah Sejenis