Nama eBook: Asalnya Sebuah Kalimat Dipahami Secara Hakiki
Penulis: Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf حفظه الله
الحمد الله، وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، أما بعد:
Alhamdulillah, kembali dalam kesempatan yang mulia ini kita posting sebuah kaedah fikih yang penting yakni:
الأَصْلُ فِي الْكَلاَمِ الْـحَقِيْقَةُ
Pada dasarnya sebuah kalimat dibawa kepada maknanya yang hakiki
الْـحَقِيْقَةُ adalah sebuah lafazh yang digunakan pada makna asal-nya.
Contoh: الأَسَدُ asal maknanya adalah singa si binatang buas.
Kebalikan dari al-haqiqoh ini adalah الْـمَجَازُ.
Majaz adalah sebuah kata yang digunakan bukan pada makna asal-nya karena ada hubungan antara keduanya dan terdapat qorinah kuat yang menghalangi makna aslinya serta ada qorinah bahwa yang dimaksud adalah makna majaz tersebut.
Contoh : الأَسَدُ digunakan untuk makna seorang yang pemberani.
Kaidah ini disepakati manusia “Kaidah asal suatu ungkapan adalah secara hakikatnya. Hal ini telah disepakati seluruh manusia dari berbagai bahasa, karena tujuan bahasa tidak sempurna kecuali dengan itu.”
Makna kaedah ini “sebuah kalimat, baik yang dikatakan oleh Alloh dan Rosul-Nya maupun lainnya, -baik saat melakukan akad transaksi, sumpah, atau kalimat lainnya- harus dibawa pada maknanya yang hakiki, selagi tidak ada qorinah kuat yang menghalangi makna tersebut dan menguatkan bahwa yang diinginkan adalah makna majaz”.
Lihat kajian kaedah ini dalam eBooknya secara lengkap, dengan melihat syarat pemalingan sebuah kalimat ke makna majaz dan penerepannya akan jelas bagi kita, dan dengannya kita akan terhindar dari penyimpangan para orang yang suka menyimpangkan yang terang.
Download: