• Home
  • Aqidah
    • Aqidah Ahlus Sunnah
    • Rukun Iman
    • Tauhid Asma’ was Sifat
  • Manhaj
  • Fiqh
    • Thoharoh
    • Rukun Islam
      • Sholat
      • Zakat dan Sedekah
      • Puasa
      • Haji dan Umroh
    • Sakit dan Jenazah
    • Kaidah Fikih
    • Ekonomi Islam
    • Fiqh Kontemporer
    • Hukuman dan Peradilan
    • Keluarga dan Wanita
  • Adab, Doa dan Dzikir
    • Adab / Etika
    • Doa dan Dzikir
      • Do’a dan Dzikir Online
    • Tazkiyatun Nufus
  • Hadits
    • Kitab Hadits
    • eBook Biografi
    • Online Biografi
  • Qur’an
    • Murottal
  • Tafsir
  • Lainnya
    • Faedah
    • Khutbah Jum’at dan Hari Raya
    • Kesehatan
    • Blogging and Web
    • Tips & Triks
  • Download
    • Download eBook Islam PDF
    • Download eBook Islam Word
  • Daftar Isi
  • Tentang Saya

Download eBook Islam

Kewajiban Orang Sakit

Nama eBook: Hal-Hal yang Diwajibkan Atas Orang yang Sedang Sakit
Penulis: Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani  رحمه الله

Pengantar:

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، والصلاة والسلام على إمام المرسلين، نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد

Seorang muslim walau sedang sakit mempunyai kewajiban-kewajiban yang mesti ia laksanakan, dalam eBook ini tidak akan dibahas tentang kewajiban ibadah yang memang mesti kita laksanakan seperti bersuci dan sholat, atau berupaya mengobati sakitnya, namun adalah perkara-perkara yang lebih khusus yang mestinya diamalkan setiap orang yang sakit diantaranya:

  1. Bagi orang yang sedang sakit, hendaknya ia rela dengan apa yang telah menjadi ketentuan Allah عزّوجلّ. Ia juga harus berlaku sabar atas apa yang telah ditakdirkan-Nya, dan hendaknya berbaik sangka terhadap Rabb-nya,
  2. Orang yang tengah sakit hendaknya selalu dalam kondisi antara takut dan penuh pengharapan (harap-harap cemas). Merasa takut akan azab Allah akibat dosa yang dilakukannya, dan mengharap akan rahmat-Nya,
  3. Bagaimanapun parah sakitnya, seseorang dilarang untuk mengharapkan kematian, namun boleh berdo’a,
  4. Apabila ada kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan hendaklah ia segera tunaikan kepada pemilik-pemiliknya bila hal itu mudah dilakukan. Namun bila tidak, hendaknya ia berwasiat mengenai hal itu,
  5. Hendaklah menyegerakan untuk berwasiat,
  6. Wajib baginya berwasiat (tentang harta) untuk para kerabat yang tidak mewarisinya,
  7. Ia berhak berwasiat dengan sepertiga hartanya dan tidak boleh lebih dari itu. Bahkan lebih afdal kurang dari sepertiga,
  8. Hendaklah seseorang ketika berwasiat disaksikan oleh dua orang muslim yang adil (dapat dipercaya),
  9. Adapun memberikan wasiat (tentang harta) kepada kedua orang tua dan kerabat yang menjadi ahli waris tidaklah diperbolehkan,
  10. Diharamkan bagi seseorang mewasiatkan sesuatu yang berdampak negatif atau membuat mudarat,
  11. Wasiat yang ada unsur kezalimannya adalah batil dan tertolak,
  12. Mengingat kebanyakan orang, khususnya pada masa sekarang, melakukan berbagai bid’ah dalam ajaran agama, terlebih dalam masalah jenazah, maka sudah merupakan keharusan seorang muslim untuk mewasiatkan kelak mayatnya diurus dan dikebumikan sesuai dengan ajaran Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

Silahkan simak dalil dan penjabarannya dalam eBook-nya, dan semoga kita meninggal dalam agama Allah dan diatas sunnah Nabi-Nya, amin…

Download:

 Download PDF atau Download Word

Tazkiyatun Nufus Tagged: Amalan, Kewajiban, Mati, Parah, Sakit, Wasiat

Hadits Dhaif dan Palsu Seputar Tetangga

Nama eBook: Peringatan Terhadap Sebagaian Hadits Tentang Tetangga yang Dinisbatkan Kepada Nabi

Penulis: Syaikh ‘Ali Hasan ‘Ali ‘Abdul Hamid al-Halabi حفظه الله

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، والصلاة والسلام على إمام المرسلين، نبينامحمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد

Setelah sebelumnya kita posting hadits-hadits shahih yang berhubungan dengan tetangga, maka dikesempatan ini kita ketengahkan pula beberapa hadits dhaif dan palsu tentang tetangga yakni…

اَلْـجَارُ قَبْلَ الدَّارِ

“Tetangga sebelum rumah”

(Maksudnya tetangga lebih didahulukan sebelum keluarga di rumah)

قِالْـجِيرَانُ ثَلاثَةٌ : جَارٌ لَهُ حَقٌّ وَاحِدٌ وَهُوَ أَدْنَى الْجِيرَانِ حَقًّا، وَجَارٌ لَهُ حَقَّانِ، وَجَارٌ لَهُ ثَلاثَةُ حُقُوقٍ، فَأَمَّا الَّذِي لَهُ حَقٌّ وَاحِدٌ : فَجَارٌ مُشْرِكٌ لا رَحِمَ لَهُ ، لَهُ حَقُّ الْجِوَارِ، وَأَمَّا الَّذِي لَهُ حَقَّانِ : فَجَارٌ مُسْلِمٌ، لَهُ حَقُّ الإِسْلامِ وَحَقُّ الْجِوَار، وَأَمَّا الَّذِي لَهُ ثَلاثَةُ حُقُوقٍ : فَجَارٌ مُسْلِمٌ ذُو رَحِمٍ، لَهُ حَقُّ الإِسْلامِ، وَحَقُّ الْجِوَار، وَحَقُّ الرَّحِمِ

“Tetangga ada tiga macam, yaitu tetangga yang mempunyai satu hak dan ini adalah jenis tetangga yang haknya paling rendah, tetangga yang mempunyai dua hak, dan tetangga yang mempunyai tiga hak. Adapun tetangga yang mempunyai satu hak adalah tetangga yang musyrik yang tidak mempunyai tali kekerabatan, maka ia mempunyai hak tetangga saja. Adapun tetangga yang mempunyai dua hak adalah tetangga yang muslim, maka ia memiliki hak sebagai muslim dan hak sebagai tetangga. Adapun tetangga yang mempunyai tiga hak adalah tetangga muslim yang mempunyai tali kekerabatan, maka ia mempunyai hak sebagai muslim, hak sebagai tetangga, dan hak sebagai kerabat/keluarga.”

اَلنَّبِيُّ وَصَّى عَلَى سَابِعِ جَارٍ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepada tetangga yang ketujuh.”

Download:
Download CHM 
atau Download ZIP atau Download PDF atau Download Word

Hadits Tagged: Adab, Bertetangga, Mendahulukan, Tetangga, Wasiat

Hibah Dalam Perspektif Fikih

Nama eBook: Hibah Dalam Perspektif Fikih
Disusun oleh: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc حفظه الله

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، والصلاة والسلام على إمام المرسلين، نبينامحمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:

Sebagai makhluk sosial, seorang muslim merupakan bagian masyarakat dari komunitas terkecil hingga terbesar, dalam interaksi sesama manusia kita saling memberi dan diberi, diantara hal yang terkenal ialah hibah dan hadiah.

Hibah, hadiah, dan wasiat adalah istilah-istilah syariat yang sudah menjadi perbendaharaan bahasa Indonesia, sehingga istilah-istilah ini bukan lagi suatu yang asing. Hibah, hadiah dan wasiat merupakan bagian dari tolong menolong dalam kebaikan yang diperintahkan agama Islam. Dalam hukum Islam, seseorang diperbolehkan untuk memberikan atau menghadiahkan sebagian harta kekayaan ketika masih hidup kepada orang lain. Pemberian semasa hidup itu sering disebut sebagai hibah.

Allah عزّوجلّ mensyariatkan hibah karena mendekatkan hati dan menguatkan tali cinta antara manusia, sebagaimana disabdakan Rasulullah صلى الله عليه وسلم:

أَتَـهَادُوْا تَـحَابُّوْا

Saling memberilah kalian, niscaya kalian saling mencintai (HR. Al-Bukhari dalam al-Addbul Mufrad no. 594, shahih)

Demikianlah Islam yang diturunkan oleh Yang Mahasempurna, mengatur segala lini termasuk didalamnya hibah dan hadiah, temukan bahasannya dalam eBook berikut…

Download:
Download CHM atau Download ZIP atauDownload PDFatau Download Word

Ekonomi Islam Tagged: Defenisi, Hadiah, Hibah, Islam, Wasiat

Halaman Berikutnya »

Cari

Cara Membuka eBook CHM Klik disini

Arsip

Kategori

Tulisan Terakhir

  • Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Pengaruh Ibadah Dalam Kehidupan
  • Buruh dan Majikan Dalam Pandangan Islam

RSS Soal Jawab Agama Islam

  • Apa Definisi Anak Yatim
  • Menerima Darah Orang Kafir
  • Bolehkah Anak Kecil Satu Shaf Dengan Orang Dewasa
  • Sholat Orang yang Masbuq, Jika Imam Kelebihan Rakaat

RSS Doa dan Dzikir

  • Dzikir Adalah Penyelamat Dari Siksa Allah
  • Bacaan Ketika Akan Masuk WC dan Syarahnya dari Subulus Salam
  • Konsisten Dalam Ber-DZIKIR
  • Meminta Ampun dan Taubat