الحمد لله رب العالمين. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله :وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أَمَّا بَعْدُ:
Kata ‘tahsin’ secara bahasa diambil dari kata kerja (حَسَّنَ – يُـحَسِّنُ – تَـحْسِيْنًا), artinya: memperbaiki, atau menghiasi, atau membaguskan, atau memperindah, atau membuat lebih baik dari semula. Adapun kata ‘tilawah’ berasal dari kata (تَلَا – يَتْلُو – تِلَاوَةً) artinya: membaca, atau bacaan.
Adapun tilawah secara istilah membaca Al-Quran dengan bacaan yang menampakkan huruf-hurufnya dan berhati-hati dalam melafazhkannya, agar lebih mudah untuk memahami makna-makna yang terkandung di dalamnya.
Maka ‘tahsin tilawah’ ialah upaya memperbaiki dan membaguskan bacaan Al-Quran dengan baik dan benar, hal itu sebagai realisasi dari firman Allah Azza wa Jalla:
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً
“…Dan bacalah (olehmu) Al-Quran dengan tartil yang sebenar-benarnya.” (QS. Al-Muzzammil/73:4)
Adapun Tajwid adalah “Ilmu yang berfungsi untuk mengetahui bagaimana cara memberikan hak setiap huruf dan mustahaqnya, baik yang berkaitan dengan sifat, mad, dan yang lainnya, seperti tarqiq (tipis) dan tafkhim (tebal) dan selain keduanya.”
Maksud dari kalimat hak huruf ialah sifat asli yang selalu bersamanya, seperti al-hams, al-jahr, al-isti’la’, asy-syiddah, dan yang lainnya. Adapun yang dimaksud dari kalimat mustahaq huruf ialah sifat yang tampak sewaktu-waktu, seperti tafkhim, tarqiq, ikhfa’, dan lain sebagainya.
Dari dua pengertian yang telah disebutkan di atas bisa disimpulkan bahwa tajwid cenderung pada teori atau kaidah untuk mengetahui hukum-hukum bacaan Al-Quran, sedangkan tahsin merupakan aplikasi (praktek atau penerapan) dari teori atau kaidah-kaidah tajwid. ltulah perbedaan antara tajwid dan tahsin.
Simak lebih lanjut eBook ini dan temukan bahasan yang menarik didalamnya…