Pengantar:
اَلْـحَمْدُ لِلَّهِ وَكَفَى وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى النَّبِـيِّ الْـمُصْطَفَى وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ، أَمَّ بَعْدُ
Pacaran adalah kata yang populer dikalangan negeri kita ini, “pacaran” dapat dikatakan yaitu hubungan pranikah antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom. Pacaran dalam kesehariannya telah dianggap lumrah dan wajar, bahkan orang tua merasa bangga kalau anak perempuannya memiliki seorang (beberapa?) pacar yang sering mengajak kencan dan merasa rendah bila anak perempuannya tidak ada yang mengencani.
Begitu lumrahnya pacaran tersebut sehingga bila ada yang menyalahkannya, maka orang itulah yang aneh lagi perlu dipertanyakan kewarasannya. Sebagian lainnya membuat nama lain untuk pacaran tersebut semisal ta’aruf (berkenalan) namun hakekatnya adalah sama atau minimal mendekatinya.
Padahal kita semua tahu bahwa pacaran adalah kunci menuju zina (baik hakiki maupun majaz), kalaulah kita ibaratkan zina adalah sebuah ruangan yang memiliki banyak pintu yang berlapis-lapis, maka orang yang berpacaran adalah orang yang telah memiliki semua kuncinya. Kapan saja ia bisa masuk. [Selengkapnya …]