Imam al-Muzani rahimahullah berkata:
KALIMAT PEMBUKA (MUQODDIMAH)
بسم الله الرحمن الرحيم
عَصَمَنَا اللهُ وَإِياَّكُمْ بِالتَّقْوَى وَوَفَّقَنَا وَإِياَّكُمْ لِمُوَافَقَةِ الْهُدَى أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّكَ أَصْلَحَكَ اللهُ سَأَلْتَنِي أَنْ أُوْضِحَ لَكَ مِنَ السُّنَّةِ أَمْرًا تُصَبِّرُ نَفْسَكَ عَلَى التَّمَسُّكِ بِهِ وَتَدْرَأُ بِهِ عَنْكَ شُبَهَ اْلأَقَاوِيْلِ وَزَيْغَ مُحْدَثاَتِ الضَّالِّيْنَ وَقَدْ شَرَحْتُ لَكَ مِنْهَاجًا مُوْضِحًا مُنِيْرًا لَمْ آلُ نَفْسِيْ وَإِياَّكَ فِيْهِ نُصْحًا بَدَأْتُ فِيْهِ بِحَمْدِ اللهِ ذِي الرُّشْدِ وَالتَّسْدِيْدِ
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Semoga Allah menjaga kita dengan taqwa dan memberikan taufiq kepada kita untuk (berjalan) sesuai petunjuk. Amma Ba’du. Sesungguhnya anda -semoga Allah memperbaiki keadaan anda- meminta kepada saya untuk menjelaskan as-Sunnah dengan penjelasan yang membuat jiwa anda bisa bersabar dalam berpegang teguh kepadanya, dan dengan penjelasan itu bisa menolak ucapan-ucapan yang mengandung syubhat (kerancuan), dan penyimpangan orang-orang yang mengada-ada lagi sesat. Saya akan jelaskan (sebentar lagi) manhaj (metode) yang jelas terang benderang dengan sepenuh jiwa pemberian nasehat untuk diri saya maupun anda. Saya mulai dengan memuji Allah yang memiliki petunjuk dan pengokohan (di atas kebenaran)
الْحَمْدُ لِلّهِ أَحَقُّ مَنْ ذُكِرَ وَأَوْلَى مَنْ شُكِرَ وَعَلَيْهِ أُثْنِي الْوَاحِدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَيْسَ لَهُ صَاحِبَةٌ وَلاَ وَلَد جَلَّ عَنِ الْمَثِيْلِ فَلاَ شَبِيْهَ لَهُ وَلاَ عَدِيْلَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ الْعَلِيْمُ الْخَبِيْرُ اْلمنِيْعُ الرَّفِيْعُ
Segala puji bagi Allah, Dzat Yang Paling berhak untuk diingat, Yang Paling Utama untuk disyukuri. Kepada-Nyalah aku memuji. Yang Maha Tunggal, Tempat bergantung (seluruh makhluk), Yang tidak memiliki istri maupun anak. Maha Mulya (jauh) dari yang semisal. Tidak ada yang serupa bagi-Nya maupun sebanding. Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Berilmu, Maha Mengetahui secara detail. Maha Mencegah dan Yang Maha Tinggi.
ALLAH TINGGI DI ATAS ‘ARSY
SEKALIGUS DEKAT DENGAN HAMBA-NYA
عَالٍ عَلَى عَرْشِهِ فِي مَجْدِهِ بِذَاتِهِ وَهُوَ دَانٍ بِعِلْمِهِ مِنْ خَلْقِهِ أَحَاطَ عِلْمُهُ بِاْلأُمُوْرِ وَأَنْفَذَ فِي خَلْقِهِ سَابِقَ الْمَقْدُوْرِ وَهُوَ الْجَوَّادُ الْغَفُوْرُ {يَعْلَمُ خَائِنَةَ اْلأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ}
Tinggi di atas ‘Arsy-Nya, dalam Kemulyaan-Nya dengan Dzat-Nya. Dia dekat dengan Ilmu-Nya dari hamba-Nya. Ilmu-Nya meliputi segala perkara. Dan Dia mewujudkan dalam penciptaan-Nya (sesuai) yang telah ditaqdirkan sebelumnya. Dan Dia Yang Maha Dermawan lagi Maha Pengampun. {Dia Mengetahui pandangan-pandangan mata yang berkhianat dan segala yang disembunyikan (dalam) dada (Q.S Ghafir/ al-Mu’min:19)}
KETENTUAN TAQDIR ALLAH
فَالْخلْقُ عَامِلُوْنَ بِسَابِقِ عِلْمِهِ وَنَافِذُوْنِ لِمَا خَلَقَهُمْ لَهُ مِنْ خَيْرٍ وَشَرٍّ لاَ يَمْلِكُوْنَ لِأَنْفُسِهِمْ مِنَ الطَّاعَةِ نَفْعًا وَلاَ يَجِدُوْنَ إِلَى صَرْفِ اْلمعْصِيَةِ عَنْهَا دَفْعًا
Para makhluk adalah para pelaku perbuatan (yang terjadi) sesuai Ilmu-Nya (yang mendahului terjadinya perbuatan tersebut), dan para makhluk itu melaksanakan apa yang telah diciptakan oleh-Nya berupa kebaikan atau keburukan. Mereka tidak mempunyai kekuasaan untuk mendapat manfaat dalam berbuat ketaatan. Mereka juga tidak mampu untuk menolak hal-hal yang bisa memalingkan mereka pada kemaksiatan.
IMAN TERHADAP MALAIKAT
خَلَقَ الْـخَلْقَ بِـمَشِيْئَتِهِ عَنْ غَيْرَ حَاجَةٍ كَانَتْ بِهِ فَخَلَقَ الْمَلَائِكَةَ جَمِيْعًا لِطَاعَتِهِ وَجَبَلَهُمْ عَلَى عِبَادَتِهِ فَمِنْهُمْ مَلَائِكَةٌ بِقَدْرَتِهِ لِلْعَرْشِ حَامِلُوْنَ وَطَائِفَةٌ مِنْهُمْ حَوْلَ عَرْشِهِ يُسَبِحُّوْنَ وَآخَرُوْنَ بِحَمْدِهِ يُقَدَّسُوْنَ وَاصْطَفَى مِنْهُمْ رَسُلًا إِلَى رُسُلِهِ وَبَعْضٌ مُدَبِّرُوْنَ لِأَمْرِهِ