• Home
  • Aqidah
    • Aqidah Ahlus Sunnah
    • Rukun Iman
    • Tauhid Asma’ was Sifat
  • Manhaj
  • Fiqh
    • Thoharoh
    • Rukun Islam
      • Sholat
      • Zakat dan Sedekah
      • Puasa
      • Haji dan Umroh
    • Sakit dan Jenazah
    • Kaidah Fikih
    • Ekonomi Islam
    • Fiqh Kontemporer
    • Hukuman dan Peradilan
    • Keluarga dan Wanita
  • Adab, Doa dan Dzikir
    • Adab / Etika
    • Doa dan Dzikir
      • Do’a dan Dzikir Online
    • Tazkiyatun Nufus
  • Hadits
    • Kitab Hadits
    • eBook Biografi
    • Online Biografi
  • Qur’an
    • Murottal
  • Tafsir
  • Lainnya
    • Faedah
    • Khutbah Jum’at dan Hari Raya
    • Kesehatan
    • Blogging and Web
    • Tips & Triks
  • Download
    • Download eBook Islam PDF
    • Download eBook Islam Word
  • Daftar Isi
  • Tentang Saya

Download eBook Islam

Ulama Syafi’iyyah VS Taklid Buta

Nama eBook: Ulama Syafi’iyyah Melarang Taklid Buta
Penulis: Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, MA حفظه الله

Alhamdulillah, kita memuji dan bersyukur kepada Allah azza wa jalla yang memberikan hidayah Islam kepada kita. Sholawat dan salam bagi nabi utusan-Nya Muhammad bin Abdullah shallallahu alaihi wasallam yang merupakan panutan kita dalam menjalankan agama Islam agar benar ke-Islaman kita.

Imam Muhammad bin Idris as-Syafi’i -semoga Allah merahmatinya- dan para ulama yang menisbatkan diri kepada madzhabnya telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengikuti (ittiba’) Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan menghindari serta memperingatkan umat dari mengikuti pendapat tanpa dalil (taklid buta) dari al-Qur’an dan Sunnah sebagimana telah dipahami dan dijalankan generasi terdahulu yang sholeh.

Imam as-Syafi’i rahimahullah berkata:

كُلُّ مَاقُلْتُهُ فَكَنَ مِنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم خِلَافُ قَولِيْ مِمَّا صَحَّ، فَهُوَ أَوْلَى، وَلَا تُقَلِّدُوْنِيْ

“Setiap apa yang aku katakan lalu ada hadits shohih dari Rosululloh shallallahu alaihi wasallam yang menyelisihi ucapanku maka hadits lebih utama untuk diikuti dan janganlah kalian taklid kepadaku.”‘

إِذَا صَحَّ الْـحَدِيْثِ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَخُذُوْابِهِ وَدَعُوْا قَوْلِيْ

“Apabila telah shohih hadits dari Rosululloh shallallahu alaihi wasallam maka ambillah dan tinggalkan pendapatku.”

إِذَا صَحَّ الْـحَدِيْثُ فَهَوَ مَذْهَبِيْ

“Apabila ada hadits shohih maka itulah madzhabku.”

Demikianlah beliau berkata dan alhamdulillah ulama pengikut beliau baik yang menisbatkan kepadanya maupun tidak telah mewarisi dan menjalankan petuah beliau tersebut, dan melalui laman muka ini kami berdo’a agar kaum muslimin melepaskan belenggu fanatik yang lahir dari taklid dan kembali kepada Allah dan Rasul-nya, sebagai perwujudan kita sebagai pengikut madzhab Syafi’i, amin…

Download:
Download CHMatau Download ZIPatau Download PDF atau Download Word

Manhaj Tagged: Imam, Larangan, Pengecualian, Syafi'i, Taklid

Imam an-Nawawi VS Bid’ah

Imam Nawawi رحمه الله adalah seorang ulama terkemuka yang menghabiskan usianya untuk mempelajari ucapan hamba termulia—yaitu Muhammad صلى الله عليه وسلم.— Hampir seluruh waktunya beliau gunakan untuk mendengarkan hadits-hadits dari lisan pada pembesar ulama di Syam dan meneliti permasalahan-permasalahan pelik dalam sunnah-sunnah Rasul. Beliau sangat konsisten dengan apa yang telah ia ilmui dari al-Kitab dan as-Sunnah. Beliau telah menggabungkan antara ilmu dan amal.

Di masa-masa kehidupannya yaitu pada abad ke-7 Hijriah, beliau banyak menjumpai amalan yang berseberangan dengan sunnah Abul Qasim (Muhammad) صلى الله عليه وسلم. Mereka mengada-adakan ibadah yang tidak ada asalnya dalam agama Allah عزّوجلّ ini (baca: bid’ah). Maka bangkitlah Imam Nawawi رحمه الله karena kecintaan beliau terhadap sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم. Beliau membangunkan manusia dari kelalaiannya dan memperingatkan mereka dari bahaya bid’ah dan para penghasung kesesatan tersebut, seraya mengibarkan seruan untuk tetap teguh berpegang kepada al-Kitab dan as-Sunnah dan menyingkirkan dari selain keduanya.

Berikut [dalam ebook] beberapa contoh nyata pengingkaran beliau terhadap perbuatan-perbuatan bid’ah yang diada-adakan di masa hidup beliau:

Download:

Download CHM atau Download ZIP

Baca pula tulisan Madzhab Syafi’iyah

Manhaj Tagged: Bid'ah, Imam, Nawawi, Syafi'i

Ulama Syafi’iyyah VS Tahlilan

Nama eBook: Ulama Syafi’iyyah VS Tahlilan
Penulis: Ustadz Abu Ubaidah Mukhtar as-Sidawi خفظه الله

Pengantar:

Istilah “tahlilan” atau “slametan” sudah sangat populer di telinga kita semua, lantaran sudah menjadi adat istiadat klasik dan tradisi mayoritas kaum muslimin termasuk negeri Indonesia Raya ini, baik pedesaan maupun perkotaannya. Ritual yang satu ini seakan sudah mendarah daging dan menjadi prevalensi (kelaziman) yang mengikat masyarakat tatkala tertimpa musibah kematian sehingga sangat jarang keluarga yang tidak menyelenggarakan ritual ini karena takut diasingkan masyarakatnya.

Ironinya, mereka menganggap ritual ini merupakan salah satu bentuk ibadah. Mereka juga mencuatkan opini publik bahwa ritual ini adalah ciri khas penganut madzhab Syafi’i.

Benarkah demikian…sama sekali tidak bahkan bertolak belakang dengan para ulama madzhab Syafi’iyah dimana mereka mengingkari dengan tegas ritual semacam ini dengan bebagai variasinya…apa iya?!

Ya..itu benar lihatlah perkataan para ulam Syafi’iyyah berikut:

1. Imam Syafi’i berkata:

“Dan saya membenci berkumpul-kumpul (dalam kematian) sekalipun tanpa diiringi tangisan karena hal itu akan memperbaharui kesedihan dan memberatkan tanggungan (keluarga mayit) serta berdasarkan atsar (hadits) yang telah lalu. “

2. Imam Nawawi mengutip perkataan Imam Ibnu Shabbagh:

“Adapun apabila keluarga mayit membuatkan makanan dan mengundang manusia untuk makan-makan, maka hal itu tidaklah dinukil sedikit pun bahkan termasuk bid’ah, bukan sunnah.”

[Selengkapnya …]

Manhaj, Sakit dan Jenazah Tagged: Madzhab, Slametan, Syafi'i, Tahlilan, Ulama

« Halaman Sebelumnya
Halaman Berikutnya »

Cari

Cara Membuka eBook CHM Klik disini

Arsip

Kategori

Tulisan Terakhir

  • Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Pengaruh Ibadah Dalam Kehidupan
  • Buruh dan Majikan Dalam Pandangan Islam

RSS Soal Jawab Agama Islam

  • Apa Definisi Anak Yatim
  • Menerima Darah Orang Kafir
  • Bolehkah Anak Kecil Satu Shaf Dengan Orang Dewasa
  • Sholat Orang yang Masbuq, Jika Imam Kelebihan Rakaat

RSS Doa dan Dzikir

  • Dzikir Adalah Penyelamat Dari Siksa Allah
  • Bacaan Ketika Akan Masuk WC dan Syarahnya dari Subulus Salam
  • Konsisten Dalam Ber-DZIKIR
  • Meminta Ampun dan Taubat