Segala puji bagi Alloh Ta’ala Rabb semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, dan yang telah mengutus Nabi-Nya صلى الله عليه وسلم dengan al-Qur’an dan sunnahnya, dan menjaga keduanya dengan senantiasa adanya ulama pada umat yang menjelaskan keduanya. Shalawat dan salam bagi nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan juga kepada keluarga, sahabatnya serta setiap orang yang mengikuti sunnahnya hingga akhir zaman, amma ba’du…
Salah satu ulama yang menjaga ajaran Islam dengan Hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah Imam Bukhari رحمه الله dengan Kitabnya yang terkenal SHAHIH AL-BUKHARI, pada eBook ini akan dipaparkan sekilas tentang Shahih Bukhari dan keutamaan kitab ini dalam pandangan ulama, tulisan ini kami tulis dari:
- Shahih al-Bukhari oleh Ustadz Nur Kholis bin Kurdian خفظه الله
- Shahih al-Bukhari dalam Pandangan ulama oleh Ustadz Kholid Syamhudi خفظه الله
- Shahih al-Bukhari atau al-Jami’ ash-Shahih oleh Imam Bukhari yang terdiri dari 7.008 Hadits, kami recompile dari eBook Shahih Bukhari yang di compile oleh Abu Ahmad As-Sidokare, sepertinya beliau mengcompilenya dari Telkom 9 Kitab Hadits yang sekarang tidak dapat diakses lagi.
Ustadz Nur Kholis bin Kurdian خفظه الله dalam pendahuluan tulisannya menyebutkan bahwa Hadits Nabi صلى الله عليه وسلم telah dibukukan sejak zaman Rasulullah صلى الله عليه وسلم, kami kutipkan perkataan penulis:
Hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم jika dilihat dari sisi kodifikasinya maka ia telah dibukukan sejak zaman Rasulullah صلى الله عليه وسلم, akan tetapi masih bersifat personal, adapun kodifikasi hadits yang bersifat umum dan resmi dengan mendapat perintah dari seorang khalifah terjadi pada masa Tabiin, tepatnya pada masa Khalifah ‘Umar bin Abdul ‘Aziz رحمه الله (w. 101 H). Sedangkan al-Qur’an telah dikodifikasikan secara resmi pada masa sahabat dengan perintah Khalifah Abu Bakar al-Shiddiq رضي الله عنه.
Banyak opini yang menyebar dikalangan sebagian publik akademis bahwa hadits nabi selama satu abad penuh belum ditulis dan masih berupa hafalan yang ditransfer dari masa ke masa. Opini tersebut mungkin disebabkan perkataan sebagaian Ulama hadits yang menyatakan bahwa yang pertama kali mengkodifikasi hadits adalah Ibn Shihab al-Zuhri رحمه الله (w. 124 H) (setelah mendapat perintah dari Khalifah ‘Umar bin Abd al-Aziz). Opini tersebut menyebar kira-kira 5 abad berturut-turut hingga datang masa Khatib al-Baghdadi yang telah meneliti dan mengumpulkan data otentik dari fakta-fakta yang ada, sehingga ia dapat menjelaskan kepada umat bahwa hadits Nabi صلى الله عليه وسلم telah dibukukan sejak abad pertama hijriyah. Penelitiannya tersebut ia tuangkan dalam bukunya yang berjudul “Taqyid al-‘Ilm “.[1]