Syarah Kitab Nukhbatul Fikar
اَلْـحَمْدُ لِلَّهِ وَكَفَى وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى النَّبِـيِّ الْـمُصْطَفَى وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ، أَمَّ بَعْدُ
Kembali kami menghadirkan kajian terhadap kitab Nukhbatul Fikar karya Imam Ibnu Hajar rahimahullah, kalau sebelumnya terjemahan matan dan kajian audio kitab tersebut, pada kesempatan ini –alhamdulillah– kami menemukan penjelasan untuk kitab ini di slideshare.
Syarah ini walau tidak mencakup semuanya, tapi telah menjelaskan dengan baik banyak hal yang disebutkan penulis, bagi yang mempunyai kemampuan bahasa arab tentunya dianjurkan membaca syarah yang ditulis sendiri oleh Ibnu Hajar dalam kitab Nuz-hatun Nazhar Fii Taudhiih Nukhbatil Fikar.
Kami berharap dengan hadirnya syarah kitab Nukhbatul Fikar ini dalam bahasa kita, menambah kepahaman kita, semakin cinta kepada hadits dan bersemangat dalam menjalankannya.
Nama Allah: Al-Hayyu Al-Qoyyuum
Nama eBook: Nama Allah: Al-Hayyu Al-Qoyyuum
Penulis: Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Abbad حفظه الله
Alhamdulillah, kita memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bersyukur kepada-Nya, kemudian sholawat dan salam semoga selalu tercurah bagi nabi teladan ikutan kita, Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, serta yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari berbangkit.
Kedua nama Allah: Al-Hayyu Al-Qoyyuum disebutkan dalam Al-Qur‘an dalam keadaan digandeng pada tiga tempat. Yang pertama dalam ayat kursi:
اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ.
“Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya),” (QS. Al-Baqarah/2:255),
yang kedua dalam awal surat Ali Imran:
الـم. اللّهُ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ.
“Alif laam miim. Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” (QS. Ali Imran/3:1-2),
dan yang ketiga dalam surat Thaha
وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ.
“Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus ( makhluk-Nya).” (QS. Thaha/20:111)
Sebagian ulama berpendapat bahwa kedua Nama Allah: Al-Hayyu dan Al-Qoyyuum adalah nama Allah yang paling Agung, mereka berdalil dengan hadits ketika seseorang berdo’a,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, sesungguhnya segala pujian itu bagi-Mu, tidak ada sesembahan yang hak melainkan diri-Mu Dzat Yang Maha Memberi, pencipta langit dan bumi. Wahai Dzat yang memiliki keagungan, serta kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Hidup, lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى.
“Sungguh orang ini telah berdoa kepada Allah dengan nama-Nya yang paling agung, yang jika Dia diminta Dia memberi dan jika Dia dimohon, Dia akan mengabulkan.”
Simak bahasan eBook ini lebih lanjut…