Nama eBook: Hadits Palsu Tentang Bersusah Payah Mencari Rezeki
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA حفظه الله
الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، والصلاة والسلام على إمام المرسلين، نبينامحمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد
Agama islam memotivasi pemeluknya untuk mencari rezeki untuk memenuhi nafkah hidupnya dan keluarganya, bahkan apa yang dia usahakan dalam hal ini dihitung sedekah, sebagimana sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم:
مَا كَسَبَ الرَّجُلُ كَسْبًا أَطْيَبَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَمَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى نَفْسِهِ، وَأَهْلِهِ وَوَلَدِهِ، وَخَادِمِهِ، فَهُوَ صَدَقَةٌ
“Tidaklah seseorang memperoleh suatu penghasilan yang lebih baik dari jerih payah tangannya sendiri. Dan tidaklah seseorang menafkahi dirinya, istrinya, anaknya dan pembantunya melainkan ia dihitung sebagai shodaqoh.” (HR. Ibnu Majah di dalam As-Sunan, Kitab At-Tijaroot Bab Al-Hatstsu ‘Ala Al-Makasibi, no.2129. al-Kanani berkata, ‘Sanadnya Hasan’, Lihat Mishbah Az-Zujajah III/5)
Ada riwayat lain yang disandarkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم tentang berpayah-payah untuk mencari rezeki yakni:
رُوِيَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ مَرْفُوْعً: إِنَّ اللهَ يُـحِبُّ أَنْ يَرَى عَبْدَهُ تَعِبًا فِيْ طَلَبِ الْـحَلَالِ
Diriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم: “Sesungguhnya Allah suka melihat hamba-Nya yang sedang bersusah payah dalam mencari (rezeki) yang halal”
Bagimanakah status hadits ini dan pandangan syari’at terhadapnya, silahkan untuk menyimak lebih lanjut dalam eBook berikut…