ِAlhamdulillah, kita memuji serta bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla, kemudian kita sampaikan shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan mereka yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari berbangkit.
Allah Azza wa Jalla menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya, untuk hal itu Allah menyediakan sarana dan prasarananya:
أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu ni’mat-Nya lahir dan batin. (QS. Luqman/31: 20)
Sesungguhnya Rabb kita telah menjadikan dunia sebagai ladang untuk beramal, serta menjadikan akhirat sebagai tempat pembalasan atas amalan yang dilakukan selama di dunia.
Dan jika seseorang merenungkan dan memikirkan tentang kenikmatan dan karunia yang Allah Azza wa Jalla berikan kepadanya, juga sifat dan karakter yang dikhususkan untuknya, juga kesempatan dan kemampuan untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan yang haram serta ia mengetahui bahwa akhirat adalah kampung abadi yang penuh kenikmatan atau adzab yang pedih, maka ia akan memperhatikan waktunya dan bersemangat untuk memanfaatkannya. Ia akan berusaha memenuhi seluruh hidupnya dengan amal shaleh.
Karena kasih sayang Allah, maka Ia telah menurunkan Kitab-Nya untuk kita sebagai petunjuk dan mengutus seorang Rasul termulia untuk menerangkan kitab itu kepada kita sehingga kita tidak tersesat, oleh karena itu tidak ada jalan untuk beribadah kepada Allah Azza wa Jalla kecuali dengan mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan meneladani para sahabatnya…
Selamat menyimak khutbah ini….