إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيَّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أما بعد:
Nikmat tertinggi ialah nikmat Islam dan Sunnah, sebab itu kita mesti memegang teguh Islam ini dari sumbernya al-Qur’an dan Sunnah, begitu kita jauh darinya karena hawa dan makar musuh maka kelemahan melanda kita, kita pun menuai kehinaan.
Contoh yang paling hangat; yang bisa kita jadikan sebagai bahan peringatan dan ibrah adalah apa yang menimpa saudara kita Muslimin Rohingnya di Burma Myanmar. Eksistensi mereka bukan hanya ada semenjak puluhan tahun yang lalu, namun semenjak beberapa abad silam. Kaum Muslimin di sana dulu mempunyai Negara yang disebut dengan sebutan Arakan. Islam pun mulai tersebar di sana, hingga tersiar hingga daerah-.daerah sekitar. Dan mulailah kaum budha berbondong-bondong masuk ke agama Allah, terutama mereka yang di Burma. Dan ini membuat musuh Islam naik pitam. Merekapun akhirnya menyerang Arakan, membunuh para penduduknya. Mereka renggut para wanita Muslimah; mereka caplok Arakan dan dimasukkan ke dalam negeri mereka; Burma atau Myanmar sekarang. Jadilah Kaum Muslimin tertindas dan tersiksa.