Nama eBook: Upaya Penyejuk Hati dan Kebahagiaan
Oleh: Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron حفظه الله
:الحمد الله وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، أما بعد
Telah kita posting sebelumnya eBook Penyebab Hidup Sengsara, lalu bagaimana agar hati sejuk dan penuh kebahagiaan?
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata: Ketahuilah bahwa setiap insan mendambakan dirinya memiliki jiwa yang tenang, gembira, tidak sedih dan susah. Karena dengan ketenangan jiwa, hidupnya menjadi baik dan penuh dengan kegembiraan …. Kita menjumpai manusia walaupun sering ditimpa musibah akan tetapi hidupnya nyaman dan tenteram, ada juga sebagian mereka ketika ditimpa musibah hancur hatinya dan celaka hidupnya, dan ada yang setengah-setengah. Semua itu tergantung hidayah dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Adapun diantara penyebab yang menjadikan jiwa tenang:
- Beriman dan beramal sholih
- Berupaya berbuat baik kepada manusia dengan perkataan, perbuatan, dan semua bentuk kebajikan
- Menyibukkan diri dengan pekerjaan dan ilmu yang bermanfaat, karena dengan upaya ini akan memadamkan kegoncangan jiwa
- Memusatkan pikirannya untuk melakukan pekerjaan pada hari ini dan tidak dihantui oleh pikiran-pikiran masa depan atau kesedihan masa lalu
- Senantiasa berdzikir kepada Alloh, karena ingat kepada Alloh memperkuat kelapangan jiwa dan ketenangan hati
- Sering menyebut nikmat Alloh, baik yang nampak atau yang tersembunyi, karena dengan menceritakan nikmat Alloh akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahan hati
- Dalam urusan dunia hendaknya melihat orang yang di bawahnya
- Berusaha menghilangkan penyebab-penyebab yang menyedihkan hati
- Berdo’a
- Memperkirakan kemungkinan terburuk yang akan menimpanya, kemudian menguatkan diri untuk siap menerimanya
- Hendaknya memiliki jiwa optimis, tidak panik dan larut dalam bayangan buruk
- Hanya tawakkal kepada Alloh dan berusaha menolak keraguan
- Menolak kejelekan dengan kebaikan, atau pandai di dalam bergaul
- Ketika menghadapi perkara yang dibenci, segera ingatlah kenikmatan yang lain, baik kenikmatan dien ataupun dunia
- Perlu diketahui bahwa insan yang mengganggu dirimu dengan perkataan yang buruk tidaklah membahayakan dirimu, akan tetapi membahayakan mereka sendiri
- Ketahuilah bahwa hidupmu dikendalikan oleh hati dan pikiran. Jika semua tindakan engkau kembalikan kepada kemaslahatan dien dan dunia, maka hidupmu sejahtera
- Memantapkan jiwa hendaknya tidak demi mencari “terima kasih” atau imbalan dari siapapun melainkan dari Alloh
- Mengatasi masalah saat itu juga untuk kemudian berkonsentrasi terhadap masa depan
- Mendahulukan pekerjaan yang terpenting di antara yang penting
Sedangkan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata: “Tiga kunci kebahagiaan: (1) Bersyukur bila memperoleh nikmat, (2) Bersabar ketika ditimpa musibah, (3) Beristighfar tatkala berbuat maksiat.”
Selamat menyimak, semoga bermanfaat….