• Home
  • Aqidah
    • Aqidah Ahlus Sunnah
    • Rukun Iman
    • Tauhid Asma’ was Sifat
  • Manhaj
  • Fiqh
    • Thoharoh
    • Rukun Islam
      • Sholat
      • Zakat dan Sedekah
      • Puasa
      • Haji dan Umroh
    • Sakit dan Jenazah
    • Kaidah Fikih
    • Ekonomi Islam
    • Fiqh Kontemporer
    • Hukuman dan Peradilan
    • Keluarga dan Wanita
  • Adab, Doa dan Dzikir
    • Adab / Etika
    • Doa dan Dzikir
      • Do’a dan Dzikir Online
    • Tazkiyatun Nufus
  • Hadits
    • Kitab Hadits
    • eBook Biografi
    • Online Biografi
  • Qur’an
    • Murottal
  • Tafsir
  • Lainnya
    • Faedah
    • Khutbah Jum’at dan Hari Raya
    • Kesehatan
    • Blogging and Web
    • Tips & Triks
  • Download
    • Download eBook Islam PDF
    • Download eBook Islam Word
  • Daftar Isi
  • Tentang Saya

Download eBook Islam

Keutamaan Surat al-Kafirun

1. Pahala Membaca Surat Al-Kafirun Sepadan Seperempat Al-Qur’an

Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَمَنْ قَرَأَ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ عُدِلَتْ لَهُ بِرُبُعِ الْقُرْآنِ

“Barangsiapa membaca Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun (surat al-Kafirun) sepadan baginya dengan seperempat Al Qur`an”.

Hadits dengan redaksi ini diriwayatkan Ibnu ‘Adi dan al-Hakim dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma.

Kemudian hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ تَعْدِلُ الْقُرْآنِ

“Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun sama (pahalanya) dengan seperempat Al Qur`an”. (HR. Tirmidzi No. 2894, Syaikh al-Albani berkata ‘Shahih’)

2. Meruqyah Sengatan Kalajengking Dengan Surat Al-Kafirun dan Surat Al-Falaq dan An-Naas

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam disengat kalajengking di saat beliau sedang shalat, lalu setelah selesai shalat, beliu Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَعَنَ اللهُ الْعَقْرَبَ! لا تَدَعُ مُصَلِّيًا وَلاَ غَيْرَهُ، ثُمَّ دَعَا بِمَاءٍ وَمِلْحٍ وَجَعَلَ يَمْسَحُ عَلَيْهَا وَيَقْرَأُ بِــ(قُلْ يَأَيُّهَا الْكَافِرُونَ) وَ (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) وَ (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ)

“Semoga Allah melaknat kalajengking! yang tidak membiarkan seseorang mengerjakan sholat dan tidak pula yang lainnya”. Kemudian beliau meminta diambilkan air dan garam, lalu beliau mengusapkan pada bekas sengatannya sambil membaca: Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun (surat al-Kafirun) dan ‘Qul A’uudzu Birabbil Falaq’ (surat al-Falaq) dan ‘Qul A’uudzu Birabbinnaas’ (surat an-Naas).” (HR. ath-Thabarani dalam Mu’jamu Shaghir hal: 117, dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam ash-Shahihah no: 548)

3. Surat Al-Kafirun Dibaca Sebelum Tidur dan Membacanya Pembebas Dari Syirik

عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِنَوْفَلٍ اقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ثُمَّ نَمْ عَلَى خَاتِمَتِهَا فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنْ الشِّرْكِ

Dari farwah bin Naufal dari Bapaknya bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Naufal: “Bacalah Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun (surat al-Kafirun), dan tidurlah setelah membacanya hingga selesai, sebab ia (surat al-Kafirun) adalah pembebas dari perbuatan syirik.” (HR. Abu Dawud No. 5055 dan ini redaksinya, dan at-Tirmidzi No. 3403. Syaikh al-Albani berkata ‘Shahih’ dan Syaikh Zubair ‘Ali Zai berkata ‘Hasan’)

4. Membaca Surat Al-Kafirun Dalam Shalat

Telah tetap dalam syari’at bolehnya membaca surat atau ayat apapun dari al-Qur’an dalam shalat setelah al-Fatihah, adapun surat al-Kafirun disebutkan secara khusus dalam beberapa hadits sebagai berikut:

a. Dua rakaat sunnah fajar (sebelum fardhu subuh)
b. Dua rakaat setelah magrib
c. Dalam shalat witir
d. Dua rakaat shalat thawaf

Download untuk membaca selangkapnya:
Download PDF mirror Download PDF

Hadits, Qur'an Tagged: Al-Quran, Buku, Download, Islam, Keutamaan Al-Qur'an, Surat Al-Kafirun

Keutamaan Surat al-Ikhlas

Keutamaan Surat al-IkhlasUnduh

Hadits, Qur'an Tagged: Al-Quran, Buku, Download, Keutamaan, Surat Al-Ikhlas

Biografi Imam at-Tirmidzi

Nama seseorang akan menjadi harum jika bertautan dengan nama Nabi Sang Musthafa shallallahu ‘alaihi wa sallam, salah satu dari nama tersebut adalah Imam at-Tirmidzi penulis kitan Sunan.

Nama asli At Tirmidzi adalah Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa As Sulami Al Bughi At Tirmidzi Adh Dharir.

Lahir pada tahun 209. Tidak diketahui dengan pasti tempat kelahiran beliau. Apakah di kota Tirmidz atau desa Bugh. Yang pasti, Tirmidz adalah sebuah kota kuno. Letaknya di muara sungai Balchia yang juga disebut sungai Jeihun, tepatnya sebelah selatan sungai itu.

Beliau menjumpai banyak guru besar dalam bidang hadits. Mendengar hadits-hadits dari mereka dan meriwayatkannya. Masa itu memang dikenal sebagai era kebangkitan ilmu hadits dan cabang-cabangnya.

Imam At-Tirmidzi juga murid senior Al Bukhari. Dia mengambil ilmu hadits, memperdalam ilmu fikih, bertanya dan mengambil faedah, dan saling beradu argumen. Ada kalanya At Tirmidzi mengikuti pendapat Al Bukhari dengan dalilnya. Dan terkadang, beliau tidak sependapat dengannya. Demikianlah keadaan para ulama sunnah, mereka selalu mengikuti kebenaran dan jauh dari sikap taqlid, bahkan mengingkarinya.

Ima At Tirmidzi berkeliling negeri untuk mereguk ilmu. Beliau menemui para periwayat hadits yang tersebar di negeri Khurasan, Iraq, dan Hijaz (Makkah dan Madinah).

Yang meriwayatkan hadits dari beliau sangat banyak. Di antara yang paling penting untuk disebut dari sekian banyak murid beliau adalah Abul Abbas Al Mahbubi. Ia seorang ahli hadits paling menonjol dari negeri Maru. Dan dialah yang meriwayatkan kitab Jami’ At Tirmidzi langsung dari beliau.

Imam Al Bukhari berkata kepada Imam At Tirmidzi, “Ilmu yang aku ambil manfaatnya darimu itu lebih banyak ketimbang ilmu yang engkau ambil manfaatnya dariku.”

Ibnu Hibban menuturkan, “Abu ‘Isa (At-Tirmidzi) adalah sosok ulama yang mengumpulkan hadits, membukukan, menghafal, dan mengadakan diskusi dalam hal hadits.”

Al Hafizh Al Mizzi menuturkan, “Imam At Tirmidzi adalah salah seorang imam yang menonjol, dan termasuk orang yang Allah jadikan kaum muslimin mengambil manfaat darinya.”

Imam At Tirmizi mewariskan ilmunya, karya-karya beliau, di antara buku-buku beliau yang kita kenal adalah:

  • Kitab Al Jami’, terkenal dengan sebutan Sunan At Tirmidzi.
  • Kitab Al ‘Ilal.
  • Kitab Asy Syama’il An Nabawiyyah.

Di akhir hidupnya, imam At Tirmidzi mengalami buta. Beberapa tahun beliau hidup bersabar tanpa penglihatan. Walaupun mata tidak bisa melihat. Namun qalbu senantiasa menerangi sisa-sisa hidupnya. Hingga pada bulan Rajab tahun 279 H beliau meninggal dalam usia 70 tahun. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati beliau, dan menempatkan beliau di surga-Nya yang luas. Silahkan baca eBook berikut untuk tulisan lebih lengkap.

Download:
Download PDF mirror Download PDF atau Download Word

eBook Biografi Tagged: Biografi Ahli Hadits, Hadits, Imam Tirmidzi, Riwayat Hidup

« Halaman Sebelumnya
Halaman Berikutnya »

Cari

Cara Membuka eBook CHM Klik disini

Arsip

Kategori

Tulisan Terakhir

  • Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Doa-Doa Pilihan Terbaik
  • Pengaruh Ibadah Dalam Kehidupan
  • Buruh dan Majikan Dalam Pandangan Islam

RSS Soal Jawab Agama Islam

  • Apa Definisi Anak Yatim
  • Menerima Darah Orang Kafir
  • Bolehkah Anak Kecil Satu Shaf Dengan Orang Dewasa
  • Sholat Orang yang Masbuq, Jika Imam Kelebihan Rakaat

RSS Doa dan Dzikir

  • Dzikir Adalah Penyelamat Dari Siksa Allah
  • Bacaan Ketika Akan Masuk WC dan Syarahnya dari Subulus Salam
  • Konsisten Dalam Ber-DZIKIR
  • Meminta Ampun dan Taubat