- Fadhilah Bulan Ramadhan
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ. وفي لفظ: فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bila Bulan Ramadhan tiba pintu langit dibuka, pintu neraka Jahannam dikunci dan syetan-syetan dibelenggu”. Dalam riwayat yang lain: “Pintu surga dibuka”. (HR. Bukhari no. 1899, 1898 dan Muslim no. 1079)
- Fadhilah Puasa
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ؛ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ؛ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ. وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Setiap amalan anak Adam adalah untuknya kecuali puasa karena sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku yang membalasnya”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Puasa adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa janganlah berkata kotor dan banyak bicara, dan jika seseorang memakinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan “Sesungguhnya aku sedang berpuasa”, demi yang jiwa Muhammad di tangan-Nya sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah dari baunya kasturi, bagi orang berpuasa ada dua kegembiraan yang dirasakan; di saat dia berbuka ia gembira dengan makanan berbukanya, dan di saat ia bertemu Rabbnya ia gembira dengan pahala puasanya”. (HR. Bukhari no. 1904, dan Muslim no. 1151)
- Fadhilah Orang yang Berpuasa
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فِي الْـجَنَّةِ ثَـمَانِيَةُ أَبْوَابٍ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لَا يَدْخُلُهُ إِلَّا الصَّائِمُونَ
Dari Sahal bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ia bersabda: “Sesungguhnya di surga ada delapan pintu, diantaranya ada yang dinamakan Rayyan, tidak seorangpun yang masuk dari pintu tersebut selain orang-orang yang berpuasa”. (HR. Bukhari 3257 dan Muslim no. 1152)
- Fadhilah Puasa Ramadhan dengan Penuh Keimanan dan Keikhlasan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيـمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ia bersabda: “Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka akan diampunkan dosanya yang telah berlalu”. (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760)
- Fadhilah Qiyam Ramadhan dengan Penuh Keimanan dan Keikhlasan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيـمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang menegakkan malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, niscaya diampunkan baginya dosa yang telah berlalu”. (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759)
- Fadhilah Qiyam Lailatul Qadar dengan Penuh Keimanan dan Keikhlasan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيـمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang menegakkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan keikhlasan, niscaya diampunkan baginya dosa yang telah berlalu”. (HR. Bukhari no. 1901 dan Muslim no. 760)
- Fadilah Berpuasa penuh di bulan Ramadhan dan dilanjutkan dengan puasa enam hari di Bulan Syawal
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Dari Abu Ayyub radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian ia mengiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal seolah-olah ia berpuasa satu tahun”. (HR. Muslim no. 1164)
- Fadilah Puasa Tiga Hari Setiap Bulan
وَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَصُمْ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ، فَإِنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِـهَا؛ وَذَلِكَ مِثْلُ صِيَامِ الدَّهْرِ
Dari Abdullah bin Amru bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Berpuasalah tiga hari setiap bulan, karena satu kebajikan senilai sepuluh kebajikan, berarti itu adalah seperti puasa setahun penuh”. (HR. Bukhari no. 1976 Muslim no. 1159)