إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيَّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أما بعد:
Nikmat tertinggi ialah nikmat Islam dan Sunnah, sebab itu kita mesti memegang teguh Islam ini dari sumbernya al-Qur’an dan Sunnah, begitu kita jauh darinya karena hawa dan makar musuh maka kelemahan melanda kita, kita pun menuai kehinaan.
Contoh yang paling hangat; yang bisa kita jadikan sebagai bahan peringatan dan ibrah adalah apa yang menimpa saudara kita Muslimin Rohingnya di Burma Myanmar. Eksistensi mereka bukan hanya ada semenjak puluhan tahun yang lalu, namun semenjak beberapa abad silam. Kaum Muslimin di sana dulu mempunyai Negara yang disebut dengan sebutan Arakan. Islam pun mulai tersebar di sana, hingga tersiar hingga daerah-.daerah sekitar. Dan mulailah kaum budha berbondong-bondong masuk ke agama Allah, terutama mereka yang di Burma. Dan ini membuat musuh Islam naik pitam. Merekapun akhirnya menyerang Arakan, membunuh para penduduknya. Mereka renggut para wanita Muslimah; mereka caplok Arakan dan dimasukkan ke dalam negeri mereka; Burma atau Myanmar sekarang. Jadilah Kaum Muslimin tertindas dan tersiksa.
Adapun kenestapaan mereka di era modern, dimulai pada 1942. Kaum kafir telah membuat makar untuk mengganyang kaum Muslimin. Pada 1942, Kaum Muslimin dibantai 100 ribu nyawa Muslimin melayang Sejak saat itu kaum Muslimin selalu menjadi target genosida; pembasmian; pengusiran, dan dikebiri hak-haknya. Bahkan kaum Muslimin di sana sama sekali tidak punya hak sebagai warga Negara. Padahal di sanalah tanah tumpah darah mereka, namun mereka asing di tanah kelahiran sendiri. Dan dunia sekitar-pun hanya diam seribu bahasa. Dunia akan bungkam tatkala yang menjadi korban adalah kaum Muslimin. Kaum kuffar akan bersekongkol bila musuh mereka adalah Islam dan kaum Muslimin.
Disisi lain ada sebagian umat Islam dan pemimpin merka seakan tidak perduli, padahal kaum muslimin adalah bagai tubuh sebagai sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam: Perumpamaan kaum Mukminin dalam hal saling mencinta, menyayangi dan saling berempati, laksana satu tubuh. Bila ada satu anggota tubuh yang sakit, seluruh anggota lainnya pun ikut merasakannya dengan tidak bisa tidur dan demam. (Muttafaq alaih)
Kita berdoa kepada Allah agar mementapkan hati kita diatas sunnah, istiqomah dalam menjalankannya, mengangkat penyakit cinta harta dan takut mati, melenyapkan ketakutan dan mengangkat kejayaan Islam,
Kita berdoa pula agar kiranya saudara-saudara kita yang tertindas diseluruh dunia agar Allah berikan kepada mereka kekuatan dan kesabaran dan memasukkan mereka dan kita kedalam surga-Nya, amin..