Kembali Ke Agama, Kalian akan Berjaya!
Tajuk Majalah As-Sunnah, Ed.04 Thn. XIX_1436H/2015M
Luka lama belum sembuh, luka baru menganga. Tidak berlebihan rasanya, jika untaian kata ini dipergunakan untuk menggambarkan perasaan hati sebagian Kaum Muslimin yang terus tersakiti. Mereka terluka hatinya karena kaum Muslimin Palestina tak henti-hentinya dizhalimi oleh kaum kuffar zionis. Belum sembuh luka itu, tersebar berita lain yang tidak kalah menyakitkan ketika kaum Muslimin di Suriah dibantai. Fakta terbaru yang juga menyayat hati yaitu fakta kaum Muslimin Rohingya yang mendapat perlakuan yang sangat tidak manusiawi dari berbagai kalangan bahkan Negara. Ada apa dengan kaum Muslimin? Umat yang dahulu jaya dan disegani, sekarang menjadi umat yang dihinakan dan dibawah kendali orang-orang kafir.
Jauh hari, sebelum kejadian-kejadian itu terlihat nyata, Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam telah bersabda:
يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ، فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ ؟ قَالَ: بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهْنَ ، فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ ؟ قَالَ: حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
Hampir tiba waktu, kaum-kaum itu akan saling menyeru di atas kalian sebagaimana orang-orang yang makan saling menyeru kehidangan mereka” Ada yang bertanya, Apakah karenajumlah kami sedikit ketika itu?’ Rasulullah ig menjawab, ‘Bahkan jumlah kalian banyak, akan tetapi kalian ibarat buih air bah [laut]. Allah sungguh telah mencabut rasa takut dari dada-dada musuh kalian terhadap kalian dan Allah akan mencampakkan al-wahn dalam hati-hati kalian.” Seseorang bertanya, Wahai Rasulullah! Apakah al-wahn itu?’ Beliau menjawab, “Cinta dunia dan benci kematian.’ (HR. Abu Daud dan dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani)
Saat menjelaskan hadits ini, penyusun kitab Aunul Ma’bud mengatakan bahwa orang-orang kafir dan sesat itu saling mengajak untuk memerangi kaum Muslimin, mencabik-cabik persatuan kaum Muslimin serta merampas harta benda mereka.
Apa yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam dalam hadits di atas kini telah nyata. Sebagian kaum Muslimin diberbagai tempat selalu menjadi pesakitan, meski jumlah mereka tidak sedikit. Mereka tidak memiliki kekuatan, ibarat buih, terombang-ambing dibawa arus air mengalir. Mereka seakan tidak memiliki pedoman. Al-Qur’an dan as-Sunnah yang menjadi pedoman hidup telah mereka tinggalkan. Akibatnya, terjadilah apa yang telah terjadi. Nas’alullah as-salamah.
Dalam hadits di atas, Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam menyebutkan juga dengan gamblang penyebab dan itu semua yaitu cinta dunia dan benci terhadap kematian. Artinya, jika kita ingin lepas dari keadaan yang menyakitkan ini, kita harus meninggalkan dua penyebab tersebut. Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ، وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ، وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ، وَتَرَكْتُمُ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ جَلَّ وَ عَزَّ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ عَنْكُمْ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ
Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah, dan kalian mengambil ekor-ekor sapi dan kalian rela dengan bercocok tanam dan kalian tinggalkan jihad, Allah akan menimpakan kehinaan kepada kalian. Kehinaan itu tidak akan diangkat dari kalian sampai kalian kembali ke agama kalian.
Kembali kepada agama yang pernah dipraktikkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam dan para Sahabat radhiyallahu ‘anhum itulah solusinya. Jika agama seseorang baik, maka yang lain ikut baik.
Ini menuntut kita untuk tidak pernah berhenti menuntut iimu agama. Tanpa ilmu, tidak mungkin seseorang bisa kembali ke agamanya yang benar. Belajar ilmu juga menjadi jalan agar seseorang dipermudah menuju surga, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Barangsiapa menempuh satu jalan untuk menempuh ilmu, maka Allah akan mempermudah untuknya jalan menuju surga (HR. Muslim)
Akhirnya, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan kita termasuk orang-orang yang menyadari kesalahannya yang menyebabkan keterpurukan ini dan semoga Allah Azza wa Jalla memberikan taufiq-Nya kepada kita untuk bergegas mengambil solusi yang diberitahukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam dalam hadits di atas.[]